Anda tertarik untuk membuka bisnis kuliner? Belakangan bisnis di bidang ini menjadi populer di kalangan pelaku usaha. Salah satu makanan yang menjanjikan untuk dijual adalah sate. Kuliner berbahan dasar daging ini tentunya digemari banyak orang karena rasanya yang nikmat dan bergizi. Di tahun 2023, sate berhasil menempati ranking ke 86 sebagai makanan terpopuler di dunia versi Tasteatlas. Usaha sate adalah salah satu bisnis makanan tradisional Indonesia yang memiliki prospek penjualan yang tinggi.
Berikut ini ulasan lengkap untuk Anda yang berencana membuka usaha sate. Simak ulasannya di sini.
Jenis-jenis Usaha Sate Populer
Di Indonesia, ada berbagai jenis sate yang terkenal, masing-masing dengan bahan dan bumbu khasnya. Berikut beberapa jenis sate yang populer:
1. Sate Ayam
Sate ayam banyak diminati karena rasanya yang lezat dan fleksibilitas dalam penyajian. Hidangan khas Indonesia yang terdiri dari potongan daging ayam yang ditusuk pada tusuk sate dan dipanggang di atas bara api. Sate ini biasanya disajikan dengan bumbu kacang, sambal kecap, atau saus lainnya. Umumnya sate madura menjual jenis sate berbahan dasar ayam ini.
Ada juga sate taichan yang merupakan salah satu versi sate ayam populer dari Indonesia. Sate taichan memiliki karakteristik yang lebih sederhana dan segar, dengan bumbu yang biasanya berupa garam dan merica serta sedikit perasan jeruk nipis. Dengan penyajian tanpa bumbu kacang, tentunya sate taichan lebih sehat karena memiliki lemak yang lebih rendah. Bagi Anda yang berencana membuka bisnis kuliner, maka usaha sate taichan bisa dicoba.
2. Sate Sapi
Sate sapi merupakan salah satu variasi sate yang sering ditemukan dalam hidangan kuliner Indonesia, terutama di acara-acara spesial atau pesta. Daging sapi sendiri memiliki rasa yang lebih dalam dan kaya dibandingkan daging ayam. Ini membuat sate sapi menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang menyukai daging merah.
Beberapa potongan daging sapi, seperti sirloin, tenderloin, atau daging iga, bisa digunakan untuk membuat sate sapi. Setiap bagiannya memiliki tekstur dan keunikannya tersendiri. Sate sapi dapat dikombinasikan dengan berbagai bumbu dan saus, memungkinkan Anda untuk menawarkan variasi menu yang menarik.
Anda dapat menemukan cita rasa unik sate berbahan dasar daging sapi ini pada sate padang yang berasal dari Minangkabau. Atau sate maranggi yang berasal dari Purwakarta.
3. Sate Kambing
Daging kambing memiliki rasa kuat dan khas yang disukai oleh banyak orang. Ini memberikan pengalaman makan yang berbeda dibandingkan dengan daging ayam atau sapi. Maka dari itu beberapa orang menggemari sate kambing sebagai pilihan kuliner mereka.
Apalagi dengan teknik memasak yang tepat, daging kambing bisa menjadi empuk dan juicy. Sate kambing kerap disajikan bersama gulai untuk kombinasi rasa yang nikmat dan dapat menggugah selera.
4. Sate Kerang
Sate kerang adalah hidangan yang terbuat dari kerang, biasanya kerang hijau atau kerang laut lainnya, yang dibumbui dan dipanggang. Sate ini sering disajikan dengan berbagai macam bumbu, seperti bumbu kacang, sambal, atau kecap, dan dapat disajikan dengan nasi, lontong, atau ketupat.
Bagi penggemar seafood, sate kerang bisa jadi pengalaman kuliner yang menarik. Kerang sendiri menjadi sumber protein dan mineral seperti zinc dan zat besi. Ini menjadikannya pilihan yang sehat dan bergizi.
Keunggulan Usaha Sate
Usaha sate memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya menarik bagi banyak pengusaha. Berikut adalah beberapa keunggulan utama dari usaha sate:
1. Popularitas dan Permintaan Tinggi
Sate menjadi makanan yang populer di berbagai kalangan dan sering menjadi pilihan di acara-acara sosial, pesta, dan restoran. Selain itu, kebutuhan akan sate tetap tinggi karena rasanya yang lezat dan variasinya yang beragam.
2. Kemudahan Dalam Penyajian
Sate dapat disajikan dengan mudah dan cepat, baik sebagai hidangan utama atau camilan. Ini memudahkan dalam penyajian di berbagai acara. Sate yang telah dipanggang bisa disimpan dengan baik dan dipanaskan kembali tanpa mengurangi kualitas rasanya.
3. Biaya Produksi Relatif Rendah
Biaya bahan baku untuk sate relatif rendah dibandingkan dengan beberapa jenis makanan lainnya. Daging yang digunakan biasanya terjangkau dan mudah didapat. Untuk memulai usaha sate, Anda tidak memerlukan peralatan dapur yang mahal. Panggangan dan tusuk sate adalah peralatan utama yang diperlukan.
4. Fleksibilitas Menu
Sate dapat disesuaikan dengan berbagai jenis daging (ayam, sapi, kambing) serta bumbu dan saus yang berbeda, memungkinkan penawaran menu yang beragam. Anda dapat menambahkan inovasi pada resep dan penyajian, seperti sate dengan bumbu khusus, penyajian dengan sambal unik, atau pilihan vegetarian.
5. Target Pasar yang Luas
Makanan Indonesia satu ini cocok untuk berbagai segmen pasar, termasuk keluarga, mahasiswa, pekerja kantoran, dan pengunjung acara. Usaha sate dapat dijalankan di berbagai lokasi, mulai dari kios kecil di pasar, food truck, hingga restoran.
6. Potensi Margin Keuntungan
Dengan biaya produksi yang relatif rendah, Anda bisa menetapkan harga jual yang kompetitif dan masih mendapatkan margin keuntungan yang baik. Anda dapat menawarkan berbagai makanan pendamping lainnya, seperti nasi, lontong, atau minuman, untuk meningkatkan pendapatan per transaksi.
7. Kemudahan dalam Pemasaran
Sate seringkali menjadi pilihan menarik untuk promosi atau acara spesial. Anda dapat menggunakan media sosial untuk menonjolkan keunikan sate dengan konten yang sesuai tentunya. Penyajian sate yang lezat dan menarik dapat meningkatkan daya tarik visual, baik di media sosial maupun dalam iklan.
8. Kesempatan untuk Diferensiasi
Anda dapat menciptakan resep sate yang unik dan berbeda dari pesaing, seperti sate dengan bumbu khas atau penyajian yang inovatif. Selain itu juga bisa memberikan pengalaman makan yang unik, seperti penyajian sate di tempat makan terbuka atau dengan cara memasak yang menarik.
9. Kemudahan dalam Operasional
Proses pembuatan dan penyajian sate relatif sederhana dan tidak memerlukan keterampilan memasak yang rumit. Di mana bahan baku seperti daging dan bumbu memiliki masa simpan yang relatif lama dan dapat dikelola dengan baik.
10. Pertumbuhan dan Ekspansi
Usaha sate memiliki potensi untuk berkembang, baik dengan membuka cabang baru, menambah variasi menu, atau memperluas ke pasar online. Maka tak heran jika bisnis kuliner satu ini menjanjikan dan dapat dicoba untuk Anda yang tertarik terjun di industri makanan.
Risiko Usaha Sate
Usaha sate, meskipun memiliki banyak keunggulan, juga menghadapi beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin dihadapi dalam menjalankan usaha sate:
1. Risiko Kesehatan dan Keselamatan Pangan
Pertama adalah risiko kontaminasi dari bahan mentah atau cara penyajian yang tidak higienis sehingga menyebabkan masalah kesehatan pada pelanggan. Apabila semua peraturan kesehatan dan keselamatan pangan tidak dipatuhi bisa mengakibatkan denda atau penutupan usaha.
2. Fluktuasi Harga Bahan Baku
Harga daging dan bahan baku lainnya bisa berfluktuasi, yang dapat mempengaruhi margin keuntungan. Selain itu juga dapat berisiko kekurangan bahan baku atau pasokan yang tidak stabil sehingga mempengaruhi kelancaran operasional.
3. Persaingan yang Ketat
Saat ini sudah banyak pengusaha sate yang ada di luar sana sehingga persaingan semakin ketat. Hal ini dapat mempengaruhi pangsa pasar dan margin keuntungan. Pesaing yang terus-menerus berinovasi bisa membuat sulit untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.
4. Perubahan Preferensi Konsumen
Selera konsumen dapat berubah seiring berjalannya waktu. Ketergantungan pada satu jenis menu atau produk bisa berisiko jika tren berubah. Apalagi saat ini kesadaran akan pola makan sehat dapat mengurangi permintaan untuk sate, terutama jika mengandung bahan yang dianggap kurang sehat.
5. Masalah Operasional
Kerusakan peralatan seperti panggangan atau masalah infrastruktur dapat mengganggu proses produksi dan penyajian. Masalah operasional lainnya seperti kesulitan dalam merekrut atau mempertahankan staf yang terampil, di mana perubahan staf menyebabkan cita rasa berubah juga.
6. Cuaca dan Musim
Jika usaha sate dijalankan di luar ruangan atau dalam format food truck, cuaca buruk dapat mempengaruhi jumlah pelanggan. Selain soal cuaca, permintaan untuk sate bisa bervariasi tergantung musim atau waktu tahun.
7. Regulasi dan Perizinan
Selanjutnya, kepatuhan terhadap semua regulasi lokal, termasuk izin usaha, pajak, dan regulasi kesehatan, bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pebisnis pemula. Perubahan dalam regulasi kesehatan atau perizinan dapat mempengaruhi operasional dan biaya usaha.
8. Masalah Keuangan
Kesalahan dalam pengelolaan kas atau perencanaan keuangan dapat menyebabkan masalah finansial yang serius. Apalagi untuk Anda yang baru memulai, mendapatkan pendanaan awal atau modal tambahan untuk ekspansi bisa menjadi tantangan.
9. Masalah Branding dan Pemasaran
Kesalahan dalam pelayanan atau kualitas produk dapat merusak reputasi merek dan mengurangi kepercayaan pelanggan. Kesulitan dalam mengembangkan dan melaksanakan strategi pemasaran yang efektif dapat mempengaruhi stabilitas dan pertumbuhan usaha.
10. Ekspansi Usaha
Mengembangkan usaha sate ke lokasi baru atau meningkatkan kapasitas produksi dapat menghadapi berbagai tantangan operasional dan finansial. Apalagi menjaga konsistensi kualitas produk saat skala usaha meningkat bisa menjadi tantangan besar.
Image Source: Freepik
Tips Memulai dan Menjalankan Usaha Sate
Memulai dan menjalankan usaha sate bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, terutama karena sate adalah makanan yang sangat populer di Indonesia. Berikut adalah beberapa tips untuk memulai dan menjalankan usaha sate:
1. Gunakan Daging yang Berkualitas
Sate yang nikmat berasal dari bahan-bahan yang berkualitas, salah satunya adalah daging sebagai komponen utama. Untuk daging ayam pilihlah bagian dada atau paha yang segar. Sementara itu daging sapi bisa menggunakan has dalam atau daging paha. Sedangkan kambing bisa menggunakan iga atau daging paha.
2. Racik Bumbu yang Nikmat
Kedua perhatikan dalam meracik bumbu, ini menjadi kunci utama kenikmatan sate selain pemilihan daging yang berkualitas. Ada beragam jenis bumbu, seperti bumbu kacang, bumbu kecap, bumbu kuah sate Padang, bumbu oleh sate Maranggi, hingga bumbu taichan.
3. Pastikan Proses Marinasi Tepat
Marinasi adalah proses merendam daging dalam campuran bumbu agar rasa bumbu meresap ke dalam daging. Proses ini sangat penting dalam pembuatan sate, karena membantu meningkatkan cita rasa dan membuat daging lebih empuk. Dengan marinasi yang tepat akan membuat kenikmatan sate jadi tak tertahankan.
4. Teknik Memasak Harus Sesuai
Memasak sate yang enak dan empuk memerlukan teknik yang tepat agar daging matang merata, tidak gosong, dan bumbu meresap dengan baik. Sebelum memanggang, olesi pemanggang atau sate dengan sedikit minyak. Lalu masak sate secara perlahan agar kematangannya pas.
5. Selalu Menjaga Kebersihan Makanan
Tidak perlu diragukan lagi soal kebersihan makanan menjadi hal utama dalam bisnis kuliner. Saat ini konsumen sudah semakin cerdas dan dapat membedakan mana makanan yang kebersihannya dijaga atau yang tak dijaga. Maka dari itu, jangan lupakan soal kebersihan.
6. Pilih Lokasi yang Strategis
Lokasi yang tepat dapat membantu menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan. Tentunya Anda butuh tempat yang ramai seperti pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan tempat festival. Pastikan juga lingkungan aman dan nyaman agar konsumen yang datang merasa betah makan di sana.
7. Investasi dalam Branding dan Pemasaran
Bagi pebisnis pemula, investasi terhadap branding dan pemasaran menjadi hal yang harus diutamakan. Di zaman sekarang, reputasi terhadap bisnis menjadi hal penting yang tak boleh dilupakan. Konsumen akan percaya apabila usaha sate yang Anda miliki punya ulasan baik dari konsumen-konsumen sebelumnya.
8. Memberikan Layanan Pelanggan Terbaik
Memberikan layanan pelanggan terbaik adalah kunci untuk membangun loyalitas pelanggan dan memastikan bisnis sate Anda berkembang. Layanan yang baik tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga membuat mereka kembali lagi. Pastikan untuk bersikap ramah dan responsif terhadap pesanan mereka.
9. Konsisten Terhadap Rasa
Konsistensi rasa adalah salah satu faktor kunci dalam mempertahankan loyalitas pelanggan dalam bisnis kuliner, termasuk bisnis sate. Pelanggan kembali karena mereka menyukai rasa yang familiar dan berkualitas.
Estimasi Modal Usaha Sate
Estimasi modal untuk memulai usaha sate tergantung pada berbagai faktor, termasuk skala usaha, lokasi, dan jenis fasilitas yang diperlukan. Berikut adalah rincian umum tentang biaya yang mungkin Anda perlukan untuk memulai usaha sate, baik skala kecil (misalnya, gerai kaki lima atau food cart) maupun skala menengah (misalnya, warung atau restoran kecil).
Berikut analisis usaha sate sebagai referensi bagi Anda yang hendak membuka bisnis. Perhitungan berikut bisa membantu Anda mengetahui modal usaha sate ayam dan kambing.
Asumsi Pemakaian
Masa penggunaan gerobak: 5 tahun
Masa penggunaan peralatan makanan: 2 tahun
Masa penggunaan peralatan masak: 2 tahun
Masa penggunaan meja dan kursi: 3 tahun
Modal
Gerobak: Rp5.000.000
Peralatan makan: Rp1.000.000
Peralatan masak: Rp2.000.000
Meja dan kursi: Rp1.000.000
TOTAL Rp9.000.000
Biaya Operasional
Biaya penyusutan gerobak: 1/60 x Rp5.000.000 = Rp84.000
Biaya penyusutan alat makan: 1/24 x Rp1.000.000 = Rp42.000
Biaya penyusutan alat masak: 1/24 x Rp2.000.000 = Rp84.000
Sewa tempat: Rp800.000
TOTAL Rp1.010.000
Biaya Lain-lain
Belanja bahan-bahan: Rp500.000 x 30 hari = Rp15.000.000
Beli gas, keamanan, kebersihan, dll: Rp300.000
TOTAL Rp15.300.000
Jadi, total biaya operasional: Rp1.010.000 + Rp15.300.000 = Rp16.310.000
Penjualan Bulanan
Penjualan sate ayam 25 porsi x Rp12.000 x 30 hari = 9.000.000
Penjualan sate kambing 30 porsi x Rp18.000 x 30 hari = Rp16.200.000
Penjualan nasi 30 piring x Rp3.500 x 30 hari = Rp3.150.000
TOTAL Rp28.350.000
Keuntungan = Rp28.350.000 - Rp16.310.000 = Rp12.040.000
Demikian ulasan mengenai usaha sate, mulai dari jenis sate yang populer hingga estimasi modal yang harus dikeluarkan. Bidang kuliner bisa jadi bisnis yang menjanjikan untuk Anda yang tengah mencari rekomendasi usaha saat ini. Apalagi sate yang menjadi makanan favorit sebagian besar orang. Tertarik untuk mencobanya?
Jika Anda tertarik menjalankan bisnis sate dan membutuhkan modal usaha tambahan, Anda bisa mengajukan pinjaman gadai BPKB Motor dan gadai BPKB Mobil melalui BFI Finance! BFI Finance adalah perusahaan pembiayaan pertama dan tepercaya di Indonesia yang melayani pembiayaan dengan jaminan kendaraan dan sertifikat rumah.
Informasi mengenai Pinjaman Jaminan BPKB Mobil
Informasi mengenai Pinjaman Jaminan BPKB Motor
Informasi mengenai Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah
Informasi mengenai Pembiayaan Syariah
Nikmati pencairan dana tinggi dan proses approval yang cepat. #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.