Tahukah Anda, apa saja perbedaan kebutuhan dan keinginan? Terkadang, masih banyak orang yang menganggap bahwa keinginan sama dengan kebutuhan. Padahal, kedua hal ini memiliki arti serta perbedaan yang cukup signifikan.
Lantas, seperti apa perbedaan kebutuhan dan keinginan? Daripada penasaran, yuk langsung saja cek ulasannya di bawah ini.
1. Definisi Kebutuhan dan Keinginan
Untuk mencari tahu perbedaan kebutuhan dan keinginan, Anda dapat mengetahuinya mulai dari definisi kedua istilah tersebut.
Berikut definisi kebutuhan dan keinginan yang mesti Anda pahami, yaitu:
1.1 Definisi Kebutuhan
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kebutuhan merupakan sesuatu yang dibutuhkan atau diperlukan oleh manusia. Secara umum, kebutuhan adalah segala sesuatu yang manusia butuhkan untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
Bentuk-bentuk pemenuhan kebutuhan manusia pun beragam, baik itu berupa barang, jasa maupun hal yang tidak berwujud.
Supaya manusia bisa berfungsi dan hidup, kebutuhan juga dikategorikan dalam kebutuhan fisiologis, pribadi serta sosio-ekonomi.
Menurut Doyal dan Gough, kebutuhan seorang individu akan mewakili ‘biaya menjadi manusia’ dalam kehidupan masyarakat. Jika seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhannya, maka akan berfungsi buruk pada masyarakat itu sendiri.
1.2 Definisi Keinginan
Sementara itu, keinginan merupakan segala sesuatu yang kita inginkan atau lakukan, tetapi tidak mutlak harus dipenuhi.
Keinginan memiliki sifat yang subjektif dan dapat Anda tunda karena tidak terlalu penting. Adapun maksud dari sifat subjektif karena keinginan setiap manusia berbeda-beda, tergantung pada minat, nilai serta preferensi masing-masing.
Meski begitu, keinginan dapat memberikan motivasi kepada seseorang untuk terus bekerja keras dan mencapai tujuannya. Di sisi lain, keinginan juga bisa menjadi boomerang kalau tidak dikelola dengan baik. Misalnya, membuat Anda menjadi konsumtif serta boros karena membeli hal-hal yang tidak terlalu penting.
2. Jenis-jenis Kebutuhan
Seperti yang sudah Anda tahu, kebutuhan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier.
Berikut penjelasan mengenai 3 jenis kebutuhan tersebut, yaitu:
2.1 Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah jenis kebutuhan hidup yang wajib dipenuhi oleh seluruh manusia. Sebab, kebutuhan primer termasuk dalam kebutuhan pokok yang menyangkut hidup seseorang. Jadi, jika tidak terpenuhi, maka seseorang akan mengalami hidup penuh kesulitan.
Beberapa contoh kebutuhan primer, yaitu kebutuhan sandang, pangan, serta papan. Sandang merupakan pakaian yang layak untuk digunakan. Sementara pangan merupakan kebutuhan makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari. Lalu, papan merupakan rumah yang digunakan untuk berteduh dari segala situasi.
2.2 Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder merupakan jenis kebutuhan yang bisa Anda penuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Jadi, kebutuhan ini tidak mendesak serta berguna sebagai pelengkap semata.
Biasanya, kebutuhan sekunder mengikuti gaya hidup atau budaya yang tengah trending di kalangan masyarakat kontemporer.
Contoh kebutuhan sekunder, yaitu menonton film yang sedang viral, menikmati liburan atau rekreasi ke tempat yang sedang ramai diperbincangkan, mendapatkan akses kesehatan dan menggunakan internet untuk berkomunikasi.
Selain itu, memperoleh akses pendidikan, mempunyai kendaraan yang layak digunakan serta mengikuti olahraga sesuai kebutuhan juga termasuk dalam contoh kebutuhan sekunder.
2.3 Kebutuhan Tersier
Selain itu, ada jenis kebutuhan yang dikenal dengan kebutuhan tersier, dimana Anda bisa memenuhinya dengan cara membeli atau menyewa barang-barang mewah. Namun, perlu diingat, kebutuhan tersier dapat Anda lakukan jika kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi, ya.
Kebutuhan tersier juga tidak memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan hidup. Sebab, jenis kebutuhan ini dilakukan hanya untuk kepuasan pribadi serta kesenangan semata.
Tentunya, setiap individu memiliki kebutuhan tersier berbeda-beda karena tergantung pada gaya hidup masing-masing.
Misalnya, membeli alat musik yang harganya mahal supaya kualitasnya baik, mengoleksi mobil mewah, lukisan, tas dan sepatu branded, perhiasan mahal hingga membeli smartphone terbaru dengan harga tinggi.
3. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Abraham Maslow
Menurut teori Abraham Maslow, terdapat 5 hierarki kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan fisiologis (physiological needs), kebutuhan rasa aman (safety needs), kebutuhan sosial (social needs), kebutuhan penghargaan (esteem needs) dan kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs).
Berikut penjelasan dari teori 5 hierarki kebutuhan manusia berdasarkan Abraham Maslow, yaitu:
3.1 Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Kebutuhan fisiologis (physiological needs) menjadi kebutuhan paling mendasar dari hierarki Maslow. Kebutuhan ini sering juga disebut sebagai kebutuhan primer, seperti kebutuhan untuk makan, minum, pakaian serta tempat tinggal.
Sebelum beranjak ke kebutuhan berikutnya, seseorang harus memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu. Sebab, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendesak dan wajib untuk dipenuhi.
3.2 Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs)
Kebutuhan rasa aman (safety needs) merupakan tingkatan kedua yang bisa seseorang lakukan setelah mampu bertahan hidup dengan bantuan sandang serta pangan. Rasa aman yang dimaksud ini adalah perasaan aman secara fisik maupun batin.
Adapun maksud dari kebutuhan rasa aman, yaitu rasa aman dari penyakit, bahaya, bencana alam maupun tindakan kriminal.
Salah satu contoh dari kebutuhan rasa aman adalah membeli asuransi kesehatan supaya bisa menjamin diri dan keluarganya saat berhadapan dengan penyakit.
3.3 Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Kebutuhan sosial (social needs) terdiri dari kebutuhan kasih sayang, persahabatan, penerimaan, rasa memiliki serta sosialiasi.
Sejatinya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain saat menjalani kehidupannya. Oleh sebab itu, kebutuhan sosial ini sangat penting supaya bisa hidup dengan aman, tentram dan saling menjaga satu sama lain.
3.4 Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)
Kebutuhan penghargaan (esteem needs) menempati posisi ke-4 dalam teori hierarki Abraham Maslow. Kebutuhan penghargaan ini terdiri dari faktor internal dan eksternal.
Contoh dari faktor internal, yaitu harga diri, otonomi serta prestasi. Sementara faktor eksternal, diantaranya pengakuan, status hingga perhatian.
Jadi, kebutuhan penghargaan atau dikenal dengan kebutuhan harga diri ini merupakan hak memperoleh dan kewajiban meraih atau mempertahankan pengakuan yang diberikan orang lain.
Pengakuan bisa Anda peroleh jika telah sukses memenuhi kebutuhan sosial. Tentunya, kebutuhan ini bisa menjadi ambisius apabila Anda senang mencari status atau perhatian orang lain.
3.5 Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs)
Terakhir, ada kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs) yang terdiri dari kebutuhan untuk mengembangkan potensi atau bakat dalam diri sendiri, meningkatkan skill serta menjadi orang yang lebih baik.
Sayangnya, kebutuhan aktualisasi diri jarang dilakukan oleh sebagian besar orang. Sebab, mereka hanya fokus terhadap kebutuhan fisik dan batin, rasa aman, sosial serta harga diri saja.
Biasanya, kebutuhan ini seringkali dipenuhi oleh seseorang yang ingin menakluki kemampuan diri serta berani mengambil tantangan dari luar.
Tujuan utama memenuhi kebutuhan aktualiasi diri adalah untuk mendapatkan kepuasan batin serta meningkatkan kepercayaan diri.
Image Source: Freepik
4. 5 Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan yang Perlu Anda Pahami
Supaya tidak keliru lagi saat mengambil keputusan, berikut beberapa kebutuhan dan keinginan yang bisa Anda perhatikan, yaitu:
4.1 Berdasarkan Urgensi
Perbedaan kebutuhan dan keinginan pertama bisa Anda temukan berdasarkan tingkat urgensinya.
Kebutuhan memiliki sifat yang mendesak dan harus segera dipenuhi demi kelangsungan hidup yang sedang dijalani. Misalnya, kebutuhan untuk makan, minum, pakaian serta tempat tinggal.
Sementara keinginan tidak terlalu mendesak dan bisa Anda tunda pemenuhannya sampai kebutuhan terpenuhi dengan baik. Misalnya, membeli gadget baru, mobil mewah hingga liburan ke luar negeri.
4.2 Berdasarkan Dampak
Kebutuhan bisa berdampak fatal bagi kehidupan jika tidak terpenuhi dengan baik. Contohnya, jika tidak mendapatkan asupan makanan, maka tubuh bisa lemas, tidak bertenaga dan sakit.
