Saat ini, industri konstruksi di Indonesia memiliki potensi untuk berkembang. Hal ini yang membuat kontraktor memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan bisnis kontraktor mereka. Walau begitu, menumbuhkan bisnis kontraktor tentu membutuhkan perencanaan yang tertata, terlepas apakah Anda baru memulai atau sudah berkecimpung disini selama bertahun-tahun.
Lantas, bagaimana cara merencanakan bisnis kontraktor dengan baik? Apa saja yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini? Jika Anda tertarik untuk memulai bisnis kontraktor, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan.
1. Apa Itu Bisnis Kontraktor?
1.1 Definisi Bisnis Kontraktor
Bisnis kontraktor adalah pihak yang bertanggung jawab untuk melaksanakan proyek konstruksi sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Mereka biasanya memiliki tim kerja yang terdiri dari berbagai tenaga ahli dan pekerja terampil untuk menyelesaikan proyek dengan baik.
1.2 Cara Menjadi Kontraktor
Untuk menjadi seorang kontraktor yang kompeten, seseorang harus melalui beberapa tahapan. Adapun jika ingin menjadi kontraktor, paling tidak harus melewati beberapa tahapan yang mencakup:
- Pendidikan Formal di bidang terkait. Langkah pertama yang biasanya ditempuh oleh calon kontraktor adalah menyelesaikan pendidikan formal yang ditempuhnya misalnya pada jenjang D3 atau S1 bidang teknik sipil atau konstruksi. Ini akan memberikan dasar pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami prinsip-prinsip dasar konstruksi dan perencanaan bangunan.
- Pengalaman Kerja di Lapangan: Pengalaman kerja di lapangan juga sangat diperlukan agar seseorang dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari di dunia nyata. Pengalaman ini membantu memperoleh keterampilan praktis yang diperlukan dalam memimpin proyek konstruksi dengan sukses.
- Memperoleh Sertifikasi atau Lisensi: Seseorang perlu memperoleh sertifikasi atau lisensi yang diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah tempat mereka beroperasi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kontraktor memiliki kredibilitas dan keahlian yang diakui secara resmi oleh pihak berwenang.
Meskipun memerlukan modal, namun kisaran gaji kontraktor dapat berkisar mulai dari Rp 4.500.000 untuk entry level hingga Rp 30.000.000 untuk executive level. Ini yang menjadikan profesi kontraktor memiliki banyak peminat dan terus berkembang kedepannya. Perlu diingat bahwa kisaran ini hanya bersifat perkiraan sesuai dengan pengalaman, lokasi, dan status.
1.3 Tugas dan Tanggung Jawab Kontraktor
Tugas utama kontraktor meliputi:
- Perencanaan proyek konstruksi.
- Pengorganisasian tim kerja.
- Pelaksanaan proyek sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
- Pengawasan proyek untuk memastikan kualitas dan kesesuaian dengan anggaran.
- Memastikan proyek berjalan lancar dan memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
Baca Juga: Peluang Bisnis Kos-Kosan: Kelebihan, Tips, dan Estimasi Modalnya
2. Jenis Layanan Bisnis Kontraktor
Cara membuat perusahaan kontraktor yang paling utama adalah dengan menentukan jenis layanan yang disediakan oleh bisnis kontraktor Anda. Adapun bisnis kontraktor umumnya menawarkan beberapa jenis layanan yang umum ditawarkan oleh mereka yang meliputi:
2.1 Renovasi
Layanan renovasi meliputi pembaruan, perbaikan, atau perombakan bangunan yang sudah ada. Kontraktor renovasi dapat membantu dalam merenovasi rumah, kantor, atau bangunan komersial lainnya sesuai dengan kebutuhan dan preferensi klien.
2.2 Jasa Desain
Kontraktor juga dapat menyediakan jasa desain untuk membantu klien merancang proyek konstruksi mereka. Jasa desain ini meliputi perencanaan bangunan, tata letak ruang, pemilihan material, dan elemen desain lainnya untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan harapan klien.
2.3 Bangunan dan Material
Layanan kontraktor juga mencakup pembangunan bangunan baru dan pengadaan material konstruksi. Mereka bertanggung jawab untuk membangun struktur bangunan sesuai dengan rencana dan spesifikasi yang telah disepakati, serta memastikan penggunaan material konstruksi berkualitas untuk keberlangsungan proyek.
2.4 Mekanikal
Layanan kontraktor selanjutnya adalah mekanikal atau berkaitan dengan sistem mekanis dalam suatu bangunan atau proyek. Adapun layanan kontraktor mekanikal terdiri dari desain dan perencanaan, pemasangan sistem HVAC, perpipaan seperti plumbing, lift dan eskalator, dan lain-lain, pemeliharaan seperti pemeriksaan rutin dan pembersihan, serta renovasi dan retrofit sistem mekanis dengan mengganti sistem lama menjadi sistem yang lebih update atau lebih hemat energi.
2.5 Elektrikal
Layanan kontraktor yang selanjutnya adalah elektrikal. Adapun layanan ini berkaitan dengan kelistrikan dalam suatu bangunan atau proyek. Dalam desain dan perencanaan, kontraktor dapat merancang sistem kelistrikan yang sesuai dengan kebutuhan Anda, memperkirakan biaya, serta membuat gambar. Elektrikal juga berarti pemasangan semua jenis sistem listrik seperti kabel, panel kontrol, dan sistem keamanan. Selain itu, layanan ini juga berbentuk pemeliharaan seperti pemeriksaan rutin dan pencegahan, serta troubleshooting dan perbaikan.
2.6 Tata Lingkungan
Layanan kontraktor tata lingkungan adalah layanan yang berkaitan dengan sistem tata lingkungan suatu bangunan atau proyek. Seperti merancang dan merencanakan sistem tata lingkungan sesuai kebutuhan; sistem pengolahan air, limbah, dan udara; serta memastikan jika Anda mematuhi seluruh peraturan yang terkait dengan sistem tata lingkungan di daerah.
2.7 Pekerjaan Terintegrasi
Layanan kontraktor pekerjaan terintegrasi menawarkan layanan yang berkaitan dengan semua aspek proyek konstruksi. Seperti merencanakan proyek konstruksi dan mengelola aspek proyek konstruksi dari awal hingga akhir.
3. Keuntungan Menjalankan Bisnis Kontraktor
Meskipun ada banyak tantangan yang harus dihadapi, bisnis kontraktor juga memiliki potensi keuntungan yang besar. Beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari bisnis ini adalah:
3.1 Potensi Keuntungan yang Besar
Bisnis kontraktor memiliki potensi keuntungan yang besar karena ada banyak proyek pembangunan yang terus berjalan di Indonesia. Jika Anda berhasil memenangkan tender dan menyelesaikan proyek secara efisien, Anda bisa mendapatkan keuntungan secara materiil yang besar.
3.2 Potensi Pengembangan Bisnis yang Luas
Bisnis kontraktor juga memiliki potensi pengembangan yang luas. Anda bisa memperbesar bisnis Anda dengan mengembangkan layanan yang lebih lengkap, seperti konstruksi bangunan tinggi atau proyek infrastruktur yang lebih besar.
3.3 Kemitraan dengan Perusahaan Besar
Banyak perusahaan besar yang memiliki proyek konstruksi membutuhkan kontraktor untuk melaksanakan proyek tersebut. Jika Anda berhasil membangun reputasi dan kualitas yang baik, Anda bisa mendapatkan kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar tersebut dan meningkatkan potensi keuntungan bisnis Anda.
3.4 Fleksibilitas
Bisnis kontraktor juga menawarkan fleksibilitas dalam menjalankan usaha. Anda dapat menyesuaikan jadwal kerja dan proyek sesuai kebutuhan, sehingga memberikan kebebasan dalam mengatur waktu dan sumber daya.
3.5 Peluang Karir Luas
Menjalankan bisnis kontraktor memberikan peluang karir yang luas bagi para pelaku usaha. Dengan mengembangkan bisnis secara tepat dan efisien, Anda dapat membuka peluang untuk pertumbuhan karir yang signifikan serta memperluas jaringan dan kemitraan bisnis.
