Bisnis

Panduan Lengkap Memulai Usaha Pertanian, Yuk Cari Tahu di Sini!

Admin BFI
28 October 2024
435
Panduan Lengkap Memulai Usaha Pertanian, Yuk Cari Tahu di Sini!

Usaha pertanian merupakan salah satu sektor bisnis yang memiliki potensi besar di Indonesia, mengingat negara ini kaya akan sumber daya alam dan memiliki iklim yang mendukung berbagai jenis pertanian. Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar akan produk pangan, baik untuk konsumsi domestik maupun ekspor, peluang untuk mengembangkan usaha pertanian semakin terbuka lebar.

 

Tak hanya itu, kemajuan teknologi dan inovasi dalam bidang pertanian memberikan solusi baru yang lebih efisien dan produktif. Memulai usaha pertanian membutuhkan perencanaan yang matang, pemahaman terhadap kondisi lahan, serta strategi pemasaran yang tepat, sehingga dapat bersaing di pasar yang dinamis dan berkelanjutan. Berikut ini akan dibahas lengkap mengenai usaha pertanian, simak di sini.

 

 

1. Jenis Usaha Pertanian

usaha pertanian

Image Source: Freepik

 

Jika banyak orang berpikir usaha pertanian hanya terbatas pada bercocok tanam saja, padahal ada beragam jenis usaha dalam bidang ini. Berikut jenisnya yang bisa menjadi peluang usaha pertanian untuk dikembangkan.

 

1.1 Buah dan Sayuran Hidroponik

Usaha pertanian buah dan sayuran hidroponik merupakan salah satu teknik pertanian modern yang menggunakan air sebagai media tanam, bukan tanah. Dalam sistem hidroponik, nutrisi yang diperlukan oleh tanaman dilarutkan dalam air dan langsung diberikan kepada akar tanaman. Usaha ini memiliki potensi yang sangat besar, terutama di daerah perkotaan atau di lokasi yang memiliki lahan terbatas.

 

Usaha hidroponik dapat dilakukan dengan skala kecil (rumahan) hingga skala besar (komersial). Dalam skala kecil, hidroponik sering dipilih oleh mereka yang ingin memulai urban farming atau bercocok tanam di area terbatas seperti balkon atau atap rumah. Sedangkan dalam skala komersial, hidroponik memungkinkan produksi massal di greenhouses atau fasilitas pertanian indoor.

 

1.2 Bibit Tanaman

Kualitas bibit merupakan faktor kunci dalam keberhasilan usaha pertanian. Bibit yang berkualitas baik akan tumbuh lebih cepat, lebih tahan terhadap penyakit, dan menghasilkan tanaman dengan produktivitas tinggi. Oleh karena itu, memulai usaha sebagai produsen bibit mengharuskan mereka untuk lebih selektif.

 

Pebisnis harus memastikan proses pembibitan dilakukan dengan baik, mulai dari pemilihan indukan, pengelolaan media tanam, hingga penyimpanan dan pengiriman bibit. Permintaan akan bibit tanaman selalu stabil karena petani dan penghobi selalu membutuhkan bibit untuk memulai usaha atau kebun baru.

 

1.3 Usaha Pupuk

Pupuk merupakan elemen penting dalam proses pertumbuhan tanaman, karena menyediakan nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh tanaman seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan serta elemen mikro lainnya. Usaha ini memiliki potensi besar karena pupuk merupakan kebutuhan utama bagi petani di seluruh dunia.

 

Untuk menjalankan usaha pupuk yang sukses, manajemen yang baik sangat diperlukan, terutama dalam hal pengadaan bahan baku, produksi, distribusi, dan pemasaran. Anda juga harus memahami regulasi dan perizinan yang berkaitan dengan produksi dan distribusi pupuk, terutama jika memproduksi pupuk anorganik yang menggunakan bahan kimia.

 

1.4 Tanaman Hias

Tanaman hias memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena banyak digunakan untuk memperindah taman, perkantoran, ruang tamu, hingga sebagai bagian dari tren gaya hidup seperti urban farming atau penghijauan di area perkotaan. Permintaan tanaman hias terus meningkat seiring dengan semakin besarnya minat masyarakat pada tanaman sebagai elemen estetika dan kebersihan lingkungan.

 

Usaha tanaman hias dapat dimulai dengan modal yang relatif kecil, terutama jika Anda memulainya dari rumah dengan ruang terbatas. Tanaman hias bisa dibudidayakan dalam pot atau polybag, tanpa memerlukan lahan yang luas. Selain itu, biaya untuk bibit, media tanam, dan perawatan tidak terlalu tinggi, terutama jika menggunakan metode perbanyakan tanaman seperti stek atau pemisahan rumpun.

 

1.5 Budidaya Jamur Tiram

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang paling populer di kalangan masyarakat, baik sebagai bahan makanan maupun untuk tujuan kesehatan. Budidaya jamur tiram relatif mudah dan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga cocok dilakukan oleh petani pemula maupun usaha skala kecil.

 

Budidaya jamur tiram menawarkan peluang ekonomi yang menjanjikan. Jamur tiram dapat dipasarkan dalam bentuk segar, olahan, atau sebagai produk makanan siap saji. Selain itu, ada juga peluang untuk mengembangkan produk sampingan seperti pupuk organik dari sisa media setelah panen.

 

1.6 Agrowisata

Agrowisata adalah usaha yang menggabungkan pertanian dengan kegiatan pariwisata, di mana pengunjung dapat belajar, berinteraksi, dan menikmati pengalaman langsung di lingkungan pertanian. Konsep ini bertujuan untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan sambil menyediakan alternatif hiburan yang mendidik bagi masyarakat.

 

Agrowisata tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi petani dan komunitas lokal. Beberapa kegiatan agrowisata ini seperti edukasi pertanian, memetik buah, kegiatan berkebun, hingga mengadakan pameran.

 

1.7 Rempah-rempah

Rempah-rempah memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan banyak digunakan dalam berbagai masakan serta industri, seperti makanan, minuman, kosmetik, dan obat-obatan. Indonesia menjadi salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk rempah-rempahnya yang populer dari dulu sampai sekarang.

 

Usaha rempah-rempah menawarkan peluang ekonomi yang menjanjikan. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan makanan alami, permintaan rempah-rempah organik semakin meningkat. Selain itu, produk olahan seperti bumbu siap pakai atau minuman herbal juga dapat menjadi nilai tambah.

 

1.8 Olahan Hasil Pertanian

Usaha ini berfokus pada pengolahan produk pertanian menjadi bentuk yang lebih siap konsumsi atau memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan berasal dari bahan baku pertanian, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan rempah-rempah. Pengolahan hasil pertanian tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi, tetapi juga memperpanjang umur simpan produk dan memberikan variasi kepada konsumen.

 

Usaha olahan hasil pertanian menawarkan peluang ekonomi yang signifikan. Dengan meningkatnya minat terhadap makanan sehat dan produk lokal, ada permintaan yang terus berkembang untuk produk olahan berkualitas tinggi. Selain itu, pengolahan produk pertanian dapat menciptakan lapangan kerja dan mendukung perekonomian lokal.

 

1.9 Alat Pertanian

Usaha alat pertanian adalah jenis usaha yang fokus pada produksi, distribusi, penjualan alat dan mesin pertanian. Usaha ini memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan praktik pertanian. Dengan adanya teknologi dan alat yang tepat, para petani dapat meningkatkan hasil pertanian mereka serta mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan.

 

2. Cara Memulai Usaha Pertanian

 

Dalam memulai usaha pertanian ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pasalnya bisnis di bidang ini akan sangat menguntungkan jika ditekuni dengan baik. Berikut ini cara memulai usaha pertanian yang menjanjikan.

 

2.1 Riset Pasar dan Pemilihan Jenis Pertanian

Sebelum memulai, Anda perlu memahami pasar dan memilih jenis usaha pertanian yang potensial. Bisa berupa pertanian tanaman pangan, hortikultura (sayuran, buah-buahan), perkebunan (kelapa sawit, kopi), tanaman rempah, hingga tanaman hias. Dengan memiliki tujuan awal sebelum usaha, ini akan memudahkan Anda dalam proses selanjutnya.

 

Lakukan analisis tren pasar, kebutuhan konsumen, dan potensi keuntungan. Misalnya, jika sayuran organik sedang naik daun, ini bisa menjadi peluang. Dengan mengetahui kebutuhan pasar, Anda bisa meminimalisir risiko gagal panen tanpa pembeli. Karena sekarang banyak pebisnis pertanian yang harus gulung tikar karena tidak bisa memasarkan produk mereka.

 

Baca Juga: Analisis SWOT dalam  bisnis; Manfaat, Contoh, dan Cara Membuatnya

 

2.2 Pemilihan Lahan

Cari lahan yang sesuai dengan jenis usaha pertanian yang dipilih. Pertimbangkan faktor seperti kesuburan tanah, ketersediaan air, akses ke pasar, hingga iklim dan cuaca. Apabila Anda bertempat tinggal di dataran tinggi dan ingin membuka lahan di sana, maka ada beberapa tanaman yang cocok. Misalnya strawberry, kopi, teh, hingga sayur-mayur. Namun, jika Anda memilih dataran rendah, maka buah-buahan seperti nanas, mangga, pisang, tanaman hias seperti bunga anggrek dan bunga bougenville, sayuran seperti kangkung, tomat, hingga padi adalah beberapa jenis tanaman yang lebih cocok untuk ditanam.

 

Lahan adalah aset utama dalam usaha pertanian. Lahan dengan kualitas tanah yang baik dan akses air yang cukup akan menentukan produktivitas usaha Anda. Misalnya, pertanian padi memerlukan lahan dengan sistem pengairan yang baik, sedangkan beberapa sayuran seperti wortel, selada, brokoli, hanya dapat tumbuh di dataran tinggi. Pastikan lahan yang Anda pilih sesuai dengan tanaman yang dibudidayakan.

 

2.3 Modal dan Sumber Pembiayaan

Tentukan modal awal yang dibutuhkan untuk memulai usaha. Modal ini bisa berasal dari tabungan pribadi, pinjaman dari lembaga keuangan, investor, atau kemitraan. Dengan modal yang cukup, Anda akan punya keleluasaan dalam memulai dan mengembangkan bisnis. Modal dibutuhkan untuk pembiayaan lahan, biaya operasional meliputi pembelian benih, pupuk, peralatan pertanian, biaya tenaga kerja, dan teknologi. Perencanaan modal yang tepat mencegah kebangkrutan dini usaha.

 

2.4 Perizinan dan Legalitas

Pastikan usaha Anda memiliki izin yang sesuai dari instansi pemerintah, seperti izin usaha pertanian dan registrasi tanah. Legalitas usaha sangat penting untuk menjaga kelancaran operasi bisnis, terutama dalam hal akses ke pasar yang lebih luas, termasuk ekspor. Apalagi jika bisnis Anda sudah berkembang nanti, maka Anda tidak akan disulitkan dalam proses-prosesnya.

 

2.5 Pengetahuan Teknis dan Manajemen

Pelajari teknik budidaya yang baik dan sistem manajemen usaha pertanian. Jika diperlukan, ikuti pelatihan atau kursus yang relevan. Pengetahuan teknis pertanian sangat penting, misalnya tentang pengelolaan tanah, pemilihan varietas tanaman, perawatan, hingga pengendalian hama. Pengelolaan manajemen meliputi pengaturan waktu tanam, perhitungan biaya produksi, dan distribusi.

 

2.6 Teknologi dan Inovasi

Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi usaha. Teknologi yang bisa digunakan antara lain irigasi otomatis, penggunaan drone untuk monitoring lahan, hingga aplikasi untuk manajemen hasil panen. Inovasi teknologi pertanian dapat membantu meningkatkan hasil panen, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kualitas produk.

 

2.7 Sumber Daya Manusia (SDM)

Rekrut pekerja atau karyawan yang memiliki keterampilan dalam bidang pertanian. Jika Anda memulai usaha kecil, Anda bisa mengelolanya secara mandiri. Poin ini merujuk pada pengetahuan teknis dan manajemen, di mana Anda perlu memiliki ilmu dari keduanya. Mengikuti pelatihan yang relevan bisa menjadi keputusan yang tepat bagi pebisnis pertanian.

 

Namun, jika bisnis Anda sudah berkembang maka merekrut pekerja yang berpengalaman bisa membantu dalam pengelolaan lahan dan merawat tanaman. Tenaga kerja yang baik berkontribusi pada peningkatan produktivitas. Di awal, Anda dapat memberikan pengarahan agar pegawai mempunyai pemahaman yang sama dengan Anda dalam mengelolanya.

 

2.8 Pemasaran dan Distribusi

Siapkan strategi pemasaran dan distribusi. Anda bisa menjual produk secara langsung di pasar lokal, bekerja sama dengan supermarket, atau menggunakan platform online. Saat ini sudah banyak pemilik usaha pertanian yang memanfaatkan pemasaran digital, misalnya dengan membuat konten yang berkaitan dengan bisnis.

 

Jangan lupakan juga soal distribusi produk. Pemasaran yang baik membantu produk Anda dikenal lebih luas. Dengan distribusi yang efisien, produk Anda bisa sampai ke konsumen dengan cepat dan tepat.

 

 

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Strategi Pemasaran 4P dan Perkembangannya

 

2.9 Manajemen Keuangan dan Pembekuan

Pastikan semua transaksi usaha dicatat dengan baik. Buat anggaran tahunan, laporan laba rugi, monitor arus kas, dan lakukan analisis keuntungan. Pembukuan yang rapi membantu dalam memantau kondisi keuangan usaha. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, Anda bisa menghindari kerugian dan mengembangkan usaha secara bertahap.

 

2.10 Koneksi dan Kemitraan

Bangun networking dengan petani lain, asosiasi pertanian, distributor, dan pihak terkait untuk mendapatkan informasi dan peluang pasar. Jaringan dan koneksi yang baik membantu Anda mendapatkan dukungan, baik dari sisi teknis, logistik, maupun pemasaran. Anda bisa saling berbagi informasi dan bekerja sama untuk meningkatkan kualitas produk.

Kunci sukses dalam usaha pertanian  terletak pada perencanaan yang matang, pemanfaatan teknologi, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan pasar. Selain itu, penting untuk terus belajar dan berinovasi guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Dengan strategi yang tepat dan semangat yang konsisten, usaha pertanian dapat menjadi bisnis yang berkelanjutan, memberikan dampak positif bagi lingkungan, ekonomi, dan masyarakat sekitar.

 

Jika Anda ingin memulai salah satu jenis usaha pertanian di atas, tetapi terkendala dengan modal usaha, Anda dapat mengajukan pembiayaan modal usaha pada BFI Finance! BFI Finance siap membantu Anda dengan pinjaman dana tunai gadai BPKB Motor dan gadai BPKB Mobil.

 

BFI Finance adalah perusahaan pembiayaan yang melayani pinjaman multiguna termasuk pinjaman modal usaha. Cukup dengan menjaminkan BPKB Kendaraan (Mobil dan Motor) dan Sertifikat Rumah, Anda berkesempatan untuk mendapatkan pencairan dana yang tinggi hingga 95% dari nilai aset. Jangan khawatir, karena BFI Finance berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan telah melayani lebih dari 2 Juta pelanggan dari seluruh Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk ajukan pembiayaan Anda dan nikmati berbagai manfaatnya! #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.

Kategori : Bisnis