Bingung bagaimana cara menagih utang yang baik, sopan dan anti gagal? Tenang saja, di sini sudah tersedia beberapa cara yang bisa Anda coba saat ingin menagih utang.
Sebagian orang masih merasa sungkan saat ingin menagih utang karena takut menyinggung perasaan orang yang ditagih. Padahal, menagih utang dan mendapatkan uang Anda kembali adalah hak yang mesti diperjuangkan.
Berikut berikut beberapa cara menagih utang secara sopan dan baik tanpa menyinggung perasaan, yaitu:
1. Gunakan Bahasa yang Baik
Jika Anda ingin menagih utang kepada teman, pastikan untuk menggunakan bahasa yang halus dan baik, ya.
Ingat, jangan sampai membuat teman tersinggung. Cukup bicarakan empat mata saja, sehingga Anda mengetahui alasan kenapa teman belum bisa menyelesaikan kewajibannya tersebut.
Apabila dirinya belum bisa melunasi utang dalam waktu dekat, Anda dapat membuat perjanjian kembali. Mulai dari menentukan tenggat waktu pembayaran atau memberikan keringanan berupa cicilan setiap bulannya.
Hal terpenting dalam menagih utang disini adalah menggunakan bahasa yang baik. Dengan begitu, teman akan merasa nyaman saat menceritakan alasan mereka belum mampu melunasinya dan berusaha untuk bisa segera menyelesaikannya.
2. Ingatkan Terkait Waktu Pembayaran
Cara menagih utang yang baik berikutnya adalah mengingatkan terkait waktu pembayaran. Anda dapat mengingatkannya saat mendekati waktu jatuh tempo melalui pesan singkat, baik itu chat WhatsApp maupun SMS dengan bahasa yang sopan. Jadi, tidak perlu bertemu secara langsung untuk menagih atau mengingatkan utang tersebut.
Dengan mengingatkan tenggat waktu pembayaran, Anda sudah sekaligus menagih utang kepada teman. Siapa tahu, dengan mengingatkan hal ini, teman langsung membayarkan utangnya di hari yang sama, ‘kan? Sebab, seringkali ada beberapa orang yang lupa dengan utangnya dan senang saat diingatkan karena membuat mereka bisa segera menyelesaikan kewajiban membayar utang tersebut.
3. Beritahu Diperlukan untuk Kebutuhan Mendesak
Ketika sedang menagih utang, tak perlu ragu untuk mengatakan bahwa Anda sedang memiliki kebutuhan mendesak, sehingga membutuhkan uang tersebut. Misalnya, memerlukan uang untuk renovasi rumah, membayar pendidikan, biaya rumah sakit dan lainnya.
Melalui pemberitahuan bahwa Anda membutuhkan yang untuk kebutuhan mendesak, orang yang memiliki utang pasti tergerak untuk segera melunasinya. Tetap ingat, penyampaian alasan ini mesti Anda lakukan dengan sopan dan bahasa yang baik.
Yah, walaupun saat itu Anda merasa jengkel karena utang yang tak kunjung dibayar. Namun, pastikan tetap bersabar dan teruslah berusaha untuk membuat dirinya melunasi utang. Terutama jika utangnya memiliki nominal yang besar.
4. Perpanjang Tenggat Waktu Pembayaran
Jika diperlukan, Anda dapat memperpanjang tenggat waktu pembayaran seandainya pihak peminjam masih belum bisa membayarkan utangnya. Tanyakan dengan sopan kapan dirinya akan membayar hutang, kemudian Anda bisa menyepakati waktu yang telah ditentukan tersebut.
Saat tenggat waktu yang ditentukan telah tiba, maka Anda bisa menagih utang kembali sesuai kesepakatan. Dengan begitu, pihak peminjam akan segera melunasi utang yang mereka miliki.
Baca Juga: Mengenal Surat Perjanjian Hutang; Fungsi dan Contohnya
Image Source: Unsplash
5. Meminta Bantuan Teman Terdekatnya
Apabila jarak rumah Anda dan orang yang memiliki utang cukup jauh, maka bisa coba untuk meminta bantuan teman terdekatnya.
Anda dapat menghubungi teman terdekatnya, lalu sampaikan dengan bahasa sopan bahwa Anda ingin meminta tolong untuk menagih utang kepada si A (nama penghutang).
Tak perlu menyebutkan nominalnya karena hal ini akan dianggap kurang sopan. Cukup meminta tolong untuk mengingatkan saja, sehingga teman yang berutang kepada Anda segera menghubungi Anda dan bertanggung jawab atas utangnya.
Cara ini bisa Anda lakukan jika sebelumnya sudah mencoba menghubungi peminjam, tapi tidak ada respon dalam waktu lama. Namun, jika teman atau orang yang berutang masih memberikan respon, maka tak perlu sampai menghubungi teman terdekatnya, ya.
6. Hubungi Keluarganya
Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya teman Anda menghilang dan tak bisa dihubungi, maka bisa coba untuk menghubungi pihak keluarganya. Hal ini terpaksa dilakukan mengingat cara sebelumnya masih belum bisa membuat peminjam mencoba melunasi utang.
Cobalah untuk menghubungi keluarga melalui chat WhatsApp atau langsung ke rumahnya. Sampaikan dengan sopan bahwa salah satu anggota keluarganya memiliki utang dengan nominal sekian dan belum melunasinya dalam jangka waktu sekian bulan.
Selain itu, Anda juga bisa mencari tahu informasi keberadaan teman yang tidak bisa dihubungi tersebut. Melalui penyampaian yang sopan, diharapkannya pihak keluarga dapat mengerti dan memberitahu keberadaan salah satu keluarganya tersebut. Mungkin saja, pihak keluarga dapat langsung melunasi utang milik salah satu anggotanya kepada Anda.
7. Membayar Utang dengan Cicilan
Ketika teman ingin membayar utang, tetapi dana yang dimilikinya belum cukup, Anda dapat memberikan penawaran untuk membayar hutang dengan cicilan. Memang membutuhkan waktu lama, namun Anda bisa menerimanya daripada hutang tak kunjung lunas dan membuat kebutuhan Anda tidak terpenuhi, tentu akan lebih merepotkan, bukan?
Besar kecilnya nominal yang dibayarkan secara cicil tidak menjadi masalah, yang penting dirinya bisa segera menyelesaikan dan melunasi utang tersebut.
Biar lebih nyaman, Anda dapat teman yang memiliki utang bisa membicarakan terkait berapa nominal yang bisa sanggup Ia bayar secara cicilan beserta tenggat waktunya. Adapun tenggat waktu yang dipilih bisa perminggu, perbulan maupun lainnya sesuai kesepakatan berdua.
Usahakan tidak memberatkan pihak manapun dan buat agak santai saja, ya. Kalau semisal si peminjam berada dalam situasi sulit yang tidak terduga, mintalah ia menjelaskan alasannya dengan jujur. Dengan begitu, Anda bisa mengerti dan membuat keringanan.
Baca Juga: Kredit Macet; Definisi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
8. Laporan ke Pihak Berwajib, Jika Terdapat Unsur Pidana
Terakhir, jika cara menagih utang melalui jalan kekeluargaan atau musyawarah masih belum menemukan hasil, Anda bisa melaporkannya ke pihak berwajib, terutama jika terdapat unsur pidana.
Sebenarnya, melaporkan pihak peminjam ke pihak berwajib tak ada ketentuan larangannya. Hal ini tertuang dalam pasal 19 ayat (2) UU HAM yang menyebutkan bahwa tak seorang pun berdasarkan putusan dari pengadilan bisa dipidanakan atau menjalani kurungan jika alasannya tidak mampu membayar utang.
Namun, dalam pasal 497 UU 1/2023 dan pasal 379a KUHP, Anda dapat melaporkan pihak debitur (peminjam) jika terdapat unsur kriminal atau pidana dalam urusan utang piutang tersebut.
Misalnya, membeli barang dengan hasil berutang tanpa berniat melunasinya, terutama jika kebiasaan berutang ini dijadikan sebagai mata pencaharian, maka dapat dipidana selama 5 tahun. Selain itu, bisa juga membayar denda untuk kategori V, yaitu senilai Rp 500 juta.
Demikian cara menagih utang secara sopan dan baik yang bisa Anda coba kepada teman. Niat Anda memberikan pinjaman memang sudah baik, tetapi terkadang ada beberapa teman yang terlambat membayar atau tidak bisa membayar sesuai jangka waktu yang ditetapkan. Dengan melakukan penagihan seperti di atas, semoga teman Anda segera sadar dan mencoba menyelesaikan utang menggunakan cara yang sama-sama bisa diterima oleh kedua belah pihak.
---
BFI Finance adalah perusahaan pembiayaan yang melayani pembiayaan dengan jaminan BPKB Mobil, Motor, dan Sertifikat Rumah. Ajukan pembiayaan Anda dan nikmati berbagai keuntungan seperti pencairan hingga 80% dari nilai kendaraan dan suku bunga yang kompetitif. #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.