Berbicara terkait mendapatkan penghasilan tambahan, salah satu bisnis yang bisa Anda geluti adalah JASTIP. Jastip sendiri sudah dikenal masyarakat dan muncul beberapa tahun belakangan ini. Jadi, sebenarnya apa itu jastip?
Pengertian Jastip
Jastip adalah model bisnis dimana Anda sebagai eksekutor bertindak sebagai perantara untuk membeli produk dari penyedia barang kepada konsumen. Pada mulanya bisnis ini hanya menawarkan produk atau barang langka maupun barang yang berasal dari luar negeri saja. Namun, seiring berkembangnya zaman, jastip juga melayani penitipan belanja di dalam dan antar kota.
Dalam berbisnis jastip, ada berbagai macam risiko yang mungkin ditemui seperti tertipu oleh pembeli karena transfer palsu, barang rusak dalam proses pengiriman, dan waktu promosi yang tidak begitu banyak. Bisnis jastip sendiri sistemnya adalah pre-order atau PO dimana Anda selaku pebisnis perlu sepakat dengan konsumen bahwa mereka wajib membayar sejumlah uang di awal, lalu barang yang dititipkan akan dikirimkan setelahnya sesuai perjanjian. Untuk menghindari tertipu dengan transferan palsu, Anda bisa mengecek kembali mutasi atau uang masuk agar tidak rugi.
Selain itu, dalam berbisnis jastip, Anda wajib memperhatikan kualitas dan keamanan dari pengiriman barang/produk yang dititipkan. Jangan sampai produk yang akan dikirimkan atau saat dikirim mengalami kerusakan. Ketika barang rusak, konsumen akan melakukan komplain bahkan mengurangi rasa kepercayaan terhadap Anda dan bisnis yang digeluti.
Berbisnis jastip tidak memerlukan modal awal jika Anda melakukannya dengan sistem PO atau pre-order. Anda hanya memerlukan perangkat kamera atau handphone untuk memfoto produk yang ingin ditawarkan. Nah, kekurangan dari bisnis ini adalah waktu yang terlalu sempit atau sedikit untuk mengambil foto, mencatat detail produk, dan memasarkannya. Apabila toko yang dituju sedang mengadakan diskon, maka Anda memiliki waktu yang tidak begitu banyak dan ada potensi barang yang dipromosikan sudah habis terjual. Namun, Anda dapat menyiasatinya dengan mencari produk di toko lain jika ada permintaan dari konsumen.
Apa Itu Jastip? . Image Source: Unsplash/Atoms
Apa Barang yang Bisa Dijastipkan dan Cara Memulai Jastip?
Ada banyak barang jastip yang bisa Anda jual, mual dari tas bermerek, produk perawatan kecantikan impor yang jarang dipasarkan di Indonesia, sepatu limited edition atau edisi terbatas, oleh-oleh, camilan, makeup, dan lain sebagainya. Agar bisnis jastip Anda mendatangkan keuntungan, berikut adalah tips untuk memulainya.
1. Memiliki Kemampuan Berkomunikasi ke Penyedia Barang
Dalam memulai bisnis jastip, hal pertama yang perlu Anda miliki adalah kemampuan berkomunikasi dengan penduduk lokal maupun negara penyedia barang agar dapat membeli barang dengan harga yang cukup murah. Hal ini tentu akan lebih membantu dibandingkan Anda tidak memiliki kemampuan tersebut. Anda bisa menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional atau lebih baik menguasai bahasa lokal (jika berada di dalam negeri atau luar negeri).
2. Melakukan Riset Pasar
Berikutnya adalah melakukan riset. Anda perlu pastikan produk yang Anda tawarkan untuk dititipkan adalah produk yang memiliki banyak peminat namun tidak semua bisa membelinya karena keterbatasan biaya ongkos. Jika Anda menjastipkan barang yang jarak tempat jualnya dekat dengan target konsumen tinggal, maka Anda berpotensi kehilangan konsumen karena konsumen lebih memilih untuk membelinya sendiri.
3. Melakukan Promosi yang Menarik
Berbisnis jastip memang tergolong mudah, namun Anda tetap harus memperhatikan hal kecil, salah satunya adalah pengambilan foto produk. Sebaiknya lakukan pengambilan foto dari berbagai sisi dan pengambilan dari jauh dan juga dekat. Foto produk yang menarik tentu akan menambah minat dari konsumen. Sebaliknya, apabila Anda tidak dapat memfoto produk dengan detail, Anda bisa menggunakan foto produk yang berasal dari merek/produsen tersebut. Atau bisa dilakukan dengan mengambil gambar dari situs resmi merek tersebut. Pastikan juga untuk menulis keterangan produk agar konsumen dapat membaca sebelum membelinya.
4. Tarif Jastip Tidak Terlalu Mahal
Anda juga perlu menentukan tarif jastip dengan harga yang masuk akal dan tidak terlalu mahal. Anda bisa mengambil untung yang lumayan besar ketika membeli produk dari luar negeri. Namun, tak jarang juga konsumen sudah melakukan riset harga dari produk tersebut. Oleh karena itu, untuk menghindari konsumen beralih ke jasa titip yang lebih murah, Anda perlu melakukan perhitungan harga dan perbandingan dengan kompetitor. Anda bisa mengecek hal ini di akun media sosial kompetitor.
Apabila barang yang dijastipkan adalah produk yang berasal dari luar negeri, jangan lupa untuk memperhitungkan bea masuk 10%, pajak PPN 10%, dan pajak PPH2 %.
5. Menjaga Kualitas dan Ekspektasi Konsumen
Yang terakhir adalah dengan menjaga kualitas barang dan ekspektasi konsumen. Jangan sampai foto produk yang Anda berikan tidak sesuai dengan bentuk asli produk tersebut atau justru rusak saat dalam pengiriman. Gunakan keamanan dan proteksi lebih saat pengemasan agar barang jastip sampai di tangan konsumen dengan selamat tanpa cacat sedikit pun.
Itulah pengertian apa itu jastip, kelebihan dan kekurangan, serta tips memulai jastip agar mendapatkan keuntungan yang bisa Anda coba untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Ide bisnis ini cocok untuk Anda yang sering dan gemar bepergian. Selamat mencoba!
Selain artikel dengan topik "Apa Itu Jastip? Apakah Bisa Dijadikan Penghasilan Tambahan?", Anda bisa mendapatkan informasi keuangan, bisnis, dan gaya hidup di artikel berikut ini. Untuk pengajuan pinjaman, klik di sini.