Pecel lele sudah menjadi incaran masyarakat saat ini. Faktanya, pecel lele sendiri telah menjadi salah satu makanan yang banyak disukai masyarakat, walaupun hanya berbentuk warung bertenda atau menggunakan terpal di pinggir jalan. Ini membuat usaha pecel lele dipercaya menjadi peluang bisnis yang menjanjikan untuk saat ini.
Jika Anda tertarik untuk membuka usaha pecel lele, berikut peluang, usaha, dan tips memulai usaha tersebut. Yuk, simak!
1. Peluang Usaha Pecel Lele
Sebelum mengetahui tips memulai usaha pecel lele, alangkah baiknya Anda mengetahui kenapa usaha ini layak Anda coba. Berikut merupakan peluang-peluang yang Anda dapatkan jika membuka usaha pecel lele:
1.1 Menu Favorit Masyarakat Indonesia
Pecel lele merupakan salah satu kuliner favorit masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Rasanya yang lezat, harganya yang terjangkau, dan mudah ditemukan menjadikannya pilihan yang menarik untuk makan siang, makan malam, atau bahkan camilan. Popularitas pecel lele yang tinggi ini membuka peluang besar bagi Anda untuk meraih keuntungan dengan membuka usaha pecel lele.
1.2 Bahan Baku Mudah Ditemukan
Bahan baku utama pecel lele, yaitu lele, mudah ditemukan di berbagai pasar tradisional maupun supermarket. Selain itu, bahan baku lainnya seperti tepung bumbu, minyak goreng, dan bumbu-bumbu dapur juga mudah didapatkan dan relatif murah. Hal ini memungkinkan Anda untuk memulai usaha dengan modal yang tidak terlalu besar. Jika Anda ingin melakukan variasi bahan, Anda juga dapat menemukannya dengan harga terjangkau, seperti ayam atau bebek.
1.3 Tidak Memerlukan Banyak Pekerja
Usaha pecel lele dapat dimulai dan dijalankan dengan sedikit tenaga kerja. Anda dapat memulainya sendiri atau dibantu oleh satu atau dua orang karyawan. Hal ini membantu Anda menghemat biaya operasional dan meningkatkan keuntungan. Dengan skala operasional yang fleksibel, Anda dapat menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja dengan permintaan pasar dan kapasitas produksi Anda. Selain itu, dengan sedikit karyawan, Anda dapat memberikan pelatihan yang lebih intensif dan fokus pada pengembangan keterampilan, meningkatkan kualitas produk, dan pelayanan kepada pelanggan.
2. Risiko Usaha Pecel Lele
2.1 Bahan Baku Fluktuatif
Harga lele dan bahan baku lain di pasaran dapat mengalami fluktuasi, naik turun tergantung musim, panen, dan permintaan. Hal ini dapat mempengaruhi keuntungan usaha. Ketika harga lele naik, keuntungan pengusaha bisa berkurang karena harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk bahan baku. Sebaliknya, ketika harga lele turun, pengusaha dapat menikmati keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu, pengusaha perlu memiliki strategi untuk menyiasati fluktuasi harga bahan baku, seperti mencari alternatif pemasok lele, menyesuaikan harga jual, atau melakukan promosi.
2.2 Bahan Baku Mudah Basi
Risiko usaha pecel lele terletak di bahan bakunya. Lele ataupun ayam merupakan bahan baku yang mudah busuk dan harus disimpan dengan benar agar tidak basi. Jika bahan baku basi, pengusaha akan mengalami kerugian karena tidak dapat diolah dan dijual. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan modal dan pelanggan. Oleh karena itu, pengusaha perlu berhati-hati dalam penyimpanan dan pengolahan bahan baku lele dan ayam. Pastikan bahan baku yang mudah basi disimpan di tempat yang dingin dan bersih, serta diolah dengan cepat dan higienis.
2.3 Kompetisi yang Cukup Tinggi
Usaha pecel lele merupakan usaha yang cukup populer dan banyak diminati. Hal ini menyebabkan banyaknya penjual pecel lele di pasaran, sehingga meningkatkan persaingan antar pengusaha. Persaingan yang tinggi ini dapat membuat usaha pecel lele menjadi lebih sulit untuk berkembang. Oleh karena itu, pengusaha perlu memiliki strategi diferensiasi untuk menarik pelanggan, seperti menawarkan menu yang unik, layanan yang baik, atau lokasi yang strategis. Pengusaha juga perlu melakukan strategi pemasaran yang efektif untuk bersaing dengan kompetitor.
2.4 Masalah Perizinan Tempat Jualan
Membuka usaha pecel lele membutuhkan izin usaha dari pemerintah setempat. Mengurus izin usaha ini membutuhkan waktu, biaya, dan terkadang prosesnya rumit. Jika pengusaha tidak memiliki izin usaha, mereka berisiko terkena sanksi dari pemerintah. Oleh karena itu, pengusaha perlu memahami regulasi setempat terkait perizinan usaha dan mengurus izin usaha dengan benar.
2.5 Risiko Terkena Pungli
Dalam menjalankan usahanya, usaha pecel lele mungkin berisiko terkena pungutan liar (pungli) dari oknum-oknum tertentu. Pungli ini dapat membebani biaya operasional usaha dan membuat keuntungan pengusaha berkurang. Oleh karena itu, pengusaha perlu mengetahui regulasi terkait pungli dan berani untuk menolak pungli. Pengusaha juga dapat melaporkan pungli kepada pihak berwenang agar tercipta iklim usaha yang kondusif.
2.6 Modal Usaha Cukup Besar
Membuka usaha pecel lele membutuhkan modal yang cukup besar untuk biaya sewa tempat, peralatan masak, bahan baku, dan karyawan. Hal ini dapat menjadi kendala bagi pengusaha yang ingin memulai usaha pecel lele. Oleh karena itu, pengusaha perlu melakukan perencanaan keuangan yang matang sebelum memulai usaha. Pengusaha dapat mencari alternatif pendanaan seperti pinjaman bank, investor, atau crowdfunding untuk membantu mereka mendapatkan modal usaha.
2.7 Penjualan Bergantung Pada Cuaca
Usaha pecel lele dapat dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca buruk seperti hujan deras atau panas terik dapat menurunkan minat pembeli untuk makan di luar. Hal ini dapat menyebabkan penurunan penjualan dan keuntungan pengusaha. Oleh karena itu, pengusaha perlu memiliki strategi untuk mengantisipasi cuaca buruk, seperti menyediakan tempat duduk yang nyaman dan layanan pesan antar. Pengusaha juga dapat melakukan diversifikasi menu dengan menawarkan menu lain yang lebih cocok untuk cuaca tertentu.
3. Tips dan Cara Memulai Usaha Pecel Lele
Image Source: Freepik
3.1 Pilih Lokasi Jualan yang Strategis
Lokasi jualan yang strategis merupakan kunci utama dalam menarik pelanggan dalam usaha pecel lele. Pilihlah lokasi yang ramai dilalui orang, seperti di dekat jalan raya, perkantoran, area pemukiman padat penduduk, atau tempat wisata kuliner. Pastikan lokasi tersebut mudah diakses dan memiliki area parkir yang cukup untuk memudahkan pelanggan yang datang dengan kendaraan. Lakukan survei kecil untuk mengetahui tingkat keramaian dan potensi pasar di lokasi tersebut. Perhatikan juga keberadaan pesaing di sekitar lokasi. Pilihlah lokasi yang tidak terlalu banyak pesaing agar peluang Anda untuk sukses lebih besar.
3.2 Utamakan Kualitas Makanan
Kualitas makanan adalah faktor penentu yang akan membuat pelanggan kembali lagi ke usaha pecel lele Anda. Gunakan bahan baku yang segar dan berkualitas, seperti lele yang masih hidup dan bumbu-bumbu yang fresh. Anda bisa mendapatkan kualitas lele yang segar dan berkualitas langsung dari pengusaha ternak lele. Pastikan lele diolah dengan benar dan higienis agar menghasilkan rasa yang lezat dan aman untuk dikonsumsi. Lakukan riset dan eksperimen untuk menemukan resep bumbu yang khas dan lezat. Sajikan pecel lele dengan porsi yang sesuai dan tata letak yang menarik. Perhatikan juga kebersihan dan kerapian tempat pengolahan makanan agar pelanggan merasa yakin dengan kualitas makanan yang Anda jual.
3.3 Perhatikan Kebersihan Tempat Jualan
Tempat jualan yang bersih dan nyaman akan membuat pelanggan betah untuk makan di tempat Anda. Jaga kebersihan meja dan kursi, area makan, dan dapur. Pastikan toilet juga bersih dan nyaman digunakan. Ciptakan suasana yang menyenangkan dengan dekorasi yang menarik dan musik yang tidak terlalu keras. Perhatikan juga pencahayaan agar tempat jualan Anda terlihat terang dan menarik. Kebersihan dan kerapian tempat jualan merupakan cerminan dari profesionalitas Anda dalam menjalankan usaha.
