Ketatnya persaingan bisnis antar brand memicu berbagai cara untuk memasarkan produknya dengan tepat dan efektif. Salah satu bentuk strategi pemasaran atau marketing yang unik dan sering dipakai oleh marketeers adalah product placement. Strategi ini digunakan oleh marketeers untuk meningkatkan brand awareness, meningkatkan penjualan, serta menarik konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan dalam jangka panjang. Dengan kata lain, Product Placement memiliki tujuan untuk memperkenalkan merek atau brand serta menangkap niat audiens untuk membeli saat mereka berbelanja. Jika dilakukan dengan tepat, strategi ini tentunya dapat berdampak positif dan efektif bagi suatu brand.
Untuk memahami lebih lanjut seputar product placement, simak artikel ini sampai akhir yuk!
1. Pengertian dan Cara Kerja Product Placement
1.1 Pengertian Product Placement
Product placement adalah teknik iklan atau marketing yang sistem kerjanya mempromosikan brand, produk, atau jasa kepada konsumen secara natural dimana iklan seolah-olah tidak mengiklankan barang yang ingin dipromosikan. Product placement adalah salah satu bentuk teknik marketing dimana berbagai brand atau jasa ditampilkan dalam produksi yang menargetkan audiens dengan cakupan yang lebih luas. Product placement juga dikenal sebagai “embedded marketing” atau teknik marketing secara tersirat.
1.2 Jenis Strategi Product Placement
1. Screen Placement
Screen placement (penempatan layar) adalah jenis product placement yang paling mudah dikenali. Ini melibatkan penampakan visual produk dalam sebuah program media. Produk tersebut bisa ditampilkan secara natural dalam latar belakang adegan, dipegang oleh karakter, atau bahkan menjadi bagian integral dari properti yang digunakan.
2. Script Placement
Script placement berfokus pada penyebutan verbal produk dalam program media. Alih-alih hanya menampilkan produk secara visual, strategi ini memanfaatkan dialog para karakter untuk secara alami menyebut nama brand atau produk tertentu. Script placement bisa dilakukan secara halus atau bahkan terintegrasi dengan jalan cerita.
3. Plot Placement
Plot placement merupakan strategi product placement yang paling terintegrasi dengan jalan cerita. Produk yang ditampilkan bukan hanya sekedar pelengkap visual atau disebutkan sepintas lalu. Dalam plot placement, produk menjadi bagian penting dari narasi, bahkan bisa mempengaruhi alur cerita atau karakter.
2. Cara Kerja Product Placement
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, product placement adalah strategi yang menampilkan brand atau jasa, namun tidak dalam konteks iklan tradisional. Produk yang dipromosikan tidak akan langsung ditemukan oleh audiens. Jika ditemukan pun, audiens tidak akan langsung sadar kalau itu merupakan iklan. Bahkan, audiens perlu memperhatikan lebih jelas, menonton 2-3 kali untuk dapat mengetahui produk-produk yang ditampilkan.
2.1 Media Sosial
Dalam media sosial, sebuah brand biasanya bekerja sama dengan influencer untuk dapat menggunakan produk atau jasa dari mereka. Biasanya, seorang influencer akan dibayar dan diberikan produk atau jasa gratis dari brand yang ingin dipromosikan. Influencer pun akan mengunggahnya dalam sebuah postingan.
2.2 TV dan Film
Tentunya product placement mudah dijumpai dalam serial TV dan film. Caranya pun adalah membuat karakter yang ada di film atau TV tersebut menggunakan produk atau jasa dari brand tertentu. Adapun brand tidak perlu disebut dengan jelas. Namun biasanya, logo dari produk atau jasa akan ditampilkan secara berulang dan diperjelas.
2.3 Retail
Dewasa ini, strategi product placement juga banyak dijumpai dalam toko retail. Contoh dari product placement di toko retail adalah rak-rak khusus yang hanya diisi oleh 1-2 brand tertentu. Biasanya, rak tersebut memiliki warna yang lebih pop out dari warna-warna rak yang lain, sehingga audiens semakin tertarik untuk mendatangi rak tersebut.
2.4 Verbal
Product placement juga dapat dilakukan secara verbal. Sebagai contoh, seorang publik figur berbicara mengenai produk atau jasa tertentu dalam sebuah wawancara atau acara reality show saat mereka menjadi bintang tamu. Ini tentu efektif, karena product placement ini dapat membuat audiens mengenal produk tersebut tanpa disadari.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Strategi Pemasaran 4P dan Perkembangannya
3. Manfaat Product Placement
Product placement menawarkan berbagai manfaat bagi brand. Berikut adalah penjelasan rinci dari beberapa manfaat utama product placement:
3.1 Meningkatkan Brand Awareness
Product placement membantu meningkatkan kesadaran merek (brand awareness) dengan cara yang lebih halus dan organik dibandingkan dengan iklan tradisional. Penonton yang terpapar produk dalam konteks yang natural dan menarik akan lebih mudah mengingat brand dan produk tersebut.
3.2 Biaya Lebih Efektif dari Iklan Tradisional
Dibandingkan dengan iklan tradisional seperti iklan televisi atau media cetak, product placement umumnya membutuhkan biaya yang lebih murah. Hal ini karena brand tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk pembuatan iklan dan penayangannya.
3.3 Membangun Hubungan Emosional Brand dan Audiens
Product placement memungkinkan brand untuk membangun hubungan emosional dengan audiens. Ketika produk ditampilkan dalam konteks yang positif dan relevan, hal itu dapat menciptakan pikiran positif di benak penonton dan meningkatkan brand loyalty.
3.4 Menjangkau Audiens Lebih Luas
Image Source: Freepik
Product placement memungkinkan brand untuk menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang mungkin tidak tertarik dengan iklan tradisional. Hal ini karena product placement dapat ditampilkan pada berbagai platform media, seperti film, televisi, video game, dan media sosial.
3.5 Meningkatkan Penjualan Jangka Panjang
Meskipun product placement mungkin tidak langsung meningkatkan penjualan dalam jangka pendek, strategi ini dapat membantu meningkatkan brand awareness dan citra suatu brand, yang pada akhirnya dapat mendorong penjualan dalam jangka panjang.
3.6 Meningkatkan Reputasi Brand
Product placement yang dilakukan dengan baik dapat membantu meningkatkan reputasi brand. Ketika produk ditampilkan dalam konteks yang positif dan kredibel, hal itu dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakinan konsumen terhadap brand. Dengan reputasi brand yang meningkat secara positif, dapat memicu terjadinya word of mouth diantara konsumen.
4. Kelebihan dan Kekurangan Product Placement
Product placement menawarkan berbagai keuntungan dan kekurangan dibandingkan dengan strategi pemasaran tradisional. Berikut adalah penjelasan rinci dari beberapa kelebihan dan kekurangan utama product placement:
4.1 Kelebihan Product Placement
- Berpotensi Viral
Product placement yang dilakukan dengan baik dan menarik dapat berpotensi viral, terutama di era media sosial saat ini. Penonton yang menyukai product placement tersebut dapat membagikannya di media sosial, sehingga meningkatkan jangkauan dan awareness terhadap brand.
- Natural
Product placement yang terintegrasi dengan baik dalam program media dapat terkesan lebih natural dan organik dibandingkan dengan iklan tradisional. Hal ini membuat product placement cenderung tidak intrusif dan lebih mudah diterima oleh penonton.
- Mempengaruhi Alam Bawah Sadar
Product placement dapat mempengaruhi alam bawah sadar audiens. Ketika produk ditampilkan berulang kali dalam konteks yang positif, hal itu dapat membuat penonton lebih familiar dan memiliki asosiasi positif terhadap brand.
- Dapat Diingat dengan Baik
Product placement yang kreatif dan menarik dapat diingat dengan baik oleh penonton. Hal ini karena product placement terhubung dengan konteks cerita dan karakter dalam program media, sehingga lebih mudah meninggalkan jejak di memori penonton.
4.2 Kekurangan Product Placement
- Sulit Memantau Efisiensi
Efektivitas product placement sulit untuk diukur dan dipantau dengan tepat. Berbeda dengan iklan tradisional yang memiliki data statistik yang jelas, product placement tidak memiliki metrik yang pasti untuk mengukur dampaknya terhadap brand awareness, citra merek, dan penjualan.
- Tidak Memiliki CTA Langsung
Product placement umumnya tidak memiliki call to action (CTA) yang jelas seperti iklan tradisional. Hal ini berarti bahwa product placement mungkin tidak secara langsung mendorong penonton untuk melakukan pembelian atau tindakan tertentu.
- Reputasi Negatif Aktor atau Program Mempengaruhi Citra
Jika aktor atau program media yang menampilkan product placement memiliki reputasi negatif, hal tersebut dapat mempengaruhi citra merek secara negatif. Oleh karena itu, penting bagi brand untuk memilih platform media dan aktor yang tepat untuk product placement.
Baca Juga: Laris Manis, Ini 6 Strategi Pemasaran Online Paling Efektif
5. Contoh Product Placement
5.1 Kopiko
Permen Kopiko dari PT Mayora Indah Tbk sudah mendunia dan tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Kepopulerannya pun merambah ke drama Korea, seperti Taxi Driver 2, Tomorrow, Little Women, Mine, Today’s Webtoon, Hometown Cha-Cha-Cha, dan Vincenzo. Kemunculannya di berbagai drama Korea ini semakin memperkuat brand awareness dan citra Kopiko di mata internasional.
5.2 Indomie
Siapa yang tak kenal Indomie? Mie instan sejuta umat ini tak hanya mendominasi pasar Indonesia, tapi juga telah menjangkau berbagai negara. Popularitasnya pun terlihat dalam drama Korea berjudul Vagabond.
5.3 Scarlett Whitening
Scarlett Whitening, brand skincare lokal yang didirikan Felicya Angelista, memanfaatkan strategi product placement dengan cerdik. Brand ini muncul di drama Korea Reborn Rich yang dibintangi Song Joong Ki, Brand Ambassador Scarlett Whitening, dan Today’s Webtoon.
5.4 Nabati
Makanan ringan Nabati dari PT Kaldu Sari Nabati Indonesia digemari banyak kalangan. Wafer Nabati pun pernah menghiasi drama Korea The Fabulous dengan latar supermarket dan dibintangi Min-ho SHINee.
5.5 Nutrisari
Minuman jus buah Nutrisari tak hanya menyegarkan, tapi juga hadir di film dan drama. Dalam film Yowis Ben!, Nutrisari dinikmati para karakter saat nongkrong dan bercanda. Di film Pengabdi Setan 2: Communion, Nutrisari menemani Wina (Tara Basro) dan keluarganya.
5.6 Subway
Restoran Subway tak hanya digemari di Indonesia, tapi juga di film Hollywood. Dalam The Avengers, Subway menjadi tempat para superhero Avengers makan siang setelah menyelamatkan New York City. Di Spider-Man: No Way Home, Peter Parker (Tom Holland) dan Ned Leeds (Jacob Batalon) menyantap makan siang di Subway saat menyelidiki multiverse.
5.7 Apple
Produk Apple tak hanya terkenal dengan teknologi canggihnya, tapi juga kemunculannya di film dan drama. Contohnya dalam film The Social Network, Apple MacBook digunakan Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg) dan Eduardo Saverin (Andrew Garfield) untuk membangun Facebook.
Sobat BFI, berikut merupakan penjelasan umum tentang strategi marketing product placement dan bagaimana cara kerjanya. Perlu diketahui bahwa product placement dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan. Namun, penting untuk menggunakan strategi ini dengan hati-hati dan mempertimbangkan semua kelebihan dan kekurangannya sebelum menjalankannya.
Jika Anda membutuhkan dana untuk memulai bisnis, Anda dapat ajukan pembiayaan di BFI Finance. BFI Finance sendiri merupakan perusahaan pembiayaan yang melayani pinjaman multiguna dengan jaminan BPKB motor, BPKB mobil, dan sertifikat rumah atau ruko untuk keperluan Anda