Dalam berbisnis peranan strategi pemasaran sangatlah penting untuk mensukseskan bisnis yang Anda jalankan. Salah satunya yakni dengan menerapkan konsep dalam yang dikenal dengan strategi pemasaran 4P.
Lalu, apa itu strategi pemasaran 4P yang sebenarnya, contoh penerapan, dan bagaimana perkembangan strategi ini di masa sekarang? Sobat BFI, mari kita bahas satu per satu di uraian berikut ini.
1. Apa Itu Strategi Pemasaran 4P
Strategi pemasaran 4P atau yang dikenal juga sebagai marketing mix adalah 4 elemen penting yang digunakan oleh suatu bisnis untuk mencapai kesuksesan penjualan. Secara sederhana, strategi ini dapat diartikan sebagai prinsip dasar yang perlu dijalani oleh perusahaan atau pelaku usaha untuk dapat mempengaruhi permintaan akan produk, sehingga dapat menghasilkan respon yang diinginkan dari target pasar yang ada.
Strategi ini pertama kali diperkenalkan oleh Neil Borden yang terinspirasi dari James Cullington pada pertengahan abad ke 20. Mulanya prinsip atau konsep dasar ini hanya terdiri dari 4 elemen utama seperti product, price, place, dan promotion. Namun, seiring berjalannya waktu, marketing mix mengalami perubahan menjadi 7P bahkan 10P.
Huruf P pada strategi ini bermaknakan huruf pertama pada maisng-masing kategori yang ada, seperti product, price, place, dan promotion.
Infografis Strategi Marketing 4P | Source: Aset Digital BFI Finance
2. 4 Elemen Penting Strategi Pemasaran 4P
Dalam marketing mix atau strategi pemasaran 4P terdapat 4 elemen penting yang perlu Anda ketahui. Antara lain sebagai berikut.
2.1. Product (Produk)
Pastikan produk atau jasa yang ditawarkan sudah sesuai dengan kebutuhan serta keinginan konsumen. Pastikan standar dan kualitas yang ada telah disesuaikan sedemikian rupa. Anda juga dapat menjelaskan terkait keunggulan produk yang ada dibandingkan dengan kompetitor. Istilah lainnya dikenal dengan sebutan Unique Selling Points (USP).
Salah satu contoh penerapan product yang baik contohnya adalah UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) bernama Hampers Unik yang menawarkan berbagai hampers untuk keperluan pernikahan, lebaran, dan lain sebagainya. Dalam proses pembuatan hampers yang ada, Hampers Unik menggunakan pilihan barang berkualitas bagus, baik itu makanan maupun barang. Bahkan, para pelanggan bisa menentukan sendiri hampers seperti apa yang mereka inginkan.
Baca Juga: Apa itu Unique Selling Point dan Manfaatnya Bagi Bisnis?
2.2. Price (Harga)
Tentukan harga yang tepat untuk setiap produk dan jasa yang dibuat. Pertimbangkan biaya produksi dan harga yang ditetapkan oleh kompetitor.
Contoh penerapannya UMKM Hampers Unik menawarkan harga hampers yang bervariatif mulai dari Rp 25.000 untuk isian satu jenis kue kering dengan kartu ucapan. Sedangkan untuk hampers by request atau hampers yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan harganya bergantung pada jenis produk yang dipilih.
Adapun pilihan hampers lainnya sudah dicantumkan harga, sehingga pembeli akan lebih mudah untuk memilih hampers yang diinginkan.
2.3. Place (Distribusi / Tempat)
Place pada strategi pemasaran 4P mencakup tempat pengelolaan serta tempat pendistribusian barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pilihlah tempat yang sesuai dan memenuhi standar keamanan, keselamatan, dan kemudahan akses, baik itu berjualan secara offline maupun online.
Contoh penerapannya adalah UMKM Hampers Unik memilih tempat produksi di lokasi yang dekat dengan kebutuhan produksi, sehingga memudahkan proses pembuatan hampers dan mampu menekan budget yang ada.
Selain itu, untuk memudahkan proses pemasaran yang ada UMKM Hampers Unik menjualnya secara offline maupun online, sehingga produk ini dapat lebih mudah untuk dijangkau para pelanggan dari berbagai daerah.
2.4. Promotion (Promosi)
Langkah penting untuk mencapai target konsumen yang berpengaruh pada pendapatan penjualan. Gunakan strategi dengan efektifitas yang bagus dan sesuai dengan target Anda. Misalnya sosial media, brosur, iklan tv, dan sebagainya.
Masih dengan contoh UMKM yang sama yaitu Hampers Unik, promosi yang dilakukan Hampers Unik yakni dengan memanfaatkan kehadiran sosial media dan fitur ads yang terdapat pada sosial media maupun marketplace.
Di samping itu, Hampers Unik juga menerapkan strategi promosi lainnya yang tidak kalah menarik dengan menerapkan word of mouth atau promosi dari mulut ke mulut. Sehingga pelanggan yang ada bisa berdatangan dari mana saja. Hal ini juga memperluas jangkauan target pasar yang ada.
Baca Juga: Mengenal Word of Mouth, Strategi Marketing yang Banyak Keuntungannya
3. Strategi Pemasaran 4P Mengalami Penyesuaian
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, seiring berkembangnya teknologi serta adanya perubahan terhadap perilaku konsumen, strategi pemasaran 4P mengalami penyesuaian yang kini semakin kompleks.
Adanya penyesuaian ini telah menciptakan strategi pemasaran 7P dan 10P. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak informasi mengenai keduanya di uraian berikut.
Image Source: Freepik/@tirachardz
3.1. Strategi Pemasaran 7P
Strategi pemasaran 7P adalah pengembangan dari strategi pemasaran 4P dengan tambahan tiga elemen lainnya yaitu People, Process, dan Physical Evidence. Harapannya dengan adanya strategi pemasaran 7P dapat mengakomodasi aspek pemasaran yang lebih luas.
1. Process (Proses)
Proses berperan penting dalam menunjukkan serangkaian langkah atau perjalanan yang dilakukan dalam pemasaran, mulai dari awal perencanaan hingga produk yang ada bisa sampai ke tangan pembeli.
Dengan adanya konsep ini, pihak penjual atau pelaku usaha dapat mengetahui kinerja pemasaran yang ada dan mengetahui celah mana yang perlu diperbaiki, sehingga dapat meningkatkan jumlah pembelian dan kepuasan pelanggan.
2. People (Orang)
Selain bertujuan untuk meningkatkan penjualan, pemasaran atau promosi ditujukan untuk menaikan citra merek atau istilah lainnya dikenal sebagai brand awareness. Oleh karenanya penting untuk melatih para staff atau orang yang terlibat dalam pemasaran untuk dapat memberikan pelayanan yang baik, sehingga calon pelanggan tertarik untuk membeli produk Anda dan menjadi pelanggan tetap.
Untuk dapat menyukseskan konsep yang satu ini diperlukan pelatihan yang baik terhadap para staff dan rutin dilakukan evaluasi dari waktu ke waktu. Anda juga bisa menerapkan sistem feedback pada pelanggan, menanyakan langsung bagaimana pengalaman mereka terhadap layanan yang diberikan oleh staff yang ada.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Brand Awareness untuk Penjualan Bisnis Online
3. Physical Evidence (Bukti Fisik)
Salah satu tantangan yang muncul saat menawarkan produk yang tidak berwujud adalah bagaimana caranya Anda selaku pelaku usaha mampu meyakini calon pelanggan untuk dapat membeli produk yang ditawarkan.
