Sebelum Anda mengajukan pinjaman melalui Lembaga Keuangan seperti Bank maupun Perusahaan Pembiayaan, ada baiknya untuk tahu berapa besarnya suku bunga yang ditawarkan dan bagaimana cara menghitung bunga pinjaman tersebut. Jika Anda mengetahui bagaimana cara menghitung bunga pinjaman dengan baik dan benar, Anda dapat lebih mudah membandingkan kelebihan dan kekurangan produk pembiayaan maupun pinjaman tersebut. Kali ini, tim BFI Finance memberikan pemahaman mengenai jenis suku bunga yang ada di pasaran dan rumus menghitung bunga pinjaman yang baik dan benar. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Jenis dan Cara Menghitung Bunga Pinjaman dengan Baik dan Benar
Sebelum jauh mengetahui cara menghitung bunga pinjaman yang benar, ada baiknya untuk mengetahui jenis suku bunga yang dibedakan berdasarkan sifat perubahannya selama tenor dan sifat atau cara hitungnya.
Berdasarkan sifat perubahannya selama tenor, suku bunga dibedakan menjadi dua yaitu:
Berdasarkan Sifat Perubahannya Selama Tenor
1. Bunga Tetap (Fixed Rate)
Bunga tetap atau fixed rate adalah tingkat suku bunga yang tidak berubah (tetap) selama masa kredit berjalan. Contoh cara menghitung bunga pinjaman tetap yaitu, jika bank atau perusahaan pembiayaan memberikan suku bunga tetap 12% per tahun selama periode angsuran, maka bunga yang harus dibayar per bulannya adalah sama setiap bulannya sebesar 1%. Kelebihan dari bunga pinjaman tetap adalah Anda tidak perlu khawatir terhadap peningkatan suku bunga di masa mendatang. Namun, jika suku bunga yang ada dipasar menurun, Anda harus tetap membayar angsuran dengan suku bunga tetap meskipun prosentasenya lebih tinggi.
Contoh pinjaman yang menerapkan suku bunga tetap adalah Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Tanpa Agunan (KTA), dan beberapa jenis kredit jangka pendek.
2. Bunga Mengambang (Floating Rate)
Bunga mengambang atau floating rate adalah tingkat suku bunga yang bisa berubah secara periode mengikuti perkembangan suku bunga di pasar selama masa kredit berjalan. Periode perubahannya mengikuti kesepakatan yang ada pada perjanjian pembiayaan atau pinjaman.
Jika suku bunga di pasar naik, maka bunga pinjaman akan naik juga. Sebaliknya, jika suku bunga di pasar turun, maka bunga pinjaman akan turun. Keuntungan jenis bunga pinjaman yang satu ini yaitu Anda tidak perlu khawatir untuk resiko bunga yang terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan suku bunga dipasaran. Contoh pinjaman yang menetapkan floating rate adalah Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), pinjaman modal usaha, dan pinjaman jangka panjang lainnya.
Cara Menghitung Bunga Pinjaman dengan Baik dan Benar. Source: Freepik/DilokaStudio
Sementara itu, jenis suku bunga jika dibedakan dari sifat atau cara hitungnya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Sifat/Cara Hitungnya
1. Bunga Effective (Effective Rate)
Cara menghitung bunga pinjaman jika dilihat dari sifat hitungnya yang pertama yaitu dengan menggunakan perhitungan bunga effective. Suku bunga effective merupakan suku bunga yang dikenakan dari sisa pokok hutang yang ada, sehingga proporsi bunga dalam angsuran menurun. Bunga Effective umumnya digunakan dalam pinjaman jangka panjang seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Berikut adalah contoh perhitungan suku bunga effective:
Rumus = Sisa Pokok Pinjaman Bulan Sebelumnya x Suku Bunga per Tahun x (30 hari / 360 hari)
Contoh perhitungannya yaitu jika Anda mengajukan pinjaman dengan jaminan BPKB Mobil sebesar Rp 60.000.000 dengan suku bunga per tahun sebesar 12% dan masa tenor 12 bulan. Besar bunga yang harus dibayarkan setiap bulan yaitu:
Pokok pinjaman per bulan = Rp 60.000.000 / 12 = Rp 5.000.000
Bunga bulan ke 1 = (Rp 60.000.000 – (1-1) x Rp 5.000.000) x 12% / 12 = Rp 600.000
Angsuran bulan ke 1 = Rp 5.000.000 + Rp 600.000 = Rp 5.600.000
Bunga bulan ke 2 = (Rp 60.000.000 – (2-1) x Rp 5.000.000) x 12% / 12 = Rp 550.000
Angsuran bulan ke 2 = Rp 5.000.000 + Rp 550.000 = Rp 5.550.000
Dan selanjutnya hingga bulan ke 12 = (Rp 60.000.000 – (12-1) x Rp 5.000.000) x 12% / 12 = Rp 50.000
Angsuran bulan ke 12 = Rp 5.000.000 + Rp 50.000 = Rp 5.050.000
2. Bunga Flat (Flat Rate)
Selanjutnya, cara menghitung bunga pinjaman yang kedua dengan menggunakan perhitungan suku bunga flat. Suku bunga flat merupakan konversi suku bunga effective untuk tenor yang sama. Perhitungan bunga flat diasumsikan sama setiap bulannya selama masa tenor, yang dihitung dari pokok hutang awal sehingga diasumsikan bahwa besarnya bunga yang dibayar setiap angsuran adalah sama. Jenis bunga pinjaman ini umumnya digunakan dalam pinjaman jangka pendek seperti Kredit Tanpa Agunan dan Dengan Agunan.
Contoh perhitungan suku bunga flat adalah sebagai berikut:
Rumus untuk menghitung besarnya bunga pinjaman tetap yaitu:
Bunga = Pokok Pinjaman x Tenor Pinjaman x Suku Bunga per Tahun
Dengan jumlah pokok pinjaman yang sama seperti contoh soal diatas, maka besaran bunga dan angsuran per bulan yang harus dibayarkan adalah:
Pokok pinjaman per bulan = Rp 60.000.000 : 12 bulan = Rp 5.000.000
Bunga per tahun = Rp 60.000.000 x 12% = Rp 7.200.000
Bunga per bulan = Rp 7.200.000 : 12 = Rp 600.000
Sehingga, besarnya angsuran per bulan yang harus dibayarkan adalah Rp 5.000.000 + Rp 600.000 = Rp 5.600.000
Seperti itulah pemahaman mengenai cara menghitung bunga pinjaman. Melalui artikel berikut ini harapannya Anda memiliki gambaran lebih dalam menghitung besarnya bunga pinjaman sebelum mengajukan pinjaman kepada Lembaga Keuangan seperti Bank maupun Perusahaan Pembiayaan. Nah, bagi Sobat BFI dimanapun Anda berada, dalam rangka HUT BFI Finance ke 40 di bulan April ini, jangan lewatkan promo pengajuan pinjaman melalui BFI Finance dengan jaminan BPKB Mobil, Motor, dan Sertifikat Rumah ya! Dapatkan cashback hingga Rp 40.000.000 setiap pengajuan pinjaman melalui website BFI Finance! Promo ini berlangsung mulai dari 1 April hingga 30 April 2022. Anda dapat mengajukan pinjaman untuk keperluan modal usaha, investasi, maupun konsumtif. Jadi, yuk ajukan segera pembiayaan Anda melalui BFI Finance!
Klik untuk Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Mobil
Klik untuk Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Motor
Klik untuk Pengajuan Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah
Selalu Ada Jalan Bersama BFI Finance.