Usaha pisang goreng menawarkan peluang yang menjanjikan bagi para pelaku usaha. Dengan modal yang kecil dan bahan baku yang terjangkau, cemilan ini menjadi salah satu pilihan menarik untuk bisnis kuliner.
Tertarik memulai usaha ini? Tim BFI Finance siap membantu Anda! Artikel ini akan mengupas tuntas peluang usaha pisang goreng, mulai dari analisis SWOT hingga risiko yang mungkin akan dihadapi.
1. Analisis SWOT Pisang Goreng
Sebelum memulai usaha, penting untuk melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) agar Anda dapat memahami keseluruhan aspek-aspek dalam bisnis Anda. Berikut analisis SWOT dari usaha pisang goreng menurut Tim BFI Finance:
1.1 Kekuatan (Strengths)
-
Populer: Pisang goreng adalah camilan populer yang disukai oleh banyak kalangan. Ini berarti pasar potensialnya besar dan terus berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen akan makanan ringan tradisional.
-
Bahan Baku Terjangkau: Bahan baku seperti pisang dan tepung mudah didapat dengan harga terjangkau. Hal ini memungkinkan Anda untuk menjaga biaya produksi tetap rendah, sehingga dapat menawarkan harga yang kompetitif kepada konsumen.
-
Proses Pembuatan yang Mudah: Tidak memerlukan keahlian khusus untuk membuat pisang goreng yang enak. Dengan resep sederhana dan mudah ditemukan di platform manapun, siapa pun bisa memproduksi pisang goreng yang lezat dan menjaga kualitas rasa yang konsisten. Anda dapat mencari inspirasi menu pisang goreng yang lezat di Youtube ataupun Google.
-
Ketersediaan Bahan Baku Sepanjang Tahun: Pisang adalah buah yang tersedia sepanjang tahun di Indonesia, sehingga tidak ada ketergantungan pada musim tertentu untuk Anda yang baru memulai usaha atau yang sudah menjalankan usaha.
1.2 Kelemahan (Weaknesses)
-
Persaingan yang Ketat: Banyaknya penjual pisang goreng menandakan adanya persaingan yang ketat di pasar. Anda harus menemukan cara untuk membedakan produk Anda agar menarik perhatian konsumen.
-
Kualitas Harus Dijaga: Jika tidak konsisten dalam menjaga kualitas, pelanggan bisa beralih ke penjual lain. Penting untuk menjaga standar kualitas pisang goreng Anda agar pelanggan tidak berpaling. Contohnya, rasa pisang goreng sangat bergantung pada jenis pisang yang digunakan. Apakah pisang tersebut memiliki tingkat kemanisan yang tinggi atau sedang. Bisa juga, kualitas pisang goreng ditentukan dari tingkat kepadatan pisang yang digunakan.
-
Ketergantungan pada Cuaca: Meskipun pisang tidak mengenal musim atau cuaca untuk dapat dipanen, saat musim hujan tiba, kondisi ini dapat memengaruhi cara jualan Anda. Jika Anda memutuskan untuk berjualan secara offline, mungkin ada baiknya agar bisnis pisang goreng Anda memiliki alternatif cara penjualan melalui pesanan online.
1.3 Peluang (Opportunities)
-
Inovasi Produk: Mengembangkan varian baru, seperti pisang goreng nutella, pisang goreng tiramisu, atau varian menarik lainnya bisa menarik lebih banyak pelanggan. Inovasi ini juga bisa menciptakan tren baru dan meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen.
-
Ekspansi Pasar: Dengan pemasaran yang tepat, bisa menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk melalui platform online. Ini membuka peluang untuk menjual produk Anda tidak hanya dikenal di satu kota saja, tetapi di banyak kota di Indonesia.
-
Kerjasama dengan Kafe atau Restoran: Bisnis pisang goreng yang Anda punya dapat Anda tawarkan ke kafe atau restoran yang memiliki peluang untuk menjual makanan pisang goreng sebagai appetizer ataupun dessert. Peluang ini dapat membantu Anda memperluas networking bisnis dan meningkatkan penjualan secara signifikan.
-
Partisipasi dalam Pameran Kuliner: Mengikuti pameran kuliner dapat meningkatkan visibilitas dan reputasi usaha Anda, serta menarik lebih banyak pelanggan potensial. Cari tahu sebanyak mungkin informasi mengenai pameran kuliner dan sesuaikan dengan kebutuhan dan budget yang Anda miliki.
1.4 Ancaman (Threats)
-
Fluktuasi Harga Bahan Baku: Harga pisang dan bahan lainnya bisa berfluktuasi sehingga memengaruhi biaya produksi. Naik turunnya harga pisang dipengaruhi oleh permintaan pasar. Jika produksi pisang terlalu besar, tetapi tidak diimbangi dengan pembelian yang seimbang, maka harga harga pisang akan turun. Begitu pula sebaliknya, harga pisang akan naik jika permintaan terhadap pisang melebihi dari stok pisang yang ada di pasar. Selain itu, harga bahan baku pisang juga bisa dipengaruhi dari musim panen, biaya transportasi antar kota, biaya produksi seperti pupuk, dan lainnya. Anda perlu memonitor kondisi pasar secara rutin dan menyesuaikan strategi untuk tetap kompetitif.
-
Perubahan Selera Konsumen: Tren makanan bisa berubah, sehingga perlu terus berinovasi agar pisang goreng Anda tetap diminati. Anda harus bisa memikirkan, dari ribuan bisnis pisang goreng yang ada, apa yang bisa membuat produk pisang goreng Anda unik atau berbeda dibandingkan dengan kompetitor. Apakah dari rasanya, metode pengolahannya, packaging nya atau faktor-faktor lainnya. Anda harus selalu memperhatikan tren pasar dan perilaku konsumen untuk menyesuaikan produk Anda.
-
Kebijakan Pemerintah: Peraturan baru terkait UMKM bisa mempengaruhi jalannya operasional bisnis. Misalnya, terkait standar minimum upah karyawan, perizinan usaha, dan lainnya. Tetap update dengan kebijakan pemerintah terbaru dan siap beradaptasi dengan perubahan yang ada.
Baca Juga: 10 Ide Bisnis Franchise FnB Mudah dan Menguntungkan
2. Modal Usaha Pisang Goreng
Modal merupakan salah satu hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai usaha. Hal ini dilakukan untuk memastikan operasional bisnis berjalan lancar dan menghindari masalah keuangan di masa depan. Berikut merupakan estimasi modal awal usaha pisang goreng, melansir dari beberapa sumber:
2.1 Peralatan
Mencakup barang-barang yang bisa dipakai dalam jangka waktu yang panjang:
-
Kompor dan Tabung Gas: Rp500.000
-
Pisau: Rp20.000
-
Panci & Wajan Jumbo: Rp300.000
-
Talenan: Rp100.000
-
Saringan Minyak Jumbo: Rp100.000
-
Mangkuk Plastik Jumbo: Rp200.000
-
Gerobak: Rp5.000.0000
TOTAL MODAL PERALATAN: Rp500.000 + Rp20.000 + Rp300.000 + Rp100.000 + Rp100.000 + Rp200.000 + Rp5.000.000 = Rp 6.220.000
2.2 Biaya Bahan Baku Awal
Bahan baku awal menyesuaikan dengan banyaknya pisang goreng yang ingin Anda jual. Dengan asumsi penjualan 40 porsi pisang goreng dalam 1 hari dan libur 2 kali dalam satu minggu, berikut estimasi biaya bahan baku awal usaha pisang goreng:
Estimasi penjualan:
- 40 porsi (1 hari) x 5 hari = 200 porsi *dua hari libur
- 200 porsi x 4 minggu = 800 porsi
Asumsi porsi pisang goreng:
-
1 porsi terdiri dari 6 potong pisang crispy
-
1 potong pisang crispy terbuat dari ⅙ buah pisang kepok utuh. Dengan begitu, 1 porsi pisang goreng membutuhkan 1 buah pisang kepok utuh
-
1 sisir pisang terdapat rata-rata 12 buah pisang
Berdasarkan asumsi diatas, maka total biaya bahan baku untuk 800 porsi pisang goreng adalah:
-
1 sisir pisang (Rp27.000) untuk 12 porsi, maka 800 porsi membutuhkan 67 sisir pisang. Jadi, Rp27.000 x 67 = Rp 1.809.000
-
1 kg tepung (Rp15.000) untuk 5 porsi, maka 800 porsi membutuhkan 160 kg tepung. Jadi, Rp15.000 x 160 kg = Rp2.400.000
-
500 gr tepung beras (Rp7.000) untuk 10 porsi, maka 800 porsi membutuhkan 40 kg tepung beras. Jadi, Rp7.000 x 40 kg = Rp 2.800.000
-
1 kg baking powder (Rp72.000) untuk 200 porsi, maka 800 porsi membutuhkan 4 kg baking powder. Jadi, Rp72.000 x 4 kg = Rp288.000
-
1 kg garam (Rp15.000) untuk 200 porsi, maka 800 porsi membutuhkan 4 kg garam. Jadi, Rp15.000 x 5 kg = 75.000
-
2 kg mentega (Rp150.000) untuk 100 porsi, maka 800 porsi membutuhkan 16 kg mentega. Jadi, Rp150.000 x 16 kg = Rp2.400.000
-
1 galon air 19 liter (Rp21.000) untuk 60 porsi, maka 800 porsi membutuhkan 14 galon. Jadi, Rp21.000 x 14 galon = Rp294.000
-
1 packaging polos (Rp600), maka total packaging untuk 800 porsi adalah 800 buah. Jadi, Rp 600 x 800 = Rp480.000
TOTAL BIAYA BAHAN BAKU AWAL: Rp 1.809.000 + Rp 2.400.000 + Rp 2.800.000 + Rp 288.000 + Rp 60.000 + Rp 2.400.000 + Rp 294.000 + Rp 480.000 = Rp 11.531.000
2.3 Biaya Operasional Awal
Berikut estimasi biaya operasional awal dari usaha pisang goreng. Asumsikan Anda membuka usaha ini di ruko atau booth:
-
Gaji karyawan (2 karyawan) Rp700.000 (per karyawan) x 2 = Rp1.400.000
-
Listrik dan air: Rp500.000
-
Sewa booth atau ruko: Rp1.500.000
-
Kebersihan & retribusi: Rp100.000
TOTAL BIAYA OPERASIONAL AWAL: Rp 1.400.000 + Rp500.000 + Rp1.500.000 + Rp100.000 = Rp3.500.000
TOTAL MODAL AWAL USAHA PISANG GORENG:
Rp 6.220.000 + Rp 11.531.000 + Rp 3.500.000 = Rp 21.251.000
Baca Juga: 8 Tips Memulai Usaha Gorengan beserta Rincian Modalnya
2.4 Estimasi Keuntungan
Mari kita hitung potensi keuntungan dari usaha pisang goreng Anda berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Berikut tabel estimasi keuntungan dan penjelasannya:
Item |
Biaya per Porsi |
Keuntungan per Porsi (30%) |
Harga Jual per Porsi |
Biaya Produksi |
Rp 14.413,75 |
Rp 4.324,13 |
Rp 18.737,88 |
Biaya Operasional |
Rp 4.375 |
Rp 1.312,5 |
Rp 5.687,5 |
Total |
Rp 18.788,75 |
Rp 5.636,63 |
Rp 24.425,38 |
Contoh perhitungan harga jual:
-
Biaya produksi per porsi: Rp 11.531.000 / 800 porsi = Rp 14.413,75
-
Biaya operasional per porsi: Rp 3.500.000 / 800 porsi = Rp 4.375
-
Total biaya per porsi: Rp 14.413,75 + Rp 4.375 = Rp 18.788,75
-
Asumsi keuntungan 30%: Harga jual = Rp 18.788,75 x (1 + 30%) = Rp 24.424,38 (bulatkan menjadi Rp 25.000)
Jadi, dengan asumsi keuntungan 30%, harga jual per porsi pisang goreng Anda bisa sekitar Rp 25.000. Untuk mencapai break-even point atau mulai mendapatkan keuntungan, Anda perlu menjual sejumlah porsi tertentu untuk menutupi seluruh biaya yang telah dikeluarkan.
Perhitungan sederhana:
-
Total biaya: Rp 21.251.000
-
Harga jual per porsi: Rp 25.000
-
Jumlah porsi yang harus terjual untuk balik modal: Rp 21.251.000 / Rp 25.000 ≈ 850 porsi
Artinya, Anda perlu menjual sekitar 850 porsi pisang goreng untuk menutupi seluruh biaya awal.
Disclaimer: perhitungan diatas adalah estimasi. Terdapat kemungkinan perbedaan dalam bahan baku yang digunakan dan harga jual bahan baku. Adapun perhitungan ini dibuat dengan tujuan sebagai sarana edukasi.
3. Risiko dan Strategi Mengatasi Risiko Usaha Pisang Goreng
Setiap usaha memiliki risiko, termasuk pisang goreng. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi mengatasi risiko tersebut. Berikut merupakan rangkuman risiko dan strategi mengatasi risiko yang dapat Anda aplikasikan:
No. |
Risiko |
Dampak |
Strategi Meminimalisir Risiko |
1 |
Konsistensi Rasa Tidak Terjaga |
Kehilangan pelanggan, reputasi buruk |
Pengembangan standarisasi resep, pelatihan karyawan, penggunaan bahan baku berkualitas, evaluasi rasa secara berkala. |
2 |
Kualitas Bahan Baku Menurun |
Cita rasa produk menurun |
Penyimpanan bahan baku yang baik, pemilihan supplier terpercaya, pemeriksaan kualitas bahan baku secara rutin. |
3 |
Proses Produksi kurang higienis |
Produk terkontaminasi, pelanggan sakit, denda dari pihak berwenang, reputasi bisnis menurun |
Pelatihan kebersihan karyawan, penerapan SOP kebersihan, penggunaan peralatan yang bersih, inspeksi rutin. |
4 |
Keuangan |
Kehabisan modal, kesulitan membayar utang usaha |
Pemisahan keuangan pribadi dan bisnis, pembuatan laporan keuangan secara terperinci, pengawasan arus kas, perencanaan anggaran secara matang. |
5 |
Biaya Operasional Membengkak |
Margin keuntungan mengecil |
Negosiasi dengan supplier, efisiensi penggunaan bahan baku, pemantauan biaya rutin. |
6 |
Tempat Usaha Kotor |
Pelanggan enggan membeli, reputasi bisnis menurun |
Membersihkan tempat usaha secara rutin, menyediakan fasilitas cuci tangan, pelatihan kebersihan karyawan. |
7 |
Produk Terkontaminasi |
Pelanggan sakit, reputasi buruk, tuntutan hukum |
Penggunaan bahan aman, pengemasan yang higienis, pelatihan karyawan tentang penanganan makanan. |
Jenis usaha ini bisa menjadi pilihan bisnis yang menguntungkan jika dikelola dengan baik. Dengan memahami analisis SWOT, menyiapkan modal yang cukup, dan mengantisipasi risiko yang ada, Anda selangkah lebih maju dalam menjalankan usaha pisang goreng.
–
Jika Anda tertarik melangsungkan usaha pisang goreng, tetapi membutuhkan modal usaha tambahan, BFI Finance dapat menjadi solusi Anda. BFI Finance menawarkan pinjaman dana tunai untuk keperluan modal usaha dengan jaminan BPKB motor, BPKB mobil, dan sertifikat rumah dengan suku bunga kompetitif dan tenor yang panjang. Nikmati proses persetujuan pembiayaan yang cepat jika persyaratan dokumen Anda lengkap dan lolos penilaian kelayakan konsumen. Jangan khawatir, karena BFI Finance telah berizin dan diawasi oleh OJK.
Informasi mengenai Pinjaman Jaminan BPKB Motor
Informasi mengenai Pinjaman Jaminan BPKB Mobil
Informasi mengenai Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah
Informasi mengenai Pembiayaan Syariah
Apapun kebutuhannya, BFI Finance hadir sebagai jawaban Anda. #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.