Pasalnya, tidak sedikit orang yang enggan untuk membeli sesuatu yang tidak berwujud atau tidak bisa mereka coba. Oleh karenanya, strategi pemasaran berupa bukti fisik sangat diperlukan di sini. Sebab, kehadiran bukti fisik dapat membangun citra positif terhadap usaha yang Anda jalankan.
Sebagai contoh jika produk yang Anda tawarkan berupa jasa atau layanan seperti hosting website, Anda bisa membantu para pelanggan agar yakin memilih produk Anda dengan cara mengumpulkan testimoni positif dari para pelanggan sebelumnya, maupun memberikan gambaran berupa video review atau tutorial yang membuktikan suatu produk memang layak untuk dicoba.
Baca Juga: Apa Itu Testimoni: Definisi, Fungsi, dan Cara Mendapatkannya
3.2. Strategi Pemasaran 10P
Seperti halnya strategi pemasaran 7P yang mengalami penambahan 3 elemen lainnya dari yang sebelumnya hanya 4P, strategi pemasaran 10P juga tidak berbeda jauh. Ada 3 penambahan elemen yang cukup relevan dengan perkembangan pemasaran yang ada pada saat ini.
1. Partnership (Kemitraan)
Tambahan elemen yang pertama yakni partnership dimana pelaku usaha atau merek dagang dapat berkolaborasi dengan merek dagang lainnya, sehingga menciptakan suatu produk yang bernilai dengan tingkat penjualan yang baik.
Meskipun begitu, sebelum adanya kerjasama atau kolaborasi yang terjadi, penting untuk memastikan pihak yang diajak berkolaborasi memiliki kesamaan tujuan atau core value.
2. Permission (Izin Pemasaran)
Permission erat kaitannya dengan inbound marketing dimana para pelanggan memberikan persetujuan untuk dikirimi materi promosi berupa berbagai penawaran menarik yang dimiliki oleh pelaku usaha.
Inbound marketing dapat berupa pesan singkat atau SMS, Email, dan notifikasi lainnya yang dikirimkan kepada para pelanggan.
Baca Juga: Strategi Pemasaran Produk : Alasan dan Hal yang Perlu Dipertimbangkan
3. Purple Cow (Sapi Ungu)
Pernah mendengar istilah purple cow atau sapi ungu? Elemen kesepuluh dalam strategi pemasaran 10P yang terakhir adalah purple cow, sebuah teori yang berasal dari buku yang ditulis oleh Seth Godin dengan judul serupa.
Dalam bukunya Godin menjelaskan bilamana suatu perusahaan atau pelaku usaha harus mampu menciptakan produk yang berbeda dari kompetitor maupun pasar yang sudah ada.
Dalam praktiknya, meskipun teori yang satu ini cukup cerdik dan menarik untuk diterapkan, nyatanya teori ini masih banyak diperdebatkan orang-orang karena dianggap tidak terlalu efektif dalam proses pemasaran.
Meskipun telah terjadi berbagai perubahan, strategi pemasaran 4P masih tetap relevan hingga saat ini. Hal ini dikarenakan strategi yang kerap kali disebut marketing mix ini merupakan acuan dasar dalam memahami keinginan konsumen, menentukan nilai suatu produk, menetapkan cara pendistribusian produk yang tepat dan efisien, serta cara mempromosikan produk yang sesuai. 4 hal dasar tersebut masih menjadi kunci utama untuk menggapai kesuksesan dalam pemasaran.
Modal merupakan ujung tombak suatu bisnis. Modal memiliki peranan yang sangat krusial, salah satunya yakni dalam melakukan pemasaran. Dengan modal yang cukup, Anda bisa melancarkan strategi pemasaran dan memperoleh hasil penjualan yang maksimal.
Namun, ada kalanya modal yang kita miliki belum mencukupi untuk bisa melakukan hal tersebut. Jika hal ini terjadi pada Anda, jangan risau ataupun merasa putus asa. BFI Finance solusi yang tepat untuk urusan pinjaman modal usaha!
BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko