Manajemen stress adalah cara untuk membantu seseorang mengatasi stres dengan lebih baik. Seperti yang kita ketahui, stres adalah respon alami tubuh terhadap hal-hal yang membutuhkan perhatian maupun tindakan tertentu. Stres bisa datang kapan saja dan di mana saja.
Dengan mengetahui cara memanage yang baik, Anda akan senantiasa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Lalu, bagaimana cara manajemen stress yang tepat? Simak selengkapnya di artikel berikut ini.
1. Apa Itu Stress Management
Manajemen stress adalah serangkaian teknik dan program yang dimaksudkan untuk membantu orang mengatasi stres dengan lebih efektif. Manajemen stres bertujuan untuk mengurangi stres dan dampak negatifnya pada kesejahteraan mental atau fisik.
Teknik manajemen stres dapat melibatkan strategi mental, emosional, dan perilaku yang bervariasi sesuai dengan faktor situasional masing-masing individu.
Dilansir dari hellosehat.com, manajemen stress yang buruk dapat menyebabkan seseorang melampiaskan rasa stres yang ada terhadap hal-hal negatif berikut ini.
1. Merokok
2. Mengonsumsi alkohol secara berlebih
3. Makan berlebih atau bahkan tidak makan sama sekali
4. Mengisolasi diri atau menghindari orang-orang tersayang
5. Menghabiskan waktu untuk hal yang kurang bermanfaat, seperti tidur berlebih
6. Menunda-nunda pekerjaan
7. Melampiaskan stres kepada orang lain dengan cara melakukan kekerasan, marah-marah, dan lain sebagainya.
Oleh karenanya, penting untuk mengelola stres dengan baik untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Baca Juga: Self Healing Artinya Penyembuhan Diri, Begini Cara Melakukannya!
2. Jenis-Jenis Stres
Setelah kita mengetahui apa itu manajemen stress, ada baiknya kita mengenal apa saja jenis-jenis stres yang ada. Dikutip melalui artikel sehatq.com, stress terbagi ke dalam 4 jenis sebagai berikut ini.
2.1. Stres Akut
Jenis stres yang pertama adalah stres akut yang merupakan stres dengan jangka pendek dan paling lumrah terjadi, bisa datang secara tiba-tiba dengan durasi waktu yang sebentar.
Ketika seseorang mengalami stres akut, umumnya orang tersebut akan merasakan kondisi emosional yang sedikit terguncang. Mislanya, ketika seseorang bertengkar dengan orang yang kurang disukai saat mengendarai kendaraan di jalan raya.
2.2. Stres Kronis
Jenis stres yang kedua adalah stres kronis. Stres jenis ini dapat berlangsung untuk rentan waktu yang panjang dan secara teratur. Apabila dibiarkan begitu saja stres yang satu ini dapat membuat tubuh Anda mudah merasa lelah.
Stres kronis dapat muncul dari adanya pengalaman traumatis atau trauma masa kecil yang membayangi hingga masa dewasa. Jika dibiarkan begitu saja dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti sakit kepala, gangguan tidur, penyakit kardiovaskuler, gangguan pencernaan, hingga depresi.
2.3. Stres Akut Episodik
Sesuai dengan namanya, stres akut episodik adalah stres yang dapat terjadi secara terus menerus hingga menciptakan kehidupan yang terus menerus tertekan.
2.4. Eustress
Ternyata, tidak semua stres itu berkonotasi negatif, loh! Ada jenis stres yang positif bernama eustress. Eustress adalah stres yang bermanfaat, baik secara psikologis, fisik (misalnya olahraga), atau biokimia/radiologi (hormesis).
Istilah ini diciptakan oleh endokrinolog Hans Selye, yang terdiri dari awalan Yunani eu- yang berarti “baik”, dan stres, secara harfiah berarti "stres baik". Eustress adalah bentuk stres yang positif yang memiliki efek menguntungkan pada kesehatan, motivasi, kinerja, dan kesejahteraan emosional.
3. Pemicu Munculnya Stress
Ada banyak hal yang dapat menjadi pemicu stres, mulai dari pekerjaan, hubungan pertemanan atau keluarga, sampai dengan masalah finansial. Dengan mengetahui beberapa pemicu stres yang umum terjadi, Anda dapat melakukan manajemen stress dengan lebih baik. Berikut ini beberapa pemicunya.
-
Keuangan Pribadi
-
Ketidakpastian
-
Kesehatan Fisik
-
Hubungan dengan Keluarga dan Teman
-
Keamanan Kerja
Baca Juga: Stoikisme: Aliran Filsafat yang Membuat Hidup Lebih Tenang dan Bijak
4. Dampak Stress
Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan, stres dapat menimbulkan berbagai efek yang kurang baik terhadap tubuh, perasaan, maupun pikiran kita. Hal tersebjt dapat dengan mudah kita kenali melalui gejala berikut ini.
4.1. Perasaan Tidak Tenang
Stres dapat membuat seseorang mengalami perasaan tidak tenang, seperti cemas, gelisah, sedih, mudah marah, menangis, dan lebih sensitif terhadap berbagai hal.
4.2. Muncul Sensasi Nyeri Pada Tubuh
Selain perasaan dan mood, stres dapat berpengaruh pada tubuh yang ditandai dengan munculnya sensasi nyeri, sakit lambung, maag, jantung berdebar, kembung, sakit kepala, nafas berat, kesulitan bernafas, rasa tegang di leher dan pundak, gatal pada kulit.