Sementara keinginan tidak memiliki dampak yang begitu fatal bagi kehidupan seseorang. Contohnya, apabila tidak membeli gadget terbaru, Anda tidak akan kesulitan karena masih memiliki gadget lama untuk berkomunikasi secara daring.
4.3 Berdasarkan Sifat
Perbedaan kebutuhan dan keinginan selanjutnya bisa Anda lihat berdasarkan sifat keduanya.
Kebutuhan sifatnya lebih objektif dan universal atau sama untuk semua orang. Contohnya, semua orang pasti membutuhkan makanan serta minuman.
Sementara keinginan bersifat subjektif dan berbeda-beda bagi setiap orang. Misalnya, seseorang mungkin ingin membeli gadget baru, sementara orang lain bisa jadi tidak karena masih mempunyai gadget lama yang masih berfungsi.
4.4 Berdasarkan Batasan
Sementara perbedaan berdasarkan batasan, kebutuhan jumlahnya terbatas dan bisa Anda ukur. Misalnya, seseorang membutuhkan 2 liter air untuk minum per hari. Sementara keinginan jumlahnya tidak terbatas dan tidak dapat Anda ukur. Contohnya, seseorang selalu ingin memiliki gadget terbaru, padahal sudah memiliki banyak.
4.5 Berdasarkan Pengaruh
Perbedaan kebutuhan dan keinginan terakhir terlihat dari pengaruhnya masing-masing.
Kebutuhan dapat mempengaruhi kesehatan, fisik serta mental seseorang. Misalnya, jika seseorang tidak mampu memenuhi nutrisi harian, maka tubuhnya akan sakit.
Sementara keinginan bisa berpengaruh terhadap status sosial serta gaya hidup. Contohnya, jika memiliki mobil mewah, maka dapat meningkatkan status sosial yang dimiliki seseorang.
5. Contoh Kebutuhan dan Keinginan
Supaya lebih memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan, Anda bisa menyimak contoh berikut.
5.1 Contoh Kebutuhan
5.1.1 Makan
Seluruh manusia membutuhkan makan supaya bisa menjalani hidup dengan baik. Makan juga termasuk dalam kebutuhan primer atau pokok yang mesti dipenuhi. Tanpa makan, manusia tidak dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Sebab, kebutuhan energi yang manusia dapatkan berasal dari makanan itu sendiri.
5.1.2 Pakaian
Pakaian merupakan kebutuhan manusia karena dapat melindungi tubuh dari panas serta dingin. Dengan berpakaian, seseorang akan merasa aman saat melakukan aktivitas sehari-hari.
5.1.3 Tempat Tinggal
Contoh kebutuhan lainnya adalah tempat tinggal untuk berteduh dan melindungi dari cuaca panas, hujan serta dingin. Atas dasar itu, seseorang bisa hidup dengan nyaman tanpa terkendala apapun.
Selain yang disebutkan di atas, masih banyak contoh kebutuhan lainnya, seperti karyawan swasta membutuhkan laptop untuk bekerja, orangtua membelikan anaknya pakaian, manusia membutuhkan vitamin untuk menjaga kesehatan, hingga guru membeli peralatan tulis untuk kebutuhan mengajar.
Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan Keuangan Pribadi dengan Cerdas dan Cermat
5.2 Contoh Keinginan
5.2.1 Beli Gadget Terbaru
Gadget memang menjadi penunjang pekerjaan di zaman serba modern ini. Namun, membeli gadget terbaru setiap musim merupakan contoh keinginan manusia karena tidak terlalu diprioritaskan. Sebab, yang menjadi penting adalah memiliki gadget sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
5.2.2 Mobil Mewah
Mobil mewah menjadi wujud keinginan seseorang yang lebih membutuhkan penampilan daripada fungsi. Sebab, jika membutuhkan kendaraan untuk menghemat waktu, biaya serta bepergian dengan aman, seseorang masih bisa membeli kendaraan yang sesuai kebutuhan saja.
5.2.3 Makan di Kafe?
Makan di kafe juga menjadi keinginan yang tidak terlalu penting Anda lakukan. Sebab, makan di tempat seperti cafe membutuhkan biaya lebih tinggi daripada makan di tempat biasa atau rumah.
Selain itu, masih ada beberapa contoh keinginan lainnya, yaitu membeli baju baru yang tidak terlalu penting, pelajar membeli motor padahal usianya masih di bawah umur, hingga membeli sepatu baru hanya untuk bergaya saja.
6. Cara Memprioritaskan Kebutuhan Dibandingkan dengan Keinginan
Apabila ingin mencoba memprioritaskan kebutuhan dibandingkan dengan keinginan, maka ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:
6.1 Memahami Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan
Cara memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan pertama adalah Anda harus memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan. Sebelumnya, sudah dijelaskan mengenai perbedaan kedua hal tersebut.
Kebutuhan merupakan hal-hal penting yang mesti Anda penuhi untuk keberlangsungan hidup, seperti makan, minum, tempat tingggal, pakaian serta kesehatan.
Sementara keinginan hal yang Anda inginkan untuk meningkatkan kualitas hidup, seperti liburan, hiburan maupun gadget baru.
6.2 Membuat Daftar Kebutuhan dan Keinginan
Supaya bisa lebih memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan, cobalah untuk membuat daftar kategorinya.
Pertama, Anda dapat menulis semua kebutuhan dan keinginan, lalu kategorikan setiap itemnya ke dalam kategori kebutuhan serta keinginan. Kemudian, Anda bisa mengetahui apa saja yang mesti Anda prioritaskan untuk dibeli terlebih dahulu.
6.3 Lakukan Evaluasi Setiap Item
Setelah mengkategorikan setiap item dalam kategori kebutuhan dan keinginan, Anda dapat memberikan beberapa pertanyaan untuk setiap kategori seperti ini:
Kebutuhan:
- Seberapa penting barang ini untuk kelangsungan hidup Anda?
- Apakah ada cara yang lebih hemat untuk mendapatkan barang ini?
- Apakah Anda benar-benar membutuhkannya sekarang?
Keinginan:
- Berapa lama Anda sudah menginginkan barang ini?
- Apakah Anda masih menginginkannya jika harganya bertambah menjadi dua kali lipat?
- Apakah ada cara lain untuk mendapatkan kepuasan yang sama dengan biaya lebih murah?
6.4 Prioritaskan Item
Mulai urutkan kebutuhan berdasarkan urgensinya dan tunda keinginan yang tidak terlalu penting atau tidak mendesak.
6.5 Tetapkan Anggaran
Cara memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan selanjutnya adalah menetapkan anggaran. Anda bisa mulai menetapkan anggaran untuk memenuhi kebutuhan. Kalau masih ada sisa, barulah Anda dapat menggunakannya untuk keinginan.
Penetapan anggaran dapat dilakukan melalui aplikasi keuangan supaya bisa memberikan pengelolaan secara baik dan tepat.
6.6 Hindari Membeli Sesuatu di Luar Penetapan Anggaran
Perlu diperhatikan bahwa untuk bisa memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan, Anda mesti mematuhi anggaran yang telah ditetapkan.
Hindari berbelanja secara berlebihan atau impulsif karena akan melebihi anggaran yang ditetapkan. Sebaiknya, belilah barang yang sedang memiliki diskon atau promo serta pertimbangkan untuk membeli produk atau barang yang lebih murah dengan kelebihan tidak jauh berbeda.
6.7 Meninjau Prioritas Secara Teratur
Setiap kebutuhan dan keinginan bisa berubah seiring waktu. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu meninjau ulang prioritas secara teratur sesuai dengan keadaan saat ini.
Selain itu, Anda bisa menggunakan aturan 3 hari, yaitu tunggu selama 3 hari sebelum mulai membeli sesuatu yang Anda inginkan. Jika setelah 3 hari Anda benar-benar menginginkannya, maka produk atau barang itu bisa disebut kebutuhan.
Jika terlalu sulit memutuskan antara kebutuhan dan keinginan, Anda dapat meminta saran kepada keluarga, teman terdekat maupun penasihat keinginan.
Demikian informasi seputar perbedaan kebutuhan dan keinginan yang bisa Anda pahami. Kesimpulannya, kebutuhan merupakan hal-hal esensial untuk kelangsungan hidup. Sementara keinginan hal-hal yang diinginkan untuk bisa meningkatkan kualitas hidup. Tentunya, memahami kedua hal ini sangat penting supaya Anda dapat membuat keputusan keuangan yang bijak dan menjalani hidup secara seimbang.
---
BFI Finance adalah perusahaan pembiayaan tepecaya di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1982. Kami melayani pembiayaan untuk berbagai keperluan seperti modal usaha, pendidikan, renovasi rumah, hingga keperluan konsumtif. Jaminkan BPKB Kendaraan atau Sertifikat Rumah Anda untuk mendapatkan proses pembiayaan yang cepat dan mudah. Nikmati pencairan dana yang tinggi (80% dari nilai kendaraan) dan suku bunga yang kompetitif! #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.