Situasi darurat bisa menimpa siapa saja. Kemunculannya yang secara tiba-tiba tentunya bisa mengganggu arus kas keuangan kita. Alhasil, saat terdesak untuk mencari bantuan dana, kita cenderung mencari cara instan. Salah satunya yaitu memanfaatkan pinjaman rentenir.
Sayangnya, keberadaan rentenir ini bisa membawa malapetaka bagi siapa saja yang berurusan dengannya. Hal ini dikarenakan besaran bunga yang ada bisa membuat siapa saja terus menerus terlilit hutang.
Rentenir sendiri merupakan sebuah profesi yang cukup menjamur di banyak daerah khususnya pedesaan. Para rentenir mendapatkan keuntungan dengan cara meminjamkan uang dan memperoleh untung dari bunga yang diberlakukan.
Beda daerah, beda juga sebutannya. Mereka bisa disebut dengan sebutan lintah darat, tengkulak, toke, ceti, dan masih banyak lagi. Agar Anda tidak kebingungan untuk memahami apa itu rentenir, mari kita simak artikel berikut ini.
Pengertian Rentenir
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata rentenir memiliki pengertian orang yang mencari nafkah dengan membungakan uang. Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rentenir memiliki arti orang yang meminjamkan sejumlah uang kepada masyarakat dan memperoleh keuntungan dari bunga yang berlaku.
Jika kita simpulkan, rentenir adalah orang yang meminjamkan uang kepada siapa saja dan mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman.
Rentenir cenderung menyasar masyarakat menengah ke bawah. Misalnya pedagang kecil di desa. Mereka sengaja menargetkan kelompok ini karena kepolosannya, mudah diperdaya, dan adanya desakan ekonomi. Celah inilah yang dimanfaatkan oleh para rentenir untuk meraup untung yang besar.
Dalam menawarkan jasanya, rentenir bisa menawarkan secara langsung ataupun memanfaatkan teknologi terkini seperti WhatsApp, SMS, maupun sosial media untuk menawarkan jasa pinjamannya.
Ciri-Ciri Rentenir
Untuk mempermudah Anda dalam memahami sekaligus mengenali rentenir, mari kita pahami ciri-ciri di bawah ini.
1. Pencairan Pinjaman Dana Cepat
Lain halnya dengan bank atau perusahaan pembiayaan, pencairan dana pinjaman pada rentenir bisa sangat cepat dan tanpa perlu melampirkan pelbagai syarat.
2. Tanpa Jaminan / Tanpa Agunan
Pinjaman dana pada rentenir bisa dilakukan dengan mudah dan tanpa agunan. Kemudahan ini sekaligus menjadi salah satu sebab mengapa bunga yang ada jauh lebih tinggi ketimbang bank atau perusahaan pembiayaan. Belum lagi mereka juga kerap memberlakukan biaya tambahan yang lain.
3. Memiliki Bunga yang Besar (Aturan Bunga Dibuat Sesukanya)
Besaran bunga yang berlaku pada tiap rentenir bisa sangat bervariasi. Hal ini dikarenakan jumlah bunga yang ada ditentukan oleh rentenir itu sendiri.
Meskipun begitu, rentenir masih banyak diminati oleh orang-orang karena kemudahan dalam melakukan pinjaman dan tanpa agunan.
4. Umumnya Ditemui di Desa-Desa, Pasar
Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, rentenir menjamur di desa-desa dan pasar. Hal ini dikarenakan orang desa cenderung polos dan himpitan ekonomi yang terjadi memaksa mereka untuk melakukan pinjaman.
5. Menagih Dengan Cara Kasar
Cara menagih rentenir cenderung semena-mena. Mereka bertindak semaunya terlebih jika hutang yang ada tidak dibayarkan sesuai dengan jatuh tempo yang disepakati.
Perbedaan Rentenir dan Debt Collector
Banyak orang sering salah mengartikan antara rentenir dan debt collector. Mereka menganggap jika keduanya sama saja. Padahal, rentenir dan debt collector adalah dua hal yang berbeda.
Rentenir adalah orang yang menawarkan pinjaman dana secara ilegal (tidak diawasi oleh lembaga hukum maupun mendapat izin resmin). Sedangkan debt collector adalah pihak ketiga yang sengaja diutus oleh lembaga keuangan untuk menagih hutang atau pinjaman ke debitur terkait.
Bukan hanya itu saja, debt collector memiliki etika penagihan yang harus dipatuhi sesuai dengan regulasi yang berlaku. Beda dengan rentenir yang bisa mengutus pihak ketiga sebagai debt collector dan menagih secara semena-mena dan tidak jarang melibatkan kekerasan.
Image Source: Freepik/tirachardz
Sistem Pinjaman yang Dilakukan Rentenir
Rentenir umumnya menerapkan sistem pinjaman atau produk keuangan berupa Bank Keliling/Bank Harian/Gadai Sewa/Hutang Bayar Bunga Mingguan atau Bulanan.
Selain itu, rentenir juga memiliki sistem pinjaman yang sangat sederhana yakni menerapkan pinjaman cepat cair tanpa agunan atau jaminan. Tidak seperti bank atau lembaga keuangan yang cenderung menerapkan berbagai prosedur atau persyaratan yang perlu dilengkapi. Inilah mengapa rentenir masih menjadi opsi yang dipilih sampai saat ini meskipun bunga yang diberlakukan sangatlah mencekik.
Misalnya, Anda melakukan pinjaman sebesesar Rp3 Jt dengan masa jatuh tempo selama 1 bulan. Bunga yang diberikan oleh rentenir tersebut bisa saja sebesar 10% dari total pinjaman Anda atau Rp300 ribu. Apabila Anda mengalami keterlambatan dalam pembayaran, bunga yang ada bisa terus bertambah dan kian membengkak.
Sistem lainnya yang berlaku dalam rentenir yaitu proses penagihan yang cenderung semena-mena. Mereka bisa menagih secara kasar dan merusak barang-barang yang ada jika Anda belum juga melunasi hutang dalam jangka waktu yang lama.
Cara Menghadapi Rentenir
Jika Anda sudah terlanjur meminjam kepada rentenir, Anda tidak perlu khawatir ataupun risau. Beberapa cara di bawah ini bisa Anda ikuti untuk menghadapi rentenir.
1. Hadapi Dengan Tenang, Sambut Secara Baik
Kebijakan yang diterapkan rentenir mungkin sangat memberatkan kita, meskipun begitu kita tidak bisa menyalahkan rentenir sepenuhnya. Sebab, sejak awal kita memutuskan untuk meminjam itu berarti kita sudah setuju dengan bunga yang diberikan. Jadi, jika rentenir tersebut kerap menekan Anda untuk melunasi hutang yang ada itu, hal tersebut bisa dikatakan sesuatu yang normal.
Agar suasana yang ada tidak berubah menjadi tegang, cobalah sambut kehadiran mereka saat menagih hutang dengan baik dan sopan. Setelah itu Anda bisa bicara
2. Menghitung Ulang Nominal Hutang yang Perlu Dibayarkan
Langkah kedua untuk menghadapi rentenir yaitu dengan cara mengajaknya berdiskusi mengenai nominal hutang yang Anda miliki beserta bunganya. Hal ini dilakukan untuk menghindari besaran tagihan utang yang tidak wajar.
3. Melakukan Negosiasi Waktu Pelunasan Pinjaman
Bila Anda dihadapkan pada situasi di mana Anda terkendala melunasi pinjaman sesuai masa jatuh tempo, maka Anda bisa mengajukan cara ini.
Cara ini juga bisa diajukan bila mana Anda merasa keberatan dengan besaran bunga yang berlaku dan membutuhkan tambahan waktu untuk melunasinya.
4. Mengajukan Penghapusan Bunga
Cara ke empat yang bisa Anda lakukan dalam menyikapi pinjaman terhadap rentenir yaitu dengan mengajukan penghapusan bunga.
Meskipun terdengarnya agak mustahil, jika permintaan ini Anda ajukan secara baik-baik bukan tidak mungkin rentenir tersebut akan memberikan kelonggaran kepada Anda beruapa penghapusan ataupun potongan.
5. Minta Pendampingan
Jika Anda merasa kurang bisa melakukan 4 cara sebelumnya, Anda bisa mempertimbangkan untuk meminta bantuan pada orang yang lebih berpengalaman dalam menghadapi rentenir dan hutang-piutang.
Dengan adanya pendampingan ini, Anda bisa meminimalisir hal yang tidak diinginkan. Sebagai contoh ancaman, penagihan dengan cara kasar, penyitaan barang berharga, dan lainnya.
Alternatif Pinjaman Mudah dan Aman
Pinjaman dana ke rentenir sangatlah beresiko. Jika Anda butuh pinjaman dana cepat untuk berbagai keperluan, Anda bisa mengajukan pinjaman ke BFI Finance.
Caranya cukup mudah. Anda bisa langsung mengakses informasi lengkapnya di laman web berikut ini.
Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Motor
Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Mobil
Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah
Tidak hanya itu, Anda juga berkesempatan mendapatkan cashback hingga Rp 77 Juta Rupiah dengan promo #PastiMerdeka! Ketentuan selengkapnya dapat diakses melalui tautan berikut ini, ya!
Sobat BFI, itulah penjelasan mengenai rentenir. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam memahami apa itu rentenir serta cara menghadapinya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pastikan untuk meminjam di lembaga keuangan yang terpercaya ya. Semoga kita semua terbebas dari jeratan rentenir yang merugikan.
Temukan informasi menarik lainnya di BFI Blog. Update setiap Senin-Jumat!