Mengatur keuangan sudah menjadi hal yang harus dilakukan, terutama bagi Anda yang cenderung boros dan cuek masalah keuangan. Dalam hal ini, Anda harus mengetahui apa saja pengeluaran yang Anda keluarkan. Walaupun pengeluaran dapat dilacak, namun banyak pengeluaran-pengeluaran kecil yang cenderung diabaikan. Hal ini ternyata berdampak besar bagi keuangan.
Lantas, pengeluaran-pengeluaran kecil apa saja yang ternyata berdampak besar bagi keuangan?
Baca Juga: Anak Kos? Simak Tips Atur Pengeluaran Biar Gak Bengkak
1. Pengeluaran Kecil Menjadi Besar
1.1 Kopi
Kopi menjadi gaya hidup orang-orang, baik pekerja kantoran atau sekedar pelengkap saat mengobrol dengan orang lain. Bahkan, orang kerap memesan kopi lewat aplikasi pesan antar jika rumah atau kawasan kantor mereka jauh dari kedai kopi. Dari mulai kopi yang murah hingga kopi yang mahal, semua digandrungi oleh orang dari berbagai kalangan.
Walau banyak kopi yang murah, jarang Anda sadari bahwa banyak uang yang Anda belanjakan untuk membeli minuman kopi. Membeli kopi sendiri tidak terlihat sebagai pengeluaran signifikan awalnya, karena harganya yang cenderung di angka Rp 20 - 50 ribu. Namun jika pembelian itu dilakukan setiap hari, maka dalam sebulan Anda dapat menghabiskan Rp 500 ribu - Rp 1 juta hanya untuk kopi.
Oleh karena itu, diperlukan beberapa strategi agar pengeluaran kopi dapat lebih dikontrol. Seperti mengolah kopi instan dari rumah atau membuat racikan-racikan kopi dengan bahan-bahan murah. Dengan begitu, Anda dapat menikmati kopi ala cafe tanpa perlu mengeluarkan biaya yang banyak.
Baca Juga: Mengenal Istilah-Istilah Kopi yang Mungkin Masih Asing
1.2 Gaya Hidup Tidak Sehat
Banyak dari Anda memiliki kebiasaan yang mungkin tidak Anda sadari merugikan keuangan Anda. Salah satu contohnya adalah kebiasaan merokok atau mengonsumsi makanan cepat saji. Yang membuatnya lebih sulit adalah, kebiasaan-kebiasaan ini seringkali menjadi kebutuhan harian. Ketika Anda kecanduan, Anda merasa harus membelinya, bahkan jika ini berarti mengorbankan sebagian besar uang Anda.
Kebiasaan-kebiasaan seperti ini dapat merusak cash flow Anda dengan cara yang tak terduga. Misalnya, seberapa banyak uang yang Anda keluarkan untuk sebungkus rokok setiap hari? Atau berapa banyak uang yang Anda habiskan untuk makanan cepat saji dalam seminggu? Jumlah ini mungkin terlihat kecil setiap harinya, tetapi jika Anda menghitungnya dalam jangka waktu yang lebih lama, itu bisa menjadi angka yang cukup besar.
Untuk mengatur keuangan dengan lebih baik, pertama-tama Anda perlu mengidentifikasi dan mengendalikan kebiasaan-kebiasaan tersebut. Ini bisa memerlukan disiplin dan tekad kuat, tetapi itu akan sepadan. Cobalah mengurangi konsumsi rokok atau makanan cepat saji, atau bahkan berusaha menghilangkannya sama sekali.
Selain memengaruhi cash flow, kebiasaan-kebiasaan ini juga dapat merusak kesehatan Anda. Merokok, misalnya, adalah penyebab utama berbagai masalah kesehatan serius. Dengan menghilangkan atau mengurangi kebiasaan-kebiasaan ini, Anda tidak hanya menghemat uang, tetapi juga memperbaiki kesehatan Anda.
Baca Juga: Ini Diet Dukan ala Kate Middleton, Tampil Oke Meski Anak 3
1.3 Makan di Luar
Gaya hidup makan di luar telah menjadi tren yang populer di kalangan anak muda zaman sekarang. Entah itu untuk bertemu teman atau sekadar karena kenyamanan dan malas memasak di rumah, makan di luar menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Namun, seringkali Anda tidak menyadari bahwa makan di luar dapat membuat pengeluaran Anda membengkak, terutama jika dilakukan secara teratur.
Jika Anda melihatnya secara kasar, satu kali makan di luar bisa menghabiskan biaya sekitar Rp 50 ribu. Bayangkan jika Anda melakukannya setiap hari dalam seminggu. Dalam waktu 7 hari, Anda sudah mengeluarkan uang sebanyak Rp 350 ribu hanya untuk makan di luar. Dalam sebulan, jumlah itu bisa mencapai angka yang cukup mengkhawatirkan, hingga mencapai Rp 1.4 juta atau lebih. Belum lagi jika Anda memiliki kebiasaan memesan makanan untuk ngemil di luar waktu makan utama.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi dan pemangkasan pada pengeluaran untuk makan di luar. Ini bukan berarti Anda harus sepenuhnya menghindari makan di luar, tetapi Anda dapat melakukan langkah-langkah cerdas untuk menghemat uang. Anda dapat memasak di rumah atau bawa bekal saat beraktivitas di luar. Anda juga dapat membatasi frekuensi Anda makan di luar.
1.4 Biaya Admin ATM
Biaya admin ATM adalah salah satu contoh pengeluaran kecil yang, jika diabaikan, dapat berdampak besar pada keuangan Anda. Setiap kali Anda menarik uang tunai atau memeriksa saldo di ATM non-bank Anda, Anda mungkin dikenai biaya admin. Jika Anda melakukannya beberapa kali dalam sebulan, biaya ini akan mengakumulasi dengan cepat.
Bagi beberapa orang, mengunjungi ATM non-bank bukanlah kejadian yang langka. Jika Anda seringkali menarik uang tunai atau memeriksa saldo di ATM semacam ini, biaya admin akan muncul berkali-kali dalam sebulan. Meskipun biaya satu kali transaksi mungkin terlihat kecil, ketika dijumlahkan, biaya tersebut dapat menyebabkan pengeluaran bulanan yang signifikan.
Pengeluaran untuk biaya admin ATM, meskipun tampak kecil sendiri, dapat mengganggu anggaran keuangan bulanan Anda. Ini adalah pengeluaran yang sering kali diabaikan, dan orang mungkin tidak menyadari berapa banyak uang yang telah mereka keluarkan hanya untuk biaya admin ATM.
1.5 Jajanan Murah
Seringkali Anda tergiur dengan jajanan-jajanan murah yang ada di sekitar Anda. Seperti pedagang kaki lima di dekat rumah Anda, kantin yang menjual harga murah, dan jajanan-jajanan lain. Walau tergolong murah, dengan membeli banyak jajanan murah, Anda secara tidak sengaja akan mengeluarkan banyak uang.
Terkadang, jajanan murah terasa menggoda karena harganya yang terjangkau. Namun, jika Anda sering membelinya, bahkan hanya beberapa rupiah sekalipun, frekuensi pembelian ini dapat mengakibatkan pengeluaran yang tidak terduga. Jika Anda membelinya setiap hari, minggu, atau bahkan beberapa kali sehari, pengeluaran ini dapat menjadi beban keuangan yang cukup besar.
Selain itu, Anda cenderung dapat membeli jajanan murah tanpa berpikir panjang. Anda mungkin tidak terlalu memperhatikan jumlah yang dihabiskan untuk setiap pembelian kecil ini. Namun, ketika Anda melihatnya secara keseluruhan, Anda mungkin akan terkejut dengan seberapa besar pengeluaran tersebut.
2. Cara Pangkas Pengeluaran
2.1 Catat Pengeluaran
Mencatat pengeluaran membantu Anda untuk memahami cash flow Anda. Anda dapat mengetahui pengeluaran terbanyak Anda ada dimana. Dengan mencatat pengeluaran, Anda juga dapat mengetahui pengeluaran ‘tidak penting’ apa yang seringkali Anda keluarkan, baik dengan nominal sedikit maupun nominal yang besar. Dengan begitu, Anda akan dapat lebih melihat keuangan Anda dan menganalisis apa saja pengeluaran yang dirasa tidak penting.
2.2 Cari Alternatif Lebih Hemat
Beberapa pengeluaran seperti belanja bulanan dan transportasi adalah pengeluaran yang tidak dapat dihindari. Namun, Anda tetap dapat mencari alternatif yang lebih hemat untuk meminimalkan pengeluaran Anda. Misalnya, Anda bisa mengubah moda transportasi dari mobil pribadi ke penggunaan transportasi umum seperti bus atau memilih mobil dengan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat. Selain itu, Anda dapat membandingkan harga di berbagai supermarket untuk membeli barang-barang dengan harga yang lebih terjangkau.
2.3 Jangan Lupa Menabung
Meskipun Anda berusaha untuk mengurangi pengeluaran, penting untuk tidak lupa menabung. Menabung adalah langkah yang sangat penting untuk membangun kestabilan finansial dan menghadapi situasi darurat. Alihkan sebagian dari pengeluaran yang berhasil Anda hemat ke rekening tabungan atau investasi. Ini akan membantu Anda membangun dana darurat yang dapat Anda andalkan jika diperlukan, serta membantu Anda mencapai tujuan keuangan jangka panjang Anda.
Dengan menerapkan strategi ini, Anda dapat mengelola keuangan dengan lebih baik, mengendalikan pengeluaran, dan membuka peluang untuk tabungan dan investasi yang lebih baik. Mengelola keuangan dengan bijak adalah langkah pertama menuju stabilitas finansial yang lebih baik.
BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko