Memulai gaya hidup ramah lingkungan bisa Anda mulai dengan kebiasaan-kebiasaan kecil di rumah. Tak hanya bermanfaat bagi alam, gaya hidup ini bisa membuat kesehatan keluarga tetap terjaga dan bahagia.
Penerapan gaya hidup ramah lingkungan secara konsisten akan berdampak baik untuk jangka panjang, sehingga generasi mendatang bisa ikut merasakannya dan meneruskan penerapannya dengan baik.
Nah, bagi yang penasaran apa itu gaya hidup ramah lingkungan dan tipsnya, maka bisa cek langsung ulasannya berikut.
1. Arti Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Gaya hidup ramah lingkungan atau terkenal dengan istilah sustainable living merupakan salah satu jenis gaya hidup yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan alam.
Seseorang yang menerapkan gaya hidup ini berarti menyadari bahwa ketersediaan sumber daya alam semakin terbatas, sehingga membutuhkan pengelolaan yang bijak.
Selain itu, ada beberapa arti gaya hidup ramah lingkungan, yaitu:
1.1 Tren Bagi Banyak Kalangan
Gaya hidup ramah lingkungan bisa menjadi tren bagi banyak kalangan, mulai dari usia muda sampai dewasa. Cukup mulai dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan sederhana, maka dampak yang akan dirasakan sangat besar bagi masa depan, lho .
1.2 Gaya Hidup Menghindari Aktivitas Merusak Alam
Selain bisa dilakukan dengan kebiasaan-kebiasaan kecil, gaya hidup ini akan menjauhkan Anda dari berbagai aktivitas merusak alam. Menariknya, Anda akan ikut serta menjaga kelestarian alam dan mengelola sumber daya alam dengan bijak nantinya.
1.3 Menjaga Kelestarian untuk Generasi Mendatang
Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional yang disampaikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun 2023 jumlah sampah yang dihasilkan mencapai 13.888.161 ton per tahunnya. Namun, sampah yang sudah ditangani hanya 51,93% saja.
Tentunya, limbah sampah ini mesti ditangani dengan baik supaya generasi mendatang bisa merasakan manfaatnya. Tak perlu melakukan hal besar, hanya dengan mengubah kebiasaan kecil yang merusak lingkungan, Anda sudah ikut menjaga kelestarian lingkungan.
1.4 Mengubah Kebiasaan Kecil Menjadi Dampak Besar
Gaya hidup ramah lingkungan juga bisa diartikan mengubah kebiasaan kecil menjadi dampak besar. Mulai dari menghindari buang sampah sembarangan maupun membeli produk makanan organik.
Selain itu, Anda bisa mulai berjalan kaki atau menggunakan transportasi publik dibandingkan dengan kendaraan pribadi, membawa botol minum sendiri, mendaur ulang sampah dan lainnya.
Baca Juga: 12 Manfaat Pola Hidup Sehat Untuk Hidup yang Lebih Berkualitas
2. Kenapa Harus Memulai Gaya Hidup Ramah Lingkungan?
Tak hanya menjaga kelestarian alam dan memberikan dampak baik untuk generasi mendatang, gaya hidup ramah lingkungan memiliki sejumlah manfaat luar biasa, yaitu:
2.1 Dapat Menghemat Pengeluaran
Menerapkan sustainable living akan membuat Anda dapat lebih menghemat pengeluaran dalam jangka panjang. Sebab, Anda akan mengutamakan membeli produk ramah lingkungan yang tahan lama, sehingga tak perlu menggantinya berulang kali. Bahkan, produk seperti itu mudah untuk didaur ulang, jadi pengeluaran pun bisa dibatasi.
2.2 Meningkatkan Kualitas Hidup
Dengan memulai gaya hidup ini, Anda bisa meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Kepuasaan pribadi yang Anda rasakan akan membuat hidup menjadi lebih bermakna. Tak hanya ikut berkontribusi menjaga lingkungan, Anda pun akan merasakan perasaan bahagia nantinya.
2.3 Meningkatkan Kesehatan
Sustainable living membuat Anda mampu meningkatkan kesehatan secara konsisten. Salah satunya dengan berjalan kaki atau bersepeda daripada menggunakan transportasi pribadi. Jadi, kesehatan tubuh tetap terjaga sekaligus mengurangi dampak polusi bagi lingkungan.
2.4 Mengurangi Dampak Negatif Lingkungan
Walaupun hanya melakukan tindakan-tindakan sederhana, tetapi aktivitas yang Anda lakukan itu mampu mengurangi dampak negatif lingkungan. Mulai dari mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan menggantinya dengan produk ramah lingkungan hingga menggunakan kantong belanja berbahan kain.
2.5 Menjaga Ketersediaan SDA
Sumber Daya Alam (SDA) yang terbatas mesti dijaga ketersediaannya supaya bisa digunakan untuk jangka panjang. Salah satu contoh menjaga ketersediaan SDA adalah mengurangi pemborosan air.
2.6 Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Selain dirasakan oleh diri sendiri, menerapkan gaya hidup ramah lingkungan juga bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Kegiatan sederhana yang bisa masyarakat lakukan salah satunya mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, seperti pestisida pada makanan. Selain itu, Anda dapat mulai berjalan kaki, bersepeda atau menggunakan kendaraan umum untuk mengurangi polusi udara yang berdampak buruk bagi kesehatan.
Image Source: Unsplash
3. 21 Cara Menjalankan Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Jika Anda ingin memulai gaya hidup ramah lingkungan, maka bisa mengikuti beberapa tips berikut.
3.1 Hemat Penggunaan Air
Tips menerapkan gaya hidup ramah lingkungan pertama bisa Anda lakukan dengan menggunakan air secara bijak.
Jika ada keran yang bocor, pastikan untuk segera memperbaikinya atau ganti dengan shower yang memiliki output air lebih efisien. Selain itu, Anda dapat mengumpulkan air hujan untuk berbagai keperluan rumah tangga, salah satunya menyiram tanaman.
Dengan begitu, Anda sudah bisa hemat penggunaan air sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem air.
3.2 Kurangi Penggunaan Plastik
Saat berbelanja, plastik menjadi bahan yang sering digunakan untuk membungkus produk yang Anda beli. Jika terus-terusan menggunakannya, maka kantong plastik akan menumpuk dan menjadi sampah yang sulit terurai hingga menyebabkan polusi bagi lingkungan. Butuh puluhan hingga ratusan tahun, sampah berbahan dasar plastik dapat terurai.
Oleh karena itu, biasakan membawa tas belanja yang bisa digunakan secara berulang. Tas belanja berupa tote bag dan tas jaring katun cocok untuk menyimpan belanjaan buah-buahan, sayur maupun kebutuhan rumah tangga lainnya.
Namun, jika sudah terlanjur memiliki banyak kantong plastik, maka reuse barang-barang plastik itu untuk digunakan saat berbelanja lagi. Anda juga dapat menggunakannya sebagai tempat menyimpan daging.
3.3 Gunakan Kemasan Daur Ulang
Pastikan Anda memilih produk dengan kemasan yang bisa didaur ulang. Caranya cukup mudah, ketika sedang berbelanja, cek apakah produk yang ingin Anda beli memiliki label daur ulang atau tidak.
Dengan melakukan tips ini, Anda sudah ikut serta dalam upaya daur ulang, mengurangi limbah sampah serta pencemaran lingkungan hidup.
3.4 Gunakan Lampu Hemat Energi
Mulai mengganti lampu konvensional dengan lampu hemat energi, seperti lampu fluoresen atau LED. Selain tahan lama, watt-nya lebih rendah dan menyala cerah, penggunaan lampu energi mengonsumsi daya lebih sedikit dan mampu mengurangi jejak karbon harian. Tindakan ini tak hanya membuat hemat energi, tetapi mengurangi biaya penggunaan listrik dalam jangka panjang.
3.5 Pilih Berjalan atau Bersepeda
Berjalan kaki atau bersepeda tak hanya mengurangi polusi udara, tetapi dapat menjaga kesehatan pernapasan Anda. Bahkan, kegiatan ini akan mengurangi kemacetan di area perkotaan, sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan nyaman.
3.6 Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi
Biasakanlah untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan memilih memakai kendaraan umum ketika hendak bepergian. Tujuannya untuk mengurangi emisi gas karbon yang berpotensi merusak lapisan ozon hingga membuat suhu harian menjadi lebih tinggi.
3.7 Hemat Konsumsi Listrik
Jika listrik tidak dipakai, pastikan Anda mematikannya supaya bisa menghemat konsumsi listrik. Misalnya, mematikan lampu mulai dari pagi sampai sore, menggunakan kipas angin atau AC saat diperlukan saja, hingga mengurangi penggunaan gadget.
Sebab, pemakaian gadget secara berlebihan akan membuat baterai cepat terkuras, sehingga Anda harus mengisi daya lebih sering. Tentunya, hal ini akan menyebabkan emisi karbon terbuang lebih banyak.
3.8 Gunakan Produk Pembersih Ramah Lingkungan
Menggunakan produk pembersih ramah lingkungan bisa menjadi salah satu tips yang dapat Anda dan keluarga lakukan. Misalnya, ketika sedang mencuci, sebaiknya gunakan detergen tanpa pewangi atau detergen dengan sedikit busa yang menghasilkan limbah bahan kimia lebih rendah.
Tak hanya itu, Anda juga bisa menggunakan bahan alami sebagai produk pembersih rumah, seperti cuka apel, air perasan lemon atau jeruk, baking soda serta biji lerak.
3.9 Isi Ulang Botol Minum
Membawa botol minum isi ulang atau tumblr menjadi langkah alternatif untuk mengurangi jumlah sampah botol plastik. Bawalah botol air minum dari rumah saat hendak bepergiaan ke luar rumah. Tentunya, kegiatan ini membuat Anda lebih hemat pengeluaran karena tak perlu membeli air minum lagi.
3.10 Tidak Membakar Sampah Sembarangan
Hindari membakar sampah sembarangan karena asap yang ditimbulkannya mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan serta kebersihan lingkungan.
Dampak buruk bagi kesehatan, yaitu meningkatkan risiko munculnya kanker. Sementara bagi lingkungan akan menyebabkan timbulnya polusi udara.
Nah, supaya dapat mengurangi pembakaran sampah, pastikan untuk memanfaatkan produk-produk yang dapat didaur ulang atau mendonasikannya, ya. Selain itu, untuk jenis sampah sisa makanan, buah-buahan maupun sayuran bisa Anda olah menjadi pupuk organik.
3.11 Mulai Menanam Tanaman Kecil
Mulai menanam tanaman kecil bisa Anda terapkan untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. Tak perlu menanam di hutan, cukup menanam pohon di sekitar halaman rumah saja.
Adapun dampak positif dari menanam tanaman adalah meningkatkan kadar oksigen, ikut serta dalam reboisasi serta mengurangi polusi udara.
3.12 Mengadakan kegiatan Bersama Menjaga Lingkungan
Tips memulai gaya hidup ramah lingkungan selanjutnya Anda bisa ikut serta dalam kegiatan bersama menjaga lingkungan, salah satunya berdonasi. Tujuannya untuk mendukung proyek pelestarian lingkungan, seperti pelestarian hutan, pengurangan sampah plastik, dan lainnya.
3.13 Mengganti Tissue dengan Sapu Tangan
Penggunaan tissue sekali pakai memang lebih praktis, tetapi akan meningkatkan jumlah sampah nantinya. Menurut World Wildlife Fund (WWF), terdapat sekitar 270.000 pohon ditebang setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan produksi tissue global. Hal ini menjadi penyebab utama deforestasi dan terjadinya perubahan iklim.
Oleh sebab itu, sebaiknya mulai gunakan sapu tangan atau handuk kain sebagai pengganti tissue. Sapu tangan bisa Anda bersihkan dan digunakan kembali nantinya. Sehingga, dapat meminimalisir penggunaan tissue dan mengurangi dampak sampah yang berlebihan.
3.14 Batasi Food Waste
Membatasi food waste atau sisa makanan yang terbuang juga bisa menjadi salah satu kegiatan gaya hidup ramah lingkungan. Sebab, penggunaan food waste yang berlebihan hanya akan membuat sampah semakin menumpuk.
Melansir dari United Nations Environment Programme (UNEP), diperkirakan bahwa total sampah makanan yang ada di Indonesia sekitar 20,93 juta ton per tahun. Tentunya, sampah makanan ini akan berdampak buruk dan menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Oleh karena itu, Anda bisa mulai membagi porsi makanan secara wajar alias sesuai keperluan saja. Lalu, ubah sisa makanan menjadi pupuk yang berguna bagi tanah serta tanaman.
3.15 Memisahkan Sampah Organik dan Anorganik
Pastikan Anda rutin memisahkan sampai sesuai jenisnya, yaitu sampah organik dan anorganik.
Sampah organik terdiri dari bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, seperti kulit bawang, sisa sayuran, buah-buahan busuk, dan lainnya.
Sementara sampah anorganik merupakan jenis sampah yang dapat didaur ulang, seperti kaca, plastik, kertas dan produk berbahan logam. Jenis sampah ini dapat Anda daur ulang menjadi produk kerajinan bermanfaat.
3.16 Kurangi Penggunaan Kertas
Mengurangi penggunaan kertas di era digital pasti tidak terlalu sulit, bukan? Anda dapat menulis catatan hingga membaca buku secara online dengan praktis. Semakin sedikit kertas yang terpakai, artinya kertas yang diproduksi pun lebih berkurang.
Anda pasti sudah tahu bahwa kertas terbuat dari pohon. Nah, dengan mengurangi penggunaan kertas, maka Anda sudah mengurangi kegiatan penebangan pohon yang dapat merugikan lingkungan.
Jika masih membutuhkan kertas, sebaiknya gunakan kertas daur ulang, ya. Sebab, jenis kertas ini mudah digunakan kembali menjadi kertas baru nantinya.
3.17 Menggunakan Energi Terbarukan
Menurut Green Match, penghematan energi juga bisa dilakukan dengan menginstalasi PV alias fotovoltaik surya. Alat ini dapat mengubah energi matahari menjadi listrik untuk mendapatkan sumber energi berkelanjutan yang bisa diandalkan.
3.18 Mengurangi Konsumsi Daging dan Produk Susu
Benarkah mengurangi konsumsi daging termasuk dalam gaya hidup ramah lingkungan?
Betul, daging dan produk susu mampu menghasilkan emisi gas rumah kaca cukup besar dalam industri pertanian. Emisi gas ini dihasilkan ketika proses produksi penyiapan daging serta susu.
Bahkan, PBB menyatakan bahwa sektor peternakan menyumbang sekitar 9% CO2 dan menghasilkan gas rumah kaca lebih besar, yaitu 65% kadar nitrat oksida yang mampu meningkatkan CO2. Alhasil, potensi pemanasan global pun menjadi lebih banyak hingga 296 kali.
Oleh sebab itu, Anda dapat mulai mengurangi konsumsi daging dan produk susu supaya bisa berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca. Tenang saja, Anda tak perlu menjadi vegetarian atau vegan 100%, ya. Kurangi saja konsumsinya menjadi 2-3 kali seminggu sembari meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran dan biji-bijian.
3.19 Terapkan Sistem 3R
Sistem 3R memiliki arti Reuse (menggunakan lagi), Reduce (mengurangi pemakaian), serta Recycle (daur ulang). Sistem 3R efektif untuk mengurangi jumlah sampah di lingkungan sekitar.
3.20 Pertimbangkan untuk Menggunakan Kendaraan Elektrik
Alternatif lain dari penggunaan transportasi umum sebagai upaya untuk mengurangi emisi kendaraan, yaitu dengan menggunakan kendaraan listrik. Mobil maupun motor listrik merupakan alat transportasi yang bisa dibilang cukup ramah lingkungan. Sebab, kendaraan elektrik tidak memerlukan bensin atau minyak untuk menghidupkannya. Jadi, Anda bisa lebih hemat energi karena membatasi penggunaan minyak bumi.
Tak hanya itu, kendaraan listrik menghasilkan emisi gas dan polusi lebih sedikit ketimbang kendaraan pada umumnya. Dengan begitu, pencemaran lingkungan akibat polusi udara pun menjadi lebih berkurang.
3.21 Urban Farming
Kalau tinggal di perkotaan, Anda bisa mulai melakukan urban farming alias bercocok tanam di lahan perkotaan. Dengan melakukan urban farming, Anda tak perlu beli sayuran maupun buah-buahan ke pasar lagi. Sehingga, mampu mengurangi jejak karbon sekaligus membantu meningkatkan kadar oksigen di kota.
Pelaksanaan urban farming biasanya dilakukan di halaman rumah, balkon maupun atap rumah. Kegiatan ini tak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi membuat Anda lebih hemat dan tak perlu menghabiskan waktu ke luar rumah untuk berjalan ke supermarket maupun pasar.
Itulah informasi seputar tips menerapkan gaya hidup ramah lingkungan yang bisa Anda dan keluarga lakukan. Bagaimana, tidak sulit, bukan? Anda dapat memulainya dengan langkah-langkah sederhana seperti yang sudah dijelaskan di atas. Meskipun kecil, tetapi perubahan yang Anda lakukan akan berdampak besar bagi lingkungan. Jadi, yuk, mulai terapkan dan rasakan manfaatnya!
--
BFI Finance adalah Perusahaan Pembiayaan yang melayani Pembiayaan dengan Jaminan Kendaraan Bermotor dan Sertifikat Rumah. Ajukan pembiayaan Anda untuk berbagai keperluan seperti untuk tambahan modal usaha, renovasi rumah, pendidikan, dan lain sebagainya. #SelaluAdaJalan Bersama BFI Finance!