3.4 Lakukan Inovasi
Inovasi adalah kunci untuk tetap eksis di tengah persaingan yang ketat. Jangan hanya menawarkan menu pecel lele yang biasa-biasa saja. Cobalah untuk berinovasi dengan menghadirkan menu yang variatif, seperti pecel ayam. Anda juga dapat menawarkan menu pendamping yang menarik, seperti nasi goreng, lalapan, dan sambal terasi. Selain itu, tawarkan promo dan diskon menarik untuk menarik pelanggan baru dan menjaga pelanggan lama.
Baca Juga: Usaha Jus Buah: Dari Tips Usaha Sampai Dengan Omzet Bulanan
3.5 Pilih Waktu Berjualan yang Tepat
Waktu berjualan yang tepat akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak pelanggan. Pilihlah waktu saat banyak orang mencari makan, seperti saat makan siang dan makan malam. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk membuka warung pecel lele di malam hari untuk menyasar pelanggan yang ingin makan malam atau camilan. Perhatikan juga jam buka dan tutup usaha pecel lele Anda agar sesuai dengan target pasar dan kondisi di lokasi.
3.6 Pelayanan yang Baik
Pelayanan yang baik dan ramah akan membuat pelanggan merasa dihargai dan ingin kembali lagi ke tempat Anda. Layani pelanggan dengan senyuman dan keramahan. Pastikan Anda memahami kebutuhan pelanggan dan dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan mereka. Sajikan makanan dengan cepat agar pelanggan tidak menunggu terlalu lama. Sikap ramah dan pelayanan yang cepat akan memberikan kesan positif terhadap usaha pecel lele Anda dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
3.7 Harga Kompetitif
Harga yang kompetitif akan membantu Anda menarik pelanggan dan bersaing dengan usaha pecel lele lainnya. Lakukan riset untuk mengetahui harga pecel lele di pasaran. Pastikan Anda menawarkan harga yang sesuai dengan kualitas makanan dan layanan yang Anda berikan. Jangan terlalu mahal agar pelanggan tidak merasa keberatan, namun jangan terlalu murah agar Anda tetap mendapatkan keuntungan. Tawarkan porsi yang sesuai dengan harga agar pelanggan merasa mendapatkan nilai yang sepadan.
3.8 Berjualan di Aplikasi Online
Di era digital ini, berjualan di aplikasi online merupakan strategi yang efektif untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Daftarkan warung pecel lele Anda di aplikasi online seperti Gojek, Grabfood, dan Shopeefood. Tawarkan promo dan diskon khusus untuk pelanggan yang pesan di aplikasi online agar menarik minat mereka untuk memesan pecel lele di tempat Anda. Pastikan Anda menjaga kualitas makanan dan layanan untuk pelanggan online agar reputasi usaha pecel lele Anda tetap terjaga dan penjualan online dapat meningkat.
4. Estimasi Modal dan Keuntungan Usaha Pecel Lele
Jika Anda tetap tertarik membuka usaha pecel lele, Anda perlu mengetahui estimasi modal dan keuntungannya. Berikut contoh rincian modal usaha pecel lele:
4.1 Perhitungan Modal Usaha Pecel Lele
Modal Awal Usaha Pecel Lele
- Persiapan tempat usaha (tenda, kursi, meja, gerobak, dan lain-lain): Rp 6.000.000
- Peralatan memasak: Rp 900.000
- Perlengkapan makan, minum, tisu, dan lain-lain: Rp 250.000
Total Modal Awal: Rp 6.000.000 + Rp 900.000 + Rp 250.000 = Rp 7.150.000
Biaya Operasional
- Bahan Baku (beras, lele, sayur lalapan, dan lain-lain): Rp 1.200.000
- Sewa tempat: Rp 300.000
- Gaji pekerja (jika ada): Rp 600.000 (jika hanya satu orang)
- Biaya transportasi: Rp 400.000
- Listrik dan lain-lain: Rp 400.000
Total Biaya Operasional: Rp 1.200.000 + Rp 300.000 + Rp 600.000 + Rp 400.000 + Rp 400.000 = Rp 2.900.000
Modal Usaha Pecel Lele:
Total Modal Awal + Total Biaya Operasional = Rp 7.150.000 + Rp 2.900.000 = Rp 10.050.000
4.2 Omzet Usaha Pecel Lele
Omzet Penjualan: Rp 200.000/hari x 30 hari (1 bulan) = Rp 6.000.000
Perkiraan Omzet per bulan usaha pecel lele:
Potensi Pendapatan - Biaya Operasional
= Rp 6.000.000 - Rp 2.900.000
= Rp 3.100.000
5. Cara Mendapatkan Modal Usaha Pecel Lele
Dari estimasi keuntungan dan modal usaha yang sudah dihitung, usaha pecel lele bisa menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin memiliki usaha sendiri. Namun, jika Anda terkendala di modal awal, berikut beberapa cara untuk mendapatkannya:
5.1 Tabungan Pribadi
Cara terbaik untuk memulai usaha adalah dengan menggunakan tabungan pribadi. Menggunakan tabungan pribadi memiliki keuntungan karena Anda tidak perlu membayar bunga atau terikat pada kewajiban pembayaran bulanan kepada pihak lain. Selain itu, memulai usaha dengan tabungan pribadi juga menunjukkan tingkat komitmen dan tanggung jawab yang tinggi terhadap keberhasilan usaha Anda.
Namun, sebelum menggunakan tabungan pribadi, pastikan Anda telah melakukan perencanaan keuangan yang matang. Evaluasi kembali anggaran Anda dan pastikan Anda memiliki cukup dana darurat untuk menutupi kebutuhan sehari-hari dan mengatasi kemungkinan risiko yang mungkin timbul dalam mengelola usaha baru Anda.
5.2 Pinjaman dari Keluarga atau Teman
Jika Anda memiliki keluarga atau teman yang memiliki kelebihan dana, meminjam uang dari mereka bisa menjadi solusi untuk mendapatkan modal usaha pecel lele. Namun, penting untuk memperlakukan pinjaman ini dengan serius dan secara profesional. Buatlah perjanjian tertulis yang jelas mengenai jumlah pinjaman, jangka waktu pengembalian, dan bunga (jika ada).
Selain itu, komunikasikan dengan jelas mengenai rencana bisnis Anda dan bagaimana Anda berencana untuk menggunakan modal yang dipinjam. Transparansi dan komunikasi terbuka dapat membantu menjaga hubungan baik dengan keluarga atau teman yang meminjamkan uang kepada Anda, serta meminimalisir risiko konflik di kemudian hari.
5.3 Kredit Usaha Mikro (KUR)
Pemerintah menyediakan program KUR untuk membantu pengusaha kecil mendapatkan modal usaha. Program KUR menawarkan bunga yang rendah dan jangka waktu pinjaman yang panjang, sehingga cocok untuk usaha pecel lele yang baru berkembang. Salah satu keuntungan utama dari KUR adalah persyaratan yang relatif mudah dibandingkan dengan pinjaman dari bank konvensional.
Untuk mengajukan KUR, Anda perlu menyusun rencana bisnis yang komprehensif dan mengajukan permohonan ke bank atau lembaga keuangan yang ditunjuk sebagai penyedia KUR. Pastikan untuk memahami persyaratan dan prosedur pengajuan KUR dengan seksama serta siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan agar proses pengajuan berjalan lancar.
5.4 Crowdfunding
Crowdfunding adalah platform online yang memungkinkan Anda untuk mengumpulkan dana dari banyak orang. Melalui crowdfunding, Anda dapat membagikan visi dan rencana bisnis Anda kepada masyarakat luas dan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam mendukung usaha pecel lele Anda.
Untuk berhasil dalam crowdfunding, Anda perlu membuat profil usaha yang menarik dan menjelaskan secara komprehensif mengenai tujuan, rencana, dan manfaat investasi dalam usaha Anda. Gunakan media sosial dan jaringan Anda untuk mempromosikan kampanye crowdfunding Anda dan ajak keluarga, teman, dan kenalan untuk mendukung serta menyebarkan informasi tentang usaha Anda kepada orang lain.
5.5 Pembiayaan dengan Jaminan
Jika Anda memiliki aset berharga seperti rumah atau kendaraan, Anda dapat menggunakan aset tersebut sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan non bank lainnya. Pembiayaan dengan jaminan umumnya menawarkan suku bunga yang lebih rendah dan jangka waktu pembayaran yang lebih panjang dibandingkan dengan pinjaman tanpa jaminan.
Pastikan untuk memahami sepenuhnya persyaratan dan kondisi pinjaman yang ditawarkan, serta pastikan Anda mampu untuk memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman secara berkala sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Sobat BFI, demikian penjelasan mengenai peluang usaha pecel lele dan cara mendapatkan modal awal untuk usaha Anda. Adapun salah satu pembiayaan dengan jaminan yang dapat dipercaya adalah BFI Finance.
BFI Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang melayani pinjaman multiguna dengan jaminan BPKB motor, BPKB mobil, dan sertifikat rumah atau ruko untuk berbagai keperluan Anda. Ajukan pembiayaan di BFI Finance, dengan proses yang cepat dan mudah. BFI Finance menyediakan pembiayaan konvensional dan syariah dengan jaminan yang dapat menjadi solusi Anda.