Fitch Mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang BFI Finance di ‘AA-(idn)’ dengan Outlook Stabil


Jakarta, 24 Februari 2025 – Fitch Ratings Indonesia (Fitch) telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT BFI Finance Indonesia Tbk di 'AA-(idn)' dengan outlook Stabil. Fitch juga telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Pendek di 'F1+(idn)' dan peringkat Obligasi dalam mata uang lokal di 'AA-(idn)'.

 

Peringkat Nasional 'AA' menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau surat utang lainnya di negara yang sama. Risiko gagal bayar inheren hanya sedikit berbeda dari emiten atau surat utang dengan peringkat tertinggi di negara tersebut.

 

Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1’ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap emiten atau surat utang lain di negara yang sama. Berdasarkan skala Peringkat Nasional dari Fitch, peringkat ini ditetapkan terhadap risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan emiten lain di Indonesia. Untuk profil likuiditas yang tergolong kuat, maka tanda "+" ditambahkan ke peringkat yang ditetapkan.


FAKTOR-FAKTOR PENGGERAK PERINGKAT

Kekuatan Profil Independen (Stand-Alone) yang Mendorong Peringkat: Peringkat perusahaan didorong oleh posisi BFI Finance di pasar yang kuat sebagai perusahaan pembiayaan dan leasing independen terbesar di Indonesia. Hal ini diperkuat oleh profitabilitas di atas rata-rata industri khususnya dalam pembiayaan mobil bekas dengan imbal hasil yang lebih tinggi, manajemen kualitas aset yang memadai, leverage yang rendah, dan ketersediaan likuiditas yang cukup banyak sehingga dapat mendukung kemampuan pembayaran kewaijbannya di berbagai siklus ekonomi.

 

Prospek Ekonomi yang Berkelanjutan: Fitch memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 5,0% pada tahun 2025 dan 4,9% pada tahun 2026. Hal ini, bersamaan dengan inflasi yang moderat (2024: 1,6%), yang akan mendukung pertumbuhan dan kualitas aset yang memadai bagi perusahaan pembiayaan dan leasing di Indonesia. Berbagai kebijakan untuk mendukung kebutuhan dasar bagi populasi berpenghasilan rendah hingga menengah seharusnya akan meningkatkan permintaan kredit dan kapasitas pembayaran untuk segmen peminjam yang dominan di sektor ini. Namun demikian, inisiatif pemerintah yang sedang berlangsung untuk meningkatkan efisiensi anggaran dapat membebani pertumbuhan ekonomi jika tidak dikalibrasi dengan baik.

 

Fokus pada Pembiayaan Kendaraan Bekas: Secara umum, BFI Finance dikenal sebagai perusahaan pembiayaan untuk pembiayaan kendaraan bekas, dengan fokus pada segmen berpenghasilan menengah dan bawah. Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar di pasar domestik dalam pembiayaan untuk mobil bekas serta mempertahankan pangsa pasar yang sebesar 3%-4% dari total piutang yang dikelola untuk keseluruhan sektor pembiayaan dan leasing. BFI Finance juga telah melakukan diversifikasi ke dalam pembiayaan alat berat dalam beberapa tahun terakhir. Kami memperkirakan bahwa eksposurnya dalam pembiayaan properti dan syariah akan tetap relatif kecil terhadap total portofolionya.

 

Kualitas Aset yang Tangguh: Meskipun memiliki kombinasi produk pembiayaan yang lebih berisiko, Fitch berpendapat standar underwriting dan pengendalian risiko oleh BFI Finance yang telah teruji dapat mengurangi risiko kualitas aset melalui berbagai siklus ekonomi. Rasio pembiayaan bermasalahnya tetap stabil di level 1,4% pada akhir September 2024, jauh di bawah rata-rata industri di level 2,6%. Penyisihan kredit yang mencapai hampir 260% dari keselurahan jumlah piutang pembiayaan yang bermasalah juga memberikan penyangga terhadap potensi penurunan kualitas aset.

 

Profitabilitas di Atas IndustriBisnis utama BFI Finance adalah pembiayaan mobil bekas yang memberikan imbal hasil yang tinggi dan menjadi penyangga terhadap fluktuasi dalam biaya provisi dan biaya pendanaan. Bersamaan dengan manajemen kualitas aset yang memadai, mendukung tercapainya profitabilitas yang sehat. Laba sebelum pajak (disetahunkan)/rata-rata aset turun menjadi 7,6% pada akhir September 2024 (2023: 8,5%) karena eksposur yang berkurang terhadap pembiayaan sepeda motor bekas yang memberikan hasil lebih tinggi namun lebih berisiko. Meski demikian, profitabilitas tetap diatas rata-rata industri sebesar 5,1% per 30 September 2024.

 

Leverage yang Moderat: Struktur permodalan BFI Finance didukung oleh pembentukan modal internal yang stabil dan penggunaan leverage yang konservatif. Rasio utang/ekuitas berwujudnya cukup rendah di 1,3x pada akhir September 2024, turun dari 1,5x pada akhir 2023. Fitch memperkirakan leverage ini tidak akan meningkat tajam seiring dengan perkembangan usaha perusahaan karena pembentukan modal internal seharusnya dapat mendukung pertumbuhan yang direncanakan secara memadai. Leverage BFI Finance yang moderat memungkinkan untuk menjadi penyangga yang cukup terhadap setiap tekanan atas kualitas aset dan likuiditas.

 

Penyangga Likuiditas yang Memadai: BFI Finance mempertahankan likuiditas yang memadai untuk menutupi utang jangka pendek, didukung oleh cadangan kas yang substansial dan fasilitas kredit (dengan komitmen) yang belum ditarik. Rasio kecukupan likuiditasnya, yang dihitung sebagai kas dan fasilitas kredit (dengan komitmen) yang belum ditarik/utang jangka pendek yang jatuh tempo, tetap lebih tinggi dibandingkan dengan banyak perusahaan pembiayaan lainnya dan leasing Indonesia yang lebih besar.  Pembayaran piutang jangka pendek oleh debiturnya lebih lanjut mendukung likuiditas dan sangat memadai menutupi kewajiban utang jangka pendeknya.

 

BFI Finance mengandalkan pendanaan yang dijamin atau sebagian dijamin, tetapi memiliki akses yang terdiversifikasi ke pemberi pinjaman yang beragam dan terus berkembang. Penerbitan Obligasi yang pertama kali sepenuhnya tidak dijamin pada tahun 2024 juga menunjukkan bahwa pemberi pinjaman memiliki keyakinan kepada Perusahaan.

 

SENSITIVITAS PERINGKAT

Faktor-faktor yang Dapat, Secara Individual atau Kolektif, Menyebabkan Tindakan Pemeringkatan Negatif/Penurunan Peringkat

Penurunan kualitas aset yang signifikan, seperti yang ditunjukkan oleh rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) yang bertahan di atas level 2%, leverage yang jauh lebih tinggi, atau penurunan penyangga likuiditas yang menyebabkan ketidaksesuaian aset dan liabilitas jangka pendek, akan berdampak negatif pada peringkat. Dalam hal ini, jika terjadi penurunan yang berkelanjutan dalam rasio kecukupan likuiditas hingga di bawah 2x, seperti yang diukur dengan (kas + arus pembayaran piutang yang diperkirakan selama satu tahun yang didiskonto sebesar 35% + fasilitas dengan komitmen yang belum digunakan)/utang jangka pendek yang jatuh tempo, dapat memicu tindakan penurunan peringkat.

 

Penurunan yang berkelanjutan pada BFI Finance, seperti yang ditunjukkan oleh penurunan yang terus-menerus dalam pangsa pasar atau pendapatan operasional, dapat berdampak negatif pada peringkat. Peningkatan selera risiko yang signifikan, seperti pelonggaran standar penjaminan, ekspansi cepat ke produk yang belum diuji atau lebih berisiko, atau insiden operasional berulang, seperti serangan siber yang menunjukkan pengendalian risiko yang buruk, juga akan berdampak negatif pada peringkat.

 

Faktor-faktor yang Dapat, Secara Individu atau Kolektif, Menyebabkan Tindakan Pemeringkatan Positif/Kenaikan Peringkat

Tindakan kenaikan peringkat hanya mungkin terjadi jika operating environment untuk perusahaan pembiayaan dan leasing di Indonesia telah meningkat secara signifikan, yang mungkin didorong oleh kenaikan peringkat Republik Indonesia (BBB/Stabil) atau kemajuan dalam kerangka regulasi sektor, bersama dengan peningkatan yang berkelanjutan pada jaringan (franchise) dan profil keuangan BFI Finance. Namun, Fitch tidak memperkirakan perkembangan yang besar tersebut terjadi dalam satu hingga dua tahun ke depan.

 

EFEK

FAKTOR-FAKTOR PENGGERAK PERINGKAT

Obligasi BFI Finance berada pada tingkat peringkat yang sama dengan Peringkat Nasional Jangka Panjangnya karena Obligasi tersebut merupakan kewajiban langsungnya dan memiliki peringkat yang sama dengan kewajiban lainnya dalam kelas utang yang sama. BFI Finance telah menerbitkan Obligasi yang sepenuhnya tidak dijamin sejak tahun 2024. Obligasi yang diterbitkan BFI Finance sebelumnya dijamin 50% dengan piutang pembiayaan, namun Fitch tidak menganggap ini menguatkan kredit berdasarkan kriteria Fitch untuk entitas di Indonesia.

 

SENSITIVITAS PERINGKAT

Peringkat Obligasi BFI Finance sensitif terhadap perubahan Peringkat Nasional Jangka Panjang. Tindakan negatif atau positif pada Peringkat Nasional Jangka Panjang emiten akan menghasilkan tindakan yang sesuai pada peringkat Obligasi.

Informasi tambahan dapat diperoleh di Fitchratings