4.3. Gangguan Pola Makan
Munculnya stres dapat ditandai dengan terganggunya pola makan, bisa dimulai dari turunnya nafsu makan, berat badan yang kian menurun atau justru mengalami peningkatan yang signifikan.
4.4. Gangguan Pola Tidur
Stres dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang, seperti kesulitan tidur atau sebaliknya, tidur berlebihan.
4.5. Sulit Fokus dan Berkonsentrasi
Orang yang terkena stres seringkali merasa kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi terhadap hal-hal yang tengah mereka kerjakan. Alhasil, pekerjaan yang seharusnya mudah dan dapat diselesaikan dengan cepat menjadi terhambat.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental, Mari Mengenal Lebih Dekat Toxic Positivity
5. Cara Menangani Stress
Ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk menangani stres atau yang lazim disebut dengan manajemen stress. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan.
Image Source: Freepik.com/wayhomestudio
5.1. Olahraga Secara Teratur
Cara menangani stres yang pertama adalah dengan berolahraga secara teratur maupun aktif melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, berlari, yoga, atau berenang dapat membantu melepaskan endorfin atau hormon “perasaan bahagia”. Hormon ini berfungsi membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan suasana hati.
5.2. Istirahat yang Cukup
Pastikan untuk beristirahat dengan cukup di malam hari. Tidur yang berkualitas membantu tubuh dan pikiran terhindar dari stres yang dapat datang kapan saja.
Baca Juga: Insomnia Adalah Gangguan Tidur, Ini Hal Penting yang Harus Diketahui
5.3. Atur Waktu dengan Bijak
Manajemen stress berikutnya adalah mengatur waktu dengan bijak. Banyak dari kita masih kewalahan dalam mengatur waktu dengan baik, padahal setiap orang memiliki jumlah waktu yang sama yakni 24 jam.
Dengan disiplin menerapkan manajemen waktu, kita dapat menghindari timbulnya stres dan memprioritaskan hal-hal yang penting. Sebab, waktu yang tidak dimanfaatkan dengan baik dan pikiran yang kosong dapat menimbulkan perasaan cemas dan pikiran-pikiran yang tidak perlu (overthinking).
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Apa Itu Manajemen Waktu dan Hal Penting Lainnya
5.4. Batasi Penggunaan Media Sosial
Terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial bisa menambah stres dan kecemasan. Tetapkan batasan dalam penggunaan media sosial dan hindari membuka platform tersebut sebelum tidur.
5.5. Bicara dengan Orang Terdekat
Berbicara dengan orang terdekat dan mereka yang kita percaya terbukti dapat meringankan beban emosional. Coba berbicara mengenai masalah Anda dengan teman, keluarga, atau profesional yang mampu menjadi pendengar yang baik, memberikan saran, ataupun perspektif baru terhadap masalah atau kecemasan yang tengah Anda alami.
5.6. Lakukan Meditasi atau Teknik Relaksasi Lainnya
Praktik teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam-dalam, atau yoga nidra dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Dengan rutin berlatih, Anda dapat meningkatkan ketahanan terhadap stres dan meningkatkan kualitas tidur.
Baca Juga: Metode Konmari: Seni Beres-Beres Yang Baik Untuk Kesehatan Mental
5.7. Jaga Pola Makan
Cara manajemen stress selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan menjaga pola makan. Pasalnya, dengan kita menjaga pola makan yang sehat dan seimbang kita akan senantiasa terhindar dari stres dan meningkatkan kebugaran tubuh.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan diantara sebagai berikut.
-
Konsumsi makanan kaya akan nutrisi, termasuk diantaranya karbohidrat kompleks, protein dan serat. Makanan-makanan tersebut dapat menjaga stabilitas gula dalam darah, sehingga Anda dapat terhindar rasa cemas dan perubahan suasana hati yang merupakan gejala stres.
-
Penuhi kebutuhan antioksidan dan zat anti-inflamasi, seperti Vitamin C, Vitamin E, dan Omega 3. Zat ini dapat membantu melawan efek radikal bebas serta mengurangi peradangan yang berkaitan dengan stres kronis.
5.8. Hindari Konsumsi Kafein Secara Berlebih
Kafein adalah stimulan yang mempengaruhi sistem saraf dan tubuh secara menyeluruh. Dengan mengonsumsi kafein aktivitas otak Anda akan meningkat, begitupun juga dengan hormon stres seperti kortisol dan epinefrin (adrenalin). Jika dikonsumsi secara berlebih, peningkatan hormon yang ada dapat memicu gejala stres, seperti tegang dan cemas berlebih.
Sobat BFI, itulah cara yang bisa Anda lakukan sebagai salah satu bagian dari manajemen stress. Jika stress yang Anda miliki tak kunjung membaik, jangan sungkan untuk pergi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Jika Anda membutuhkan pinjaman dana untuk kebutuhan kesehatan, pendidikan anak, dan lain sebagainya, BFI Finance adalah solusi yang tepat untuk semua urusan keuangan Anda.
Ada berbagai kemudahan yang bisa Anda dapatkan dengan mengajukan pinjaman di BFI Finance, seperti proses pengajuan yang cepat, persyaratan yang mudah, dan sudah terverifikasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Jangan ragu untuk mengajukan pinjaman dana ke BFI dan dapatkan dana yang kamu butuhkan sekarang!
BFI Finance adalah perusahaan yang melayani pinjaman multiguna jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko
Temukan artikel bermanfaat lainnya hanya di BFI Blog.