Pinjaman

Fraud Adalah: Definisi, Faktor, Jenis, dan Cara Pencegahannya

Admin BFI
8 February 2023
98176
Fraud Adalah: Definisi, Faktor, Jenis, dan Cara Pencegahannya

Pernahkah Anda mendengar istilah fraud? Fraud adalah salah satu tindakan tidak terpuji yang dapat merugikan perusahaan maupun diri sendiri.

Tindakan ini dapat berupa kecurangan yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok demi meraup keuntungan pribadi.

Sobat BFI, mari kita cegah terjadinya fraud dengan memahami beberapa poin penting berikut ini.

 

1. Definisi Fraud

Secara literal, fraud adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti kecurangan. Tindakan ini dapat berupa pemalsuan laporan keuangan yang dilakukan secara sengaja untuk menipu pihak terkait.

Fraud juga dapat diartikan sebagai tindakan yang melawan hukum (illegal act) dan sebuah tindakan ketidakberesan (irregularities) yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan demi meraup keuntungan pribadi. Selain tidak terpuji, fraud sangat merugikan perusahaan dari segi materiil maupun immateriil.

Sedangkan pengertian fraud menurut the Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), fraud adalah perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan secara sengaja untuk tujuan tertentu, seperti manipulasi atau memberikan laporan yang keliru terhadap pihak lain. Tindakan tersebut bisa dilakukan oleh orang dari dalam maupun luar organisasi untuk meraup keuntungan pribadi. 

2. Faktor-Faktor yang Mendukung Terjadinya Fraud

Penyebab terjadinya fraud disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat kita kenali dengan istilah Fraud Triangle Theory (FTT). Teori ini dibuat oleh seorang kriminolog bernama Donald R. Cressey pada tahun 1950. Cressey berpendapat jika fraud sangat mungkin terjadi karena menyangkut 3 hal berikut ini. 

2.1. Kesempatan (Opportunity)

Suatu tindak kejahatan dapat muncul karena adanya kesempatan, begitu pula dengan fraud. Fraud dapat terjadi di perusahaan karena kesempatan yang ada. Misalnya kurangnya pengawasan internal (internal control), lemahnya kebijakan hukum atau sanksi yang dibuat, sehingga pihak tertentu dapat menyalahgunakan jabatan yang diembannya.

2.2. Kurangnya Kontrol Diri (Pressure)

Selain adanya kesempatan, fraud dapat terjadi karena kurangnya kontrol dalam diri. Seperti dorongan emosional, tekanan ekonomi, dan hal lainnya yang mengakibatkan orang tersebut membenarkan tindakannya dan menganggap jika hal tersebut merupakan sebuah jalan keluar.

2.3. Rasionalisasi Atas Tindakan (Rationalization)

Rasionalisasi artinya pembenaran atas tindakan kriminal yang dilakukan oleh pelaku fraud. Sebagai contoh pelaku fraud menganggap tindakan yang Ia lakukan adalah hal yang wajar dan lumrah lantaran upah yang Ia terima tidak sepadan dengan beban kerja yang ditanggungnya.

Selain ketiga faktor di atas, fraud juga bisa terjadi karena adanya kemampuan (capability). Hal ini umumnya terjadi pada pegawai yang memiliki akses terhadap laporan keuangan di sebuah perusahaan. 

3. Jenis-Jenis Fraud

Ada 4 jenis fraud yang umumnya dapat Anda jumpai di perusahaan. Seperti korupsi, penyimpangan aset perusahaan, pencurian data, sampai dengan penggelapan uang.

fraud adalah

Ilustrasi Tindakan Fraud / Image Source: Freepik/pikisuperstar

3.1. Korupsi

Jenis fraud yang pertama adalah korupsi. Praktik fraud yang satu ini marak terjadi di Indonesia. Korupsi yang ada bisa berupa penyuapan, pemerasan, sampai dengan penyalahgunaan informasi. Dari adanya tindak korupsi dapat memunculkan gratifikasi atau pemberian hadiah demi kepentingan dalam jangka waktu yang panjang.

 

Baca Juga: Customer Due Diligence : Pengertian dan Tahapan Pelaksanaannya

 

3.2. Penyimpangan Aset Perusahaan

Penyimpangan aset menjadi kasus fraud berikutnya yang paling umum terjadi di sebuah perusahaan. Tindakan ini meliputi berbagai jenis penyalahgunaan aset yang dipercayakan pada pelaku fraud.

Penyimpangan dalam bentuk ini juga menjadi salah satu tindak fraud yang cukup mudah untuk dideteksi selama proses pencatatan dan pengecekan internal dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur pengawasan.

3.3. Pencurian Data

Data merupakan salah satu aset yang cukup krusial dalam perusahaan. Data ini umumnya meliputi identitas pribadi konsumen dan hal lainnya yang berkaitan dengan operasional perusahaan. 

Tindakan ini bukan hanya dapat merugikan perusahaan namun juga masyarakat luas, khususnya data pribadi orang yang bersangkutan.

Pencurian data yang terjadi pada suatu perusahaan dengan data-data yang terpusat pada komputer lazim disebut dengan computer fraud.

3.4. Penggelapan Uang

Seperti halnya dengan pencurian data, pada penggelapan uang para pelaku yang ada cenderung menyalahgunakan kepercayaan yang telah perusahaan beri untuk melakukan berbagai tindak penyelewengan.

Kasus penggelapan dana ini berkorelasi dengan white collar crime seperti multi level marketing (MLM) dengan penerapan skema ponzi. Alhasil, dana yang seharusnya diolah justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Untuk mencegahnya, perusahaan dapat menerapkan KYC.

 

Baca Juga: KYC Adalah: Definisi, Manfaat, Dasar Hukum, dan Contoh Penerapan

 

4. Akibat Dari Fraud

Adanya tindakan fraud dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang meliputi 3 aspek penting di bawah ini.

4.1. Kerugian Dari Sisi Reputasi

Fraud mengakibatkan kerugian dari sisi reputasi yang mana kerugian ini lebih besar ketimbang adanya kerugian dari segi finansial. Alhasil, reputasi yang susah payah dibangun akan terancam rusak akibat hilangnya kepercayaan dari konsumen maupun masyarakat.

4.2. Kerugian Finansial

Selain dari sisi reputasi, fraud turut merugikan pihak perusahaan dari segi finansial yang berpengaruh pada keuntungan atau profit yang didapat. Pasalnya, kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat akan hilang begitu saja, sehingga sulit untuk mencapai target penjualan.

4.3. Akibat Sosial

Sanksi sosial dapat muncul akibat terjadinya fraud. Salah satunya yakni penggunaan uang yang didapat oleh fraudster (pelaku fraud) untuk melakukan tindakan kriminal atau terorisme. Sanksi lainnya yakni berupa hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap suatu lembaga atau perusahaan.

 

Baca Juga: Kenali Apa Itu Monkey Business, Begini Cara Menghindari Jebakannya!

 

5. Cara Mendeteksi Adanya Fraud

Praktik fraud adalah tindak kejahatan yang bisa dideteksi melalui 3 cara berikut ini.

5.1. Lakukan Audit Internal dan Eksternal

Audit adalah sebuah proses pemeriksaan perusahaan yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. Dengan dilakukannya audit internal dan eksternal, perusahaan dapat mendeteksi hal-hal yang mencurigakan maupun tindakan menyimpang yang dilakukan oleh oknum tertentu.

5.2. Periksa Jajaran Manajerial

Penyelewengan jabatan maupun kecurangan atas laporan keuangan umumnya terjadi karena ada bantuan dari jajaran manajerial atau mereka yang bersentuhan langsung dengan data-data sensitif.

Oleh karenanya, pemeriksaan rutin terhadap jajaran manajerial penting untuk dilakukan demi mencegah fraud.

5.3. Periksa Karakteristik Laporan Keuangan

Cara yang ketiga yakni dengan melakukan pemeriksaan terhadap karakteristik laporan keuangan yang ada di perusahaan. Pemeriksaan tersebut mencakup catatan pemasukan dan pengeluaran, kewajiban, aset perusahaan, dan ekuitas.

Nantinya, bila memang ada tindak kecurangan yang terjadi, pihak yang melakukan fraud dapat terdeteksi dengan lebih mudah. Pasalnya, perbedaan jumlah pada laporan yang ada dapat dilihat dengan jelas.

 

Baca Juga: Waspadai Pinjol, Ini Ciri-Ciri Modus Penipuan Pinjaman Online

 

6. 5 Cara Mencegah Fraud

Fraud adalah tindakan penyelewengan yang dapat dicegah melalui beberapa cara di bawah ini.

6.1. Memberikan Pelatihan dan Sosialisasi Mengenai Anti-Fraud

Pelatihan dan sosialisasi anti-fraud harus menjadi perhatian lebih bagi perusahaan. Dengan begitu akan lebih mudah bagi semua orang untuk memahami apa itu fraud dan sanksinya yang mungkin berlaku. 

6.2. Monitoring Secara Proaktif

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, fraud ada karena longgarnya pengawasan yang ada pada sebuah perusahaan. Dengan melakukan monitoring secara rutin dan proaktif, tindakan fraud bukan tidak mungkin untuk dicegah.

Dalam hal ini karyawan atau orang yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas pelaporan keuangan diberikan pengawasan kinerja rutin untuk memastikan integritas tetap terjaga.

6.3. Penetapan Hukum Secara Tegas

Peraturan yang ditetapkan secara tegas dapat menjadi suatu pencegahan timbulnya fraud di perusahaan. Misalnya dengan menerapkan SOP yang ketat dan tidak hanya sebatas teoritis semata.

6.4. Menyediakan Tim Khusus Investigasi

Selain menerapkan kebijakan yang tegas untuk menghindari terjadinya fraud, pihak perusahaan sudah seyogyanya menyediakan saluran pelaporan untuk mewadahi segala bentuk aduan terkait indikasi fraud yang ada.

Saluran pelaporan ini dapat dibuat untuk melayani aduan melalui email maupun telepon seluler. Pastikan tim investigasi yang tergabung di dalamnya betul-betul bisa dipercaya dan membiarkan pelapor mengirimkan laporannya secara anonim. Dengan begitu, bukti yang didapat bisa terkumpul dengan lengkap dan identitas pelapor tetap terjaga keamanannya.

6.5. Lakukan Audit Secara Internal dan Eksternal

Melakukan audit secara internal maupun eksternal untuk mengecek kebenaran laporan keuangan perusahaan merupakan sebuah upaya untuk menemukan berbagai potensi fraud yang mungkin terjadi oleh pegawai terkait.

Sobat BFI. demikian pembahasan artikel kali ini mengenai Fraud Adalah: Definisi, Faktor, Jenis, dan Cara Pencegahannya. Segala bentuk tindak kecurangan dapat terjadi di mana saja selama ada kesempatan. Sebagai warga negara yang baik, pastikan untuk selalu taat terhadap aturan demi kebaikan diri sendiri dan orang tersayang. Semoga adanya informasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

6.5.1 Solusi Pinjaman Cepat Untuk Berbagai Kebutuhan Anda

BFI Finance merupakan perusahaan pembiayaan terlama yang sudah terverifikasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Ajukan pinjaman di BFI Finance, dapatkan pencairan dana hingga 85% dari nilai aset yang dijaminkan jika persyaratan lengkap.

 

BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motorbpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko

Sertifikat Rumah

Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor pinjaman panjang hingga 7 tahun. Lihat Syarat

BPKB Motor

Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan. Lihat Syarat

BPKB Mobil

Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun. Lihat Syarat

Kategori : Pinjaman