Tips Memulai Bisnis Kontraktor. Image Source: Freepik
4. Tantangan Menjalankan Bisnis Kontraktor
Meskipun bisnis kontraktor memiliki potensi keuntungan yang besar, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankan bisnis ini. Beberapa tantangan bisnis kontraktor meliputi:
4.1 Tantangan Internal Bisnis Kontraktor
4.1.1 Kualitas dan Ketepatan Waktu
Kualitas dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan proyek sangat penting dalam bisnis kontraktor. Menjaga kualitas pekerjaan dan memenuhi tenggat waktu proyek yang telah ditentukan adalah kunci untuk membangun reputasi yang baik di industri konstruksi.
4.1.2 Dominasi Pasar Konstruksi Indonesia
Pasar konstruksi Indonesia didominasi oleh kontraktor besar yang memiliki sumber daya manusia dan pengalaman yang memadai. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi kontraktor kecil atau baru untuk bersaing dalam pasar yang kompetitif.
4.1.3 Persaingan Perusahaan Kontraktor
Tingginya persaingan antara perusahaan kontraktor juga menjadi salah satu tantangan dalam bisnis ini. Dengan banyaknya perusahaan kontraktor yang berlomba-lomba untuk mendapatkan proyek, kontraktor harus mampu menonjolkan keunggulan mereka agar bisa bersaing secara efektif.
4.1.4 Kurangnya SDM Terampil
Tantangan selanjutnya adalah kesulitan dalam menemukan dan merekrut tenaga kerja yang terampil. Kesulitan ini biasanya dikarenakan kurangnya pelatihan serta pengembangan untuk meningkatkan keterampilan karyawan. Oleh karena itu, perusahaan kontraktor harus memperhatikan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan serta menjaga loyalitas dari SDM yang sudah dibentuk
4.1.5 Keterbatasan Mendapatkan Modal
Tantangan menjalankan bisnis kontraktor yang selanjutnya adalah keterbatasan dalam mendapatkan modal. Hal ini dikarenakan bisnis kontraktor membutuhkan modal yang besar. Terutama jika Anda ingin membuat bisnis kontraktor besar. Oleh karena itu, pastikan Anda mengumpulkan modal terlebih dahulu sebelum memulai bisnis kontraktor ini. Anda juga dapat melakukan pinjaman kepada bank atau lembaga pembiayaan seperti BFI Finance.
4.1.6 Harga Bahan Baku Tidak Stabil
Adanya fluktuasi terhadap harga bahan baku seperti semen, kayu, dan baja dapat berdampak signifikan pada modal dan margin keuntungan bisnis kontraktor Anda. Ini tentu membuat Anda sulit untuk memprediksi biaya proyek dan adanya risiko pembengkakan biaya jika harga bahan baku naik secara signifikan.
4.2 Tantangan Eksternal Bisnis Kontraktor
4.2.1 Peraturan dan Perizinan yang Rumit
Peraturan dan perizinan yang rumit adalah salah satu tantangan utama dalam bisnis kontraktor. Setiap proyek konstruksi membutuhkan berbagai izin dan harus mematuhi berbagai peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah setempat, nasional, atau bahkan internasional. Proses perizinan ini sering kali memakan waktu yang lama dan membutuhkan banyak dokumen serta persetujuan dari berbagai instansi. Oleh karena itu, kontraktor harus memiliki tim yang khusus menangani aspek peraturan dan perizinan, serta bekerja sama dengan konsultan hukum dan regulator untuk memastikan bahwa semua persyaratan dipenuhi dengan benar.
4.2.2 Biaya Logistik yang Relatif Mahal
Biaya logistik yang tinggi merupakan tantangan signifikan lainnya dalam bisnis kontraktor. Pengiriman bahan bangunan dan peralatan ke lokasi proyek bisa sangat mahal, terutama jika proyek tersebut berada di daerah terpencil atau sulit dijangkau. Untuk mengatasi tantangan ini, kontraktor perlu merencanakan logistik dengan cermat dan memilih metode pengiriman yang paling efisien. Kerjasama dengan penyedia logistik yang handal dan memiliki rekam jejak yang baik dapat membantu mengurangi biaya dan memastikan bahwa bahan dan peralatan tiba tepat waktu dan dalam kondisi baik.
4.2.3 Bencana Alam
Banjir, gempa bumi, dan bencana-bencana lain dapat menyebabkan kerusakan pada situs proyek, menunda pekerjaan, dan meningkatkan biaya. Selain itu, bencana alam juga dapat membahayakan keselamatan pekerja dan merusak peralatan serta material yang digunakan dalam konstruksi. Untuk mengurangi dampak bencana alam, kontraktor harus menyusun rencana mitigasi risiko yang komprehensif. Ini termasuk asuransi yang mencakup kerusakan akibat bencana alam, perencanaan darurat, dan langkah-langkah keamanan tambahan untuk melindungi pekerja dan aset.
4.2.4 Kebijakan Pemerintah yang Kerap Berubah
Kebijakan pemerintah yang sering berubah juga merupakan tantangan besar bagi bisnis kontraktor. Perubahan dalam kebijakan pajak, regulasi lingkungan, standar keselamatan, dan kebijakan ekonomi dapat mempengaruhi biaya operasi dan kelangsungan proyek. Kontraktor harus selalu siap untuk beradaptasi dengan perubahan ini dan memastikan bahwa kegiatan operasional perusahaan mereka tetap sesuai dengan peraturan yang terbaru.
5. Tips Memulai Bisnis Kontraktor
5.1 Rencana Bisnis
Untuk memulai bisnis kontraktor yang sukses, penting untuk memiliki rencana bisnis yang matang. Rencana bisnis Anda harus mencakup:
- Analisis Pasar: Memahami pasar di bidang konstruksi, tren, dan permintaan proyek.
- Analisis Pesaing: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing Anda.
- Tujuan Bisnis: Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk bisnis Anda.
- Strategi Bisnis: Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan bisnis Anda.
- Rencana Keuangan: Menyusun proyeksi keuangan yang realistis untuk bisnis Anda.
Baca Juga: Bisnis Sewa Apartemen, Peluang Cuan dengan Aset yang Anda Punya
5.2 Kumpulkan Banyak Portofolio
Mengumpulkan portofolio proyek yang telah Anda selesaikan tidak hanya akan membantu memperkuat reputasi dan kredibilitas bisnis kontraktor Anda, tetapi akan memberikan pelanggan potensial gambaran yang jelas tentang kemampuan dan kualitas pekerjaan yang dapat Anda tawarkan.
5.3 Tentukan Nama
Saat memilih nama bisnis kontraktor, pastikan Anda mempertimbangkan berbagai faktor seperti kesesuaian dengan bidang usaha Anda, kesan yang ingin Anda sampaikan kepada calon pelanggan, dan keunikan dari bisnis kontraktor Anda. Pastikan juga nama yang Anda pilih belum digunakan oleh bisnis lain agar tidak menimbulkan konflik hukum di masa depan.
5.4 Pastikan Izin Usaha
Pastikan untuk memperoleh semua izin usaha yang diperlukan sebelum memulai operasional bisnis kontraktor Anda. Membuka bisnis kontraktor tanpa izin usaha yang lengkap dapat menimbulkan masalah hukum dan menghambat kelancaran operasional Anda. Oleh karena itu, sebelum mulai menjalankan bisnis, pastikan Anda telah memperoleh semua izin yang diperlukan dari otoritas terkait.
5.5 Promosi Offline dan Online
Untuk memperluas jangkauan promosi bisnis kontraktor Anda, sebaiknya Anda memanfaatkan berbagai metode promosi yang tersedia, baik secara offline maupun online. Di bidang promosi offline, Anda dapat menggunakan brosur dan spanduk. Sedangkan di bidang online, Anda dapat mempromosikan melalui media sosial dan membuat website. Hal ini akan meningkatkan awareness calon pelanggan mengenai bisnis kontraktor Anda. Dengan memanfaatkan berbagai platform promosi tersebut, Anda dapat menjangkau lebih banyak orang dan memperkenalkan layanan kontraktor Anda kepada pasar yang lebih luas.
5.6 Bangun Hubungan Baik
Untuk memperluas jaringan dan meningkatkan peluang bisnis, Anda dapat membangun hubungan baik dengan pihak terkait dalam industri konstruksi. Mengikuti seminar, workshop, atau acara-acara konstruksi lain dapat membantu Anda menjalin hubungan yang bermanfaat dan memperluas cakupan bisnis Anda.
5.7 Jaga Kualitas dan Reputasi
Kualitas pekerjaan dan reputasi bisnis kontraktor sangat penting dalam industri konstruksi. Dengan menjaga kualitas kerja dan reputasi yang baik, Anda dapat membangun kepercayaan pelanggan dan meningkatkan peluang mendapatkan proyek-proyek yang lebih besar.
5.8 Jadilah Proaktif
Untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis kontraktor, penting untuk menjadi proaktif dalam mencari peluang baru. Berbagai strategi proaktif seperti melakukan riset pasar, berinovasi dalam layanan, dan menjalin kemitraan yang strategis dapat membantu bisnis Anda berkembang secara berkelanjutan.
5.9 Buat Keputusan yang Bijak
Dalam menjalankan bisnis kontraktor, penting untuk membuat keputusan yang bijak dan strategis. Evaluasi dengan cermat setiap langkah yang diambil, pertimbangkan risiko dan peluangnya, serta berorientasi pada tujuan jangka panjang bisnis Anda.
Baca Juga: Cara Membuka Usaha Toko Bangunan yang Ramai: Tips dan Modal Usaha
6. Estimasi Modal Usaha Bisnis Kontraktor
Jika Anda tertarik untuk membuat bisnis kontraktor, Anda perlu mengetahui estimasi modal usaha bisnis ini. Adapun untuk membuat bisnis kontraktor membutuhkan biaya yang bervariasi, tergantung dari beberapa faktor seperti skala usaha dari bisnis kontraktor yang menjadi target Anda.
6.1 Bisnis Kontraktor Skala Kecil
Bisnis kontraktor berskala kecil membutuhkan modal awal sekitar Rp 10 - 50 juta. Biasanya, kontraktor berskala kecil mengerjakan proyek-proyek kecil seperti renovasi rumah atau membangun sebuah ruko.
6.2 Bisnis Kontraktor Skala Menengah
Bisnis kontraktor berskala menengah umumnya membutuhkan modal awal yang lebih besar, yaitu sekitar Rp 50 juta - Rp 250 juta. Bisnis kontraktor berskala menengah biasanya cocok untuk proyek yang lebih besar seperti membangun gedung ataupun infrastruktur.
6.3 Bisnis Kontraktor Skala Besar
Yang terakhir, bisnis kontraktor berskala besar tentunya membutuhkan modal yang sangat besar, yaitu di atas Rp 250 juta hingga miliaran rupiah. Usaha besar bisnis kontraktor cocok untuk proyek dalam skala besar, seperti membangun jalan tol ataupun bandara.
Sobat BFI, demikianlah informasi yang perlu Anda ketahui tentang bagaimana memulai bisnis kontraktor. Selalu ingat bahwa mengelola bisnis kontraktor memiliki tantangan tersendiri. Selalu pertimbangkan keuntungan dan kekurangan dalam menjalankan suatu bisnis.
Jika saat ini Anda ingin dan sedang menjalankan bisnis kontraktor, namun memerlukan dana tambahan, Anda dapat mengajukan modal usaha tambahan melalui BFI Finance. BFI Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang melayani pinjaman multiguna dengan jaminan gadai BPKB mobil dan gadai sertifikat rumah untuk berbagai keperluan Anda.
Informasi mengenai Pinjaman Jaminan BPKB Mobil
Informasi mengenai Pinjaman Jaminan BPKB Motor
Informasi mengenai Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah
Informasi mengenai Pembiayaan Syariah
Dengan bunga yang kompetitif, BFI Finance menawarkan pencairan hingga 3 miliar rupiah untuk jaminan rumah dengan proses pengajuan dan persetujuan dalam waktu hitungan hari selama calon konsumen memenuhi semua persyaratan dengan lengkap. Ajukan sekarang!