Bisnis MLM adalah salah satu bisnis yang dianggap kontroversial di Indonesia. MLM atau Multi Level Marketing adalah sebuah strategi pemasaran dengan skema piramida yang terdiri dari anggota upline dan downline.
Meskipun bisnis ini kerap dianggap tidak baik dan patut dihindari, nyatanya strategi bisnis yang satu ini tidak selamanya buruk. Apa itu bisnis MLM dan bagaimana cara kerjanya? Mari kita simak ulasan berikut ini.
1. Apa Itu Multi Level Marketing (MLM)
Multi level marketing atau yang lebih dikenal dengan sebutan MLM adalah strategi pemasaran berjenjang atau berantai. Bisnis ini banyak diminati kawula muda atau siapapun yang ingin memiliki pemasukan tambahan.
Terlebih, caranya cukup mudah, fleksibel, dan tidak ada keterikatan waktu. Membuat banyak orang mudah tertarik dengan jenis bisnis yang satu ini.
Dilansir dari Investopedia, bisnis MLM adalah strategi yang digunakan perusahaan tertentu untuk menjual produk secara langsung sekaligus merekrut anggota baru untuk ikut tergabung dalam kegiatan bisnis mereka.
Anggota baru ini tentunya akan ditraining untuk menjadi bagian dari distributor yang mampu menjual produk dan mendapat komisi tambahan jika mampu mendapatkan anggota baru. Atau dengan kata lain para pelanggan atau pembeli bisa sekaligus menjadi penjual secara bersamaan.
Di samping itu, untuk pendapatan yang ada biasanya berdasarkan kesepakatan dari persentase yang sudah diinformasikan di awal.
Singkatnya, bisnis MLM adalah strategi pemasaran berfokus pada penjualan produk secara besar-besaran, melibatkan relasi yang luas, dan berjenjang.
Baca Juga: Strategi Pemasaran Produk : Alasan dan Hal yang Perlu Dipertimbangkan
2. Istilah-Istilah dalam Bisnis MLM
Multi level marketing (MLM) memiliki beberapa istilah yang perlu Anda ketahui, antara lain sebagai berikut ini.
-
Downline
Anggota baru yang diperoleh oleh recruit dan bisa juga diartikan sebagai anggota baru yang dibawa oleh downline lainnya. Sebab, tidak ada keterbatasan bagi anggota baru untuk merekrut anggota baru lainnya.
-
Upline
Istilah yang digunakan untuk menyebut anggota lama atau yang sudah lama bergabung dengan posisi lebih tinggi.
-
The Plan
Rencana bisnis secara menyeluruh, di dalamnya mencakup promosi dan komisi.
-
Sponsorship
Yakni pihak tertentu yang diajak bergabung ke dalam bisnis ini untuk dijadikan sebagai sponsor atau pemilik modal.
-
Recruit
Anggota atau member baru yang direkrut sponsor atau pemilik modal.
-
Compensation Plan
Bisa diartikan sebagai rencana kompensasi, namun maknanya lebih kepada pembagian komisi yang akan diperoleh dari penjualan.
Istilah-istilah di atas merupakan istilah yang paling umum ditemui dalam dunia bisnis MLM.
3. Tujuan Multi Level Marketing
Multi level marketing bertujuan untuk meraup untung sebanyak-banyaknya dari penjualan produk. Hal ini dikarenakan pemasukan atau profit yang ada bergantung pada banyaknya penjualan yang berhasil dilakukan.
Menerapkan strategi ini dapat memangkas biaya untuk promosi atau iklan. Karena bentuk promosi yang berjualan lebih banyak dilakukan oleh para anggota yang tergabung.
Ini cukup masuk akal mengingat para anggotanya akan berusaha menjual sebaik mungkin untuk mendapat komisi besar. Adapun cara promosi yang paling menonjol dalam bisnis MLM ini yaitu word of mouth atau dari mulut ke mulut.
4. Kelebihan dan Kekurangan Bisnis MLM
Image Source: Freepik
Setiap strategi bisnis pada dasarnya memiliki kelebihan maupun kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan yang ada pada bisnis multi level marketing sebagaimana yang telah kami rangkum dari situs Lead MLM Software.
3.1 Kelebihan Multi Level Marketing
1. Menawarkan Peluang Bagi Para Pengusaha
Multi level marketing adalah strategi bisnis yang tidak memerlukan banyak modal untuk menjalankannya. Anda bisa membuat produk sendiri dan menjualnya lewat bisnis MLM atau menjadi distributor dan mendapatkan keuntungan dari setiap produk yang terjual maupun dengan cara mengajak orang lain tergabung ke dalam bisnis ini.
2. Strategi yang Hemat Biaya
Melalui MLM Anda bisa menjangkau lebih banyak pelanggan tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya. Ini dapat terjadi karena cara kerja MLM yang terbagi ke dalam beberapa lapisan dan para distributor bekerja secara independen.
3. Jadwal yang Fleksibel
Setiap anggota yang tergabung ke dalam multi level marketing bisa bekerja kapan saja. Hal ini dapat menyesuaikan dengan kenyamanan diri sendiri maupun menyesuaikan dengan target konsumen. Bekerja di mana saja dan kapan saja.
4. Membantu Mengembangkan Keterampilan Komunikasi
MLM adalah strategi penjualan dan pemasaran yang mengharuskan anggotanya untuk bertatapan langsung dengan calon konsumen. Hal ini tentunya dapat membantu para anggota untuk mengembangkan kemampuan komunikasi yang mereka miliki. Keterampilan komunikasi yang baik akan sangat berguna untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
5. Bimbingan
Multi level marketing sebagaimana dengan namanya terdiri dari berbagai lapisan anggota. Adanya lapisan ini memungkinkan para anggota memperoleh bimbingan atau mentorship dari berbagai orang yang lebih berpengalaman dan mendatangkan banyak keuntungan.
3.2 Kekurangan Multi Level Marketing
1. Ancaman Penipuan
Bisnis MLM sangat marak dimana-mana dan tidak sedikit para pelaku nakal yang dengan sengaja menipu orang-orang, menjadikannya banyak orang takut dan waspada untuk bergabung ke dalamnya. Hal tersebut tentu dapat mengancam keberlangsungan bisnis yang ada.
2. Pendapatan MLM yang Rendah
Pendapatan yang diperoleh dari MLM terbilang rendah. Persaingan tinggi antara perusahaan MLM menjadikan para anggota kesulitan untuk mendapatkan keuntungan. Terlebih jika anggota yang tergabung di dalamnya cukup sedikit.
3. Tingkat Pertumbuhan Lambat
Perlu waktu yang tidak sebentar bagi perusahaan MLM untuk mendapatkan keuntungan dan menjadi sukses. Pasalnya, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengajak orang bergabung dengan bisnis ini. Belum lagi harus menghadapi bisnis MLM lain yang sudah muncul terlebih dahulu.
4. Penolakan dari Masyarakat
Kebanyakan masyarakat sudah terlanjur memiliki pandangan yang negatif terhadap bisnis MLM, sehingga membutuhkan waktu yang lama serta pengorbanan yang besar untuk membangun kepercayaan dari masyarakat.
5. Kurangnya Pelatihan dan Dukungan
Dalam multi level marketing, para anggota tidak diwajibkan untuk menjadi seorang profesional, semua bergantung pada kemauan dan motivasi yang dimiliki. Meskipun mendapatkan mentorship dari para atasan, anggota yang baru bergabung dibiarkan untuk mencari cara sendiri jika ingin naik level atau memperoleh banyak keuntungan.
4. Ciri-Ciri Bisnis MLM yang Baik
Setelah Anda mengetahui pengertian dari bisnis MLM atau Multi Level Marketing, inilah ciri-cirinya untuk memudahkan Anda dalam membedakannya dengan jenis bisnis yang lain:
1. Produk atau Jasa yang Ditawarkan Jelas
Bisnis MLM yang baik dan legal memiliki produk yang jelas. Sebab, produk inilah yang menjadi sumber utama profit suatu badan usaha atau perusahaan. Jadi, sebelum Anda tergabung dalam bisnis ini pastikan untuk mengetahui secara detail barang atau jasa apa yang ditawarkan.
2. Badan Usaha Resmi Terdaftar
Setiap perusahaan haruslah memiliki badan usaha yang jelas, terlepas dari strategi penjualan yang dilakukan berupa MLM atau lainnya.
Bisnis MLM yang legal sudah terdaftar di Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI) dan biasanya berbadan hukum Perseroan (PT) atau CV. Alamat perusahaan dan informasi lainnya pun tertera jelas.
3. Harga Produk Masuk Akal
Perusahaan yang menerapkan strategi bisnis MLM tidak akan mematok harga yang kelewat mahal ataupun murah. Harga yang tercantum sesuai dengan kualitas yang ditawarkan, jikalau ada reseller yang menjualnya dengan harga berbeda, harga tersebut tidak serta merta jomplang atau berbeda jauh dengan distributor.
4. Komisi yang Dijanjikan Sesuai
Bisnis MLM yang baik adalah bisnis yang memberikan besaran komisi sesuai dengan kesepakatan di awal. Komisi yang didapat berbentuk uang dan dibayarkan secara konsisten.
Jika perusahaan memberikan produk alih-alih uang sebagai komisinya, sebaiknya Anda patut mencurigai hal ini.
5. Anggota Saling Membimbing
Dalam bisnis MLM terdapat Upline dan Downline, Upline sebagai senior atau anggota dengan jabatan tinggi tidak akan sungkan untuk membimbing bawahannya atau anggota yang baru bergabung.
Sama halnya dengan downline, anggota baru bisa saling membimbing rekan sesama anggota. Bimbingan yang ada dalam kegiatan bisnis bisa sangat bervariatif. Misalnya diadakan pelatihan atau training, tips dan trik marketing, dan lain sebagainya yang akan sangat berguna untuk memperoleh penjualan tinggi.
5. Contoh Bisnis MLM di Indonesia
Berikut ini beberapa contoh bisnis yang menerapkan strategi multi level marketing legal yang cukup terkenal di masyarakat.
1. Tupperware
2. Herbalife Nutrition
3. Oriflame
4. Young Living
Sobat BFI, demikian informasi mengenai Multi Level Marketing (MLM): Tujuan, Ciri, dan Contohnya [Lengkap!]. Mudah-mudahan informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama dalam membedakan MLM legal dan abal-abal.
Butuh pinjaman dana cepat untuk berbagai kebutuhan? BFI Finance siap membantu Anda!
BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko