Usaha tempe adalah salah satu peluang usaha dengan prospek yang menjanjikan. Tempe sebagai makanan tradisional khas Indonesia sudah ada sejak lama.
Berdasarkan data dari Badan Standarisasi Nasional (BSN), tempe sudah ada sejak abad ke-16 khususnya di daerah Jawa. Hal ini tertulis dalam manuskrip Serat Centhini yang menyebutkan kata tempe sebagai hidangan bernama jae santen tempe dan kadhele tempe srundengan.
Rasanya yang lezat serta harganya yang terjangkau membuat makanan yang terbuat dari biji kedelai yang difermentasi ini banyak disukai berbagai lapisan masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, dimana konsumsi tempe per kapita mencapai 0,146 Kg/Minggu.
Selain itu, tempe juga merupakan makanan dengan nilai kandungan gizi yang cukup tinggi. Antara lain yaitu mengandung asam lemak, mineral, vitamin B kompleks (vitamin B1, B2, asam pantotenat, asam nikotinat, vitamin B6, dan B12), vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A, E, dan K), serta antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas dan menghambat penuaan.
Dengan adanya peluang usaha yang besar, tingginya angka konsumsi per kapita, serta sederet manfaat untuk kesehatan. Tentunya semakin memperjelas jika usaha ini sangat berpeluang besar mendatangkan banyak keuntungan. Penasaran bagaimana cara memulai usaha tempe serta estimasi keuntungan yang bisa didapatkan? Simak selengkapnya di informasi berikut ini.
Kiat Sukses Menjalankan Usaha Tempe Rumahan
Indonesia adalah negara produsen tempe terbesar di dunia sekaligus menjadi negara dengan pasar kedelai terbesar di asia. Adanya pencapaian tersebut tidak terlepas dari kiat sukses dalam menjalankan usaha ini, terutama dalam skala kecil atau rumahan.
Nah, kira-kira apa saja kiat suksesnya? Berikut ini beberapa poin penting yang wajib Anda perhatikan agar usaha produksi tempe rumahan Anda bisa sukses besar!
1. Pilih Kedelai Berkualitas
Agar dapat menghasilkan tempe yang berkualitas, tempe yang Anda buat haruslah menggunakan bahan baku yang bagus. Caranya yakni dengan memilih biji kedelai utuh dan segar dengan ciri tidak kotor ataupun busuk.
Selanjutnya, saat masuk ke tahap proses pembuatan, pastikan untuk menyortir biji kedelai terlebih dahulu. Caranya yaitu dengan menempatkan biji kedelai pada tampah dan kemudian ditampi (dipisahkan antara biji kedelai bagus dan yang kualitasnya kurang).
Tidak hanya itu saja, Anda juga harus menggunakan ragi yang sama bagusnya. Yakni ragi yang masih aktif dan saat dilakukan peremasan ragi tersebut tidak menggumpal, akan tetapi berubah menjadi butiran halus.
2. Dapatkan Kedelai dari Supplier Terpercaya
Untuk mendapatkan kualitas kedelai yang bagus, Anda bisa memperolehnya dari supplier kedelai terpercaya. Selain karena kualitasnya yang bagus, dengan membeli dari supplier Anda juga bisa lebih menghemat budget yang dikeluarkan untuk bahan baku usaha tempe.
Di sisi lain, Anda juga tidak akan merasa was-was akan kehabisan persediaan kedelai setiap harinya karena supplier yang Anda pilih akan mengirimnya sesuai kesepakatan yang telah dibuat.
Tips Memilih Supplier:
-
Datang langsung ke lokasi supplier, cek kualitas biji kedelai yang ada
-
Lakukan kunjungan ke beberapa supplier
-
Buat daftar kelebihan dan kekurang dari masing-masing supplier (harga, kualitas, jarak pengiriman, dan lain-lain)
-
Jaga komunikasi baik dengan supplier yang Anda pilih
3. Perhatikan Kualitas Tempe
Hal ketiga yang tidak boleh Anda lupakan yaitu memperhatikan kualitas tempe buatan Anda. Usahakan untuk memproduksi tempe dengan kualitas terbaik. Menggunakan air bersih dengan cara pengelolaan yang higienis.
Secara umum ada 5 faktor penting yang perlu diperhatikan untuk memproduksi tempe yang higienis. Antara lain yaitu kebersihan pekerja, kebersihan peralatan dan fasilitas produksi, kebersihan lingkungan, kebersihan produk, pengemasan dan pelabelan.
Tips lainnya, pastikan tempe hasil produksi Anda memiliki citarasa yang konsisten. Jangan sampai rasa yang ada berubah-ubah sehingga membuat para pembeli justru kecewa dan beralih ke tempe merek lain.
4. Pengemasan dan Pelabelan
Kemasan tidak hanya dijadikan sebagai alat untuk melindungi kualitas tempe yang diproduksi. Lebih dari itu, kemasan juga memiliki fungsi lain yang tidak kalah bermanfaat, yakni sebagai alat untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produk usaha tempe rumahan milik Anda.
Beberapa kemasan yang lazim digunakan untuk membungkus tempe yaitu daun pisang dan plastik. Pada kemasan plastik, biasanya para penjual tempe melabelinya dengan logo merek dan alamat produksi. Sebelum dilakukan pelabelan, ada baiknya usaha Anda telah mendapat izin usaha dari dinas kesehatan di daerah Anda.
Adapun rincian informasi yang sering dicantumkan pada label adalah sebagai berikut.
-
Merek produk
-
Berat bersih
-
Nama dan alamat produsen
-
Komposisi / bahan yang digunakan
-
Tanggal kadaluarsa
-
Kode produksi
-
Nilai gizi yang ada
-
Cara penggunaan
-
Barcode (jika dijual di supermarket)
Baca Juga: Surat Izin Usaha Dagang dan Cara Mudah Membuatnya
5. Tentukan Harga Jual
Sudah sejak dulu tempe dikenal sebagai bahan makanan dengan harga terjangkau. Oleh karenanya menjual tempe tidak bisa terlalu mahal. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk menentukan harga satu potong tempe yaitu dengan melakukan riset terhadap harga tempe yang beredar di pasaran.
Selain harga yang berlaku di pasaran, Anda juga perlu menghitung besaran biaya produksi yang perlu dikeluarkan. Ini berguna untuk menetapkan harga yang sesuai dan mendapatkan keuntungan dari setiap potong tempe yang terjual.
6. Tentukan Strategi Pemasaran
Terakhir yaitu menentukan strategi pemasaran agar tempe rumahan buatan Anda bisa cepat laku terjual. Bagaimana cara memasarkan produk tempe? Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan.
-
Berjualan di pasar
-
Bekerjasama dengan penjual, resto, dan bisnis lainnya yang menggunakan tempe sebagai salah satu bahan dasarnya
-
Berjualan secara online di media sosial ataupun ecommerce
-
Membuka sistem pre-order dan reseller
Sebelum Anda melancarkan strategi pemasaran, ada baiknya Anda mengetahui unique selling point (USP) yang ada pada usaha tempe milik Anda. Ini dimaksudkan agar tempe yang ditawarkan nantinya bisa lebih unggul dan punya keunikan tersendiri dari kompetitor.
Baca Juga: Apa itu Unique Selling Point dan Manfaatnya Bagi Bisnis?
Tantangan Usaha Tempe Rumahan
Memulai usaha tempe tidaklah membutuhkan modal yang besar. Meskipun begitu, ada beberapa tantangan yang harus Anda hadapi.
Tantangan yang paling umum yaitu persaingan bisnis yang ketat. Hal ini dikarenakan banyaknya produsen tempe yang tersebar di seluruh wilayah. Sehingga, butuh waktu yang tidak sebentar serta strategi yang matang untuk beradaptasi dengan pasar.
Berikutnya yaitu dari segi bahan baku dan kualitas tempe. Untuk menghasilkan tempe yang berkualitas dan laku di pasaran Anda harus betul-betul paham cara pengelolaan serta resep yang pas. Pasalnya, meskipun mengolah tempe bisa dibilang tidak begitu kompleks, namun jika Anda tidak melakukannya secara hati-hati, bukan tidak mungkin hasil yang didapat bisa gagal.
Meskipun ada banyak rintangan yang akan Anda hadapi, peluang usaha rumahan berikut ini tetap menjadi salah satu usaha dengan potensi untung besar. Apalagi persebaran tempe sudah sangat luas hingga menjangkau mancanegara.
Sebagaimana dikutip dari Badan Standarisasi Nasional Jakarta (BSN, 2021), keberadaan tempe di Eropa sudah cukup populer sejak 1946. Data yang sama juga ikut menjelaskan sejak tahun 1984 tercatat sudah ada beberapa perusahaan tempe yang tersebar di Eropa, Amerika, dan Jepang. Lalu diikuti dengan negara lainnya seperti Selandia Baru, India, Australia, Kanada, Meksiko, Afrika Selatan.
Ide Usaha Olahan Tempe
Apakah bisnis tempe menguntungkan? Tempe adalah bahan makanan yang bisa diolah menjadi apa saja seperti makanan siap saji dan punya citarasa yang enak. Nah, jika Anda tertarik untuk memulai usaha tempe olahan, beragam ide usaha berikut ini bisa Anda coba dan mampu mendatangkan keuntungan berlipat.
Image Source: Freepik/tyasindayanti
1. Orek Tempe
Orek tempe adalah salah satu lauk favorit keluarga Indonesia. Teksturnya yang cenderung basah, bercita rasa manis bahkan pedas, membuat siapa saja jatuh cinta pada makanan olahan tempe yang satu ini.
Membuatnya pun cukuplah mudah. Anda hanya perlu memotong tempe menjadi dadu berukuran kecil kemudian tumis sampai harum dengan bumbu khas orek tempe.
Setelah itu Anda bisa menjualnya per wadah dengan kemasan ziplock atau food container bening. Harga yang ditawarkan bisa disesuaikan dengan modal dan tenaga yang Anda butuhkan saat membuatnya. Pastikan harganya tetap terjangkau, ya!
2. Keripik Tempe
Selain menjadi lauk makan, tempe juga bisa dijadikan camilan gurih nan renyah. Misalnya yaitu keripik tempe. Ada banyak jenis keripik tempe yang beredar di luaran sana. Anda bisa berinovasi sesuai dengan kreativitas dan permintaan pasar saat ini.
Pastikan untuk membuat keripik tempe yang kering dengan varian bumbu yang beragam. Hal ini bertujuan untuk menjaga tekstur tempe tetap renyah, tahan lama, dan usaha tempe olahan Anda laris manis.
3. Nugget Tempe
Nugget tempe adalah salah satu makanan alternatif pengganti nugget ayam atau sapi, khususnya bagi mereka yang tidak mengonsumsi protein hewani (vegetarian).
Jika Anda berencana untuk menjual nugget tempe, pastikan untuk memperhatikan bahan olahan, kemasan, serta cara penyimpanannya supaya nugget olahan Anda aman untuk dijual ke luar kota.
4. Tempe Mendoan
Ide usaha selanjutnya yang tidak kalah populer yaitu tempe mendoan. Tempe mendoan adalah usaha gorengan yang banyak digandrungi orang-orang,apalagi jika ditemani dengan cabai rawit dan segelas teh hangat, tentu rasanya akan semakin nikmat.
Tips menjual tempe mendoan:
-
Gunakan tempe terbaru atau yang masih fresh
-
Goreng tempe mendoan dadakan (saat ada pembeli yang datang)
Baca Juga: 8 Tips Memulai Usaha Gorengan beserta Rincian Modalnya
Sobat BFI, itu dia beberapa ide usaha yang bisa menambah keuntungan usaha milik Anda. Selanjutnya mari kita simak estimasi modal serta keuntungan yang didapat dari berjualan tempe rumahan lewat perhitungan di bawah ini.
Perhitungan Modal Awal Usaha Tempe Rumahan
Usaha tempe adalah jenis usaha yang termasuk minim modal dan mudah dijalankan. Berikut ini perhitungan modal usaha dari tempe rumahan dalam kurun waktu 30 hari yang bisa Anda jadikan contoh.
Modal Usaha Tempe Rumahan | ||||
No. | Item | Kuantitas | Harga Per Kuantitas | Total |
1. | Kedelai | 300 | Rp35.300 | Rp10.590.000 |
2. | Ragi Tempe | 400 gram | Rp14.000 | Rp14.000 |
3. | Gas Elpiji | 12 Kg | Rp480.000 | Rp480.000 |
4. | Daun Pisang, Koran, dan Plastik (Pembungkus Tempe) | Secukupnya | Rp17.000 | Rp510.000 |
Total Keseluruhan | Rp11.594.000 |
Selanjutnya mari kita hitung perolehan keuntungan dari penjualan tempe jika perharinya usaha rumahan milik Anda mampu memproduksi 1500 potong tempe, dijual dengan harga Rp5.000 per potong, dan keuntungan tiap potongnya sebesar Rp500.
1500 X Rp500 X 30 = 22.500.000
Dari hasil perhitungan di atas didapat laba kotor selama 30 hari atau satu bulan sebesar Rp22.500.000.
Sedangkan untuk cara menghitung laba bersih, laba kotor yang ada dikurangi dengan modal usaha dan biaya operasional.
Rp22.500.000 - Rp11.594.000 = Rp10.906.000
Hasilnya, estimasi keuntungan usaha tempe rumahan selama 30 hari yaitu sebesar Rp10.906.000. Sangat menggiurkan bukan?
Perhitungan tersebut tidaklah absolut. Hasil yang Anda dapatkan bisa berbeda dengan simulasi yang ada. Semuanya tergantung dari harga bahan baku dan biaya operasional lainnya.
Baca Juga: Akurat, Begini Rumus Cara Menghitung Laba yang Mudah dan Benar
Solusi Mudah Dapatkan Modal Usaha
Tertarik untuk memulai usaha tempe tapi modal terbatas? BFI Finance siap sedia membantu Anda. Ajukan pinjaman dana di BFI Finance untuk kebutuhan usaha dengan pinjaman jaminan BPKB kendaraan atau sertifikat rumah.
Prosesnya aman, cepat, dan sudah terverifikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk pengajuan klik link berikut ini, ya!
Informasi lainnya terkait pinjaman dapat Anda peroleh melalui tautan berikut ini.
Informasi Pinjaman Jaminan BPKB Mobil
Pencairan dana hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 3 tahun.
Informasi Pinjaman Jaminan BPKB Motor
Pinjaman dana dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 18 bulan.
Informasi Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah
Bunga rendah mulai dari 0.9% dengan tenor panjang hingga 48 bulan.
Sobat BFI, itulah informasi sekilas mengenai usaha tempe rumahan. Jangan ragu untuk memulai usaha ini karena peluang yang ada masih sangat terbuka lebar dengan pangsa pasar yang luas.
Nantikan artikel menarik lainnya hanya di BFI Blog. Update setiap Senin-Jumat!