Semakin hari, kebutuhan yang ada semakin bertambah. Bahkan, ada beberapa kebutuhan yang membutuhkan dana tidak sedikit. Hingga saat ini, mengajukan pinjaman dengan jaminan sertifikat rumah masih menjadi alternatif yang diambil apabila seseorang tengah membutuhkan dana dalam jumlah besar. Seperti mengembangkan usaha, biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan masih banyak lagi.
Mengajukan pinjaman sekarang prosesnya tidak ribet dan proses pencairannya pun cukup cepat. Sekarang ini, banyak perusahaan pembiayaan non-bank yang bisa membantu Anda mengajukan pinjaman jaminan sertifikat rumah. Bahkan, tidak sedikit yang bisa membantu Anda mengajukan pinjaman secara online. Sehingga Anda tidak perlu datang ke kantor perusahaan pembiayaan untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan.
Sayangnya, tidak semua orang mampu memanfaatkan kemudahan pengajuan pinjaman dengan tepat. Masih banyak berbagai kesalahan yang dilakukan oleh para peminjam. Sehingga, pengajuan pinjaman pun ditolak oleh perusahaan pembiayaan.
Sebelum Anda mengajukan pinjaman dengan jaminan sertifikat rumah, ada baiknya agar Anda mempelajari hal-hal berikut untuk menghindari berbagai kesalahan ini. Apa saja kesalahan dalam pengajuan pinjaman dengan jaminan sertifikat rumah?
Dokumen Tidak Sesuai Persyaratan
Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh para peminjam adalah menyerahkan dokumen yang tidak sesuai dengan persyaratan. Misalnya sertifikat rumah yang belum balik nama, atau data di KTP yang berbeda dengan KK. Padahal, memastikan bahwa dokumen telah sesuai persyaratan merupakan kunci agar pengajuan pinjaman Anda bisa disetujui dengan cepat.
Sebaiknya, pastikan bahwa dokumen yang Anda ajukan telah sesuai dengan persyaratan. Sehingga, Anda tidak perlu membuang waktu dan bisa mendapatkan pinjaman dana dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan Anda.
Nominal Pinjaman Tidak Sesuai
Kesalahan kedua yang juga sering dilakukan dalam pengajuan pinjaman dengan jaminan sertifikat rumah adalah mengajukan nominal pinjaman yang tidak sesuai. Misalnya, harga rumah ditaksir Rp500 juta, namun pinjaman yang diajukan malah diatas Rp500 juta. Atau, mengajukan pinjaman lebih dari minimal nilai pendapatan yang telah ditetapkan oleh perusahaan pembiayaan.
Usahakan untuk tidak mengajukan nominal pinjaman terlalu besar diluar kemampuan dan kebutuhan Anda. Sehingga, pengajuan pinjaman bisa lebih mudah untuk disetujui.
Tujuan Pinjaman Tidak Sesuai Kebutuhan
Kesalahan umum yang terakhir adalah tidak menggunakan dana pinjaman dengan cermat. Walaupun dana yang diterima jumlahnya besar, jangan sampai Anda tergoda untuk menghabiskan dana tersebut tanpa berpikir panjang. Ingatlah bahwa uang tersebut bukanlah uang pribadi, melainkan hutang yang harus Anda lunasi.
Ingatlah untuk memanfaatkan dana pinjaman tersebut sesuai dengan anggaran dan rencana keuangan Anda. Sebab, Anda juga beresiko mengalami kredit macet dan resiko aset disita. Tentunya Anda tidak ingin hal tersebut terjadi, bukan?
Itulah berbagai kesalahan umum yang dilakukan dalam pengajuan pinjaman jaminan sertifikat rumah. Hindari hal tersebut dan manfaatkan pinjaman Anda dengan cermat